Seleksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Rendah Asam Lemak Bebas Menggunakan Marka Molekuler dan Sifat Psikokimia





Seleksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Rendah Asam Lemak Bebas Menggunakan Marka Molekuler dan Sifat Psikokimia
Diterbitkan oleh
David Kevin Handel Hutabarat
Diterbitkan pada
Rabu, 01 November 2023


Penelitian ini menganalisis aktivitas lipase pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) yang berhubungan dengan pembentukan asam lemak bebas serta dampaknya terhadap kualitas minyak sawit. Melalui pemodelan gen lipase menggunakan Phyre2 dan Swiss, studi ini menegaskan peran marka molekuler dalam seleksi kelapa sawit rendah FFA untuk meningkatkan kualitas CPO dan efisiensi perkebunan.
Studi aktivitas lipase yang menghasilkan asam lemak bebas (FFA) dan gliserol dari kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), merupakan fokus utama Prof. Mohammad Basyuni, S.Hut., M.Sc., Ph.D., dan tim. Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan perkebunan kelapa sawit saat ini adalah tingginya biaya panen dan rendahnya output pekerja. Peningkatan biaya panen terjadi karena kenaikan upah setiap tahunnya, sehingga berdampak pada menurunnya profitabilitas bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit dan petani.
Sedangkan rendahnya hasil panen disebabkan karena setiap pohon kelapa sawit yang dipanen hanya satu tandan buah segar (TBS). Salah satu jawaban yang bisa diberikan oleh perusahaan perkebunan dan petani adalah dengan melakukan panen dengan frekuensi yang lebih tinggi. Namun cara tersebut dapat menurunkan kualitas minyak CPO yang dihasilkan karena mengandung asam lemak bebas (ALB) yang tinggi.
Penelitian ini menganalisis pemodelan protein gen lipase menggunakan model Phyre2 dan Swiss. Keragaman templat terlihat pada model Swiss, sedangkan EgLip (tidak dikarakterisasi) dan OBL1 menggunakan fosfolipase, EgLip2, dan EgLip3 menggunakan templat lipase, dan templat Feruloyl Esterase A digunakan untuk EgLip1 dengan Qmeans yang bervariasi (0,51-0,59).
Sebaliknya, di Phyre2, semua gen dicocokkan dengan templat hidrolase yang sama dengan keyakinan 100%. Sementara itu, heliks transmembran di Phyre2 menyediakan dua heliks (S1-S2) untuk EgLip1 dan EgLip (tidak berkarakter), dengan terminal-N dan terminal-C terletak di sitoplasma. Lebih lanjut, EgLip2 dan OBL1 memiliki ujung N di sitoplasma dan ujung C di ekstraseluler melalui tiga heliks (S1 – S3). Studi tersebut menunjukkan bahwa gen lipase menyediakan alat yang berguna untuk mempelajari protein yang berkaitan dengan kualitas produk minyak dan kesehatan manusia.
Detail Paper
- Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara
- Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara