Karakterisasi Karbon Aktif dari Tandan Kosong Kolang-Kaling Melalui Perlakuan Suhu Tinggi





Karakterisasi Karbon Aktif dari Tandan Kosong Kolang-Kaling Melalui Perlakuan Suhu Tinggi
Diterbitkan oleh
David Kevin Handel Hutabarat
Diterbitkan pada
Jumat, 08 Desember 2023


Penelitian ini mengkaji pembuatan dan karakterisasi karbon aktif dari tandan kosong kolang-kaling (Arenga longipes) melalui perlakuan suhu tinggi untuk mengadsorpsi logam berat Pb dan Cu. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivasi pada 700 °C menghasilkan karbon aktif dengan luas permukaan tinggi dan kemampuan serapan logam yang signifikan, sehingga potensial sebagai adsorben ramah lingkungan.
Polusi udara dan pencemaran air yang mengandung sejumlah logam berat seperti Pb dan Cu menimbulkan dampak berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pb (timbal) di udara merupakan produk yang tidak diinginkan karena menyebabkan toksisitas pada tubuh, gangguan pernapasan, hingga kanker. Oleh karena itu, penghilangan Pb dan Cu dari polusi udara maupun air sangat penting karena dampak buruknya terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Lebih lanjut, Pb juga berpengaruh buruk terhadap ekosistem hutan terestrial, terutama pada ekologi serangga dan satwa yang hidup di dalamnya.
Biomassa limbah tanaman pertanian dan kehutanan telah lama dimanfaatkan menjadi karbon aktif untuk menghilangkan berbagai polutan organik dan anorganik, termasuk logam berat seperti Pb dan Cu. Kolang-kaling (Arenga longipes Mogea) adalah tanaman palem yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Tujuan penelitian ini adalah melakukan preparasi, karakterisasi, dan penerapan karbon aktif (AC) berkinerja tinggi dari tandan kosong aren (SPB) melalui aktivasi suhu, serta mengevaluasi kemampuan adsorpsi terhadap logam Pb dan Cu. Analisis menggunakan AAS menunjukkan bahwa peningkatan suhu aktivasi hingga 700 °C menghasilkan peningkatan signifikan dalam serapan logam Pb dan Cu. Karbon aktif yang dibuat pada suhu 700 °C menunjukkan struktur dominan mikropori dengan luas permukaan BET 323,34 ± 23,39 cm²/g, volume pori total 0,14 cm³/g, dan ukuran partikel 18,56 nm.
Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa karbon aktif yang disintesis dari SPB berpotensi menjadi adsorben yang menjanjikan untuk menghilangkan logam berat Pb dan Cu dari air tercemar.
Detail Paper
- Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara