A11Y

HOME

MENU

CARI

USU Sosialisasikan KKN Tematik kepada Pemerintahan di Sumut

Diterbitkan Pada30 Maret 2022
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
USU Sosialisasikan KKN Tematik kepada Pemerintahan di Sumut
Copy Link
IconIconIcon

USU Sosialisasikan KKN Tematik kepada Pemerintahan di Sumut

 

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Diterbitkan pada

Rabu, 30 Maret 2022

Logo
Download

“Beragamnya kebutuhan serta perkembangan zaman menjadi hal penting untuk disikapi dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Adaptasi penting menjadi perhatian baik bagi USU sendiri maupun dengan mitra. Oleh karena itu kita selalu koordinasi mengenai materi dan apa yang akan dilakukan mahasiswa dengan mitra” kata Rektor USU.

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) laksanakan sosialisasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Kegiatan berlangsung di Ballroom Hotel Grandhika, Medan pada Selasa (29/3/2022). Kegiatan tersebut menyasar Pemeritah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. 


Hadir dan membuka langsung kegiatan tersebut Rektor USU Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, didampingi Wakil Rektor I USU Dr Edy Ikhsan, SH, MA, serta Wakil Rektor III USU Prof Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, M Si, apt,. Selain itu Sekretaris Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat USU Meutia Nauly, S.Psi, M.Si, Psikolog. dan para dekan di lingkungan USU juga hadir. 


Rektor USU mengapresiasi LPPM USU yang telah berupaya mewujudkan kegiatan tersebut. Menurutnya, adatpasi dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan. Hal itu didasari pada semakin beragamnya kebutuhan serta perkembangan zaman saat ini. 


“Beragamnya kebutuhan serta perkembangan zaman menjadi hal penting untuk disikapi dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Adaptasi penting menjadi perhatian baik bagi USU sendiri maupun dengan mitra. Oleh karena itu kita selalu koordinasi mengenai materi dan apa yang akan dilakukan mahasiswa dengan mitra” kata Rektor USU. 


Dewasa ini menurutnya, pemerintah pusat telah melakukan pergeseran pembangunan dengan memberikan perhatian lebih kepada perkembangan desa. Saat ini pemerintah telah banyak mengalokasikan dana pembangunan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa. Peran perguruan tinggi menjadi penting dalam proses pembangunan tersebut.


“Pemerintah melakukan upaya menggerakkan ekonomi rakyat terutama desa untuk stimulus ekonomi. Kalau di kota tentu sektor bisnis jasa, hiburan menjadi pendapatan. Namun di desa, potensinya juga ada dan banyak. Seperti sekarang banyaknya muncul desa wisata,” ujarnya. 


Desa wisata yang bermunculan menurutnya tidak hanya berdasarkan pemandangan atau penampakan alam yang indah. Sebuah desa wisata diukur secara komprehensif dengan mempertimbangkan aspek infrastruktur dan kesiapan masyarakatnya juga. Konsep desa wisata harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan.

 

“KKN bukan untuk menyelesaikan masalah secara langsung, karena tidak mungkin dalam waktu 6 bulan masalah selesai. Namun KKN lebih kepada menstimulus masyarakat agar dapat menyelesaikan masalah desa. Memulai membuat sebuah ekosistem agar masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi dapat memunculkan solusi yang memiliki dampak,” paparnya. 


Sekretaris LPPM USU Meutia Nauly menyebutkan jika KKN ini berbeda dengan KKN regular. KKN ini mensyaratkan hal lebih yakni tematik. Ini tidak mungkin dapat terlaksana tanpa adanya kerja sama dengan pemerintahan setempat sebutnya. 


“KKN ini tidak lagi 35 hari, namun sampai 6 bulan dengan bobot 20 SKS. Oleh karenanya kita awali rangkaian untuk memulai KKN tematik ini dengan mengundang perwakilan daerah untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang bisa kita lakukan. Besar harapan kami acara ini dapat bermanfaat. kepada mahasiswa memunculkan karakter bintang, kepada masyarakat untuk membangun desa,” ujarnya. 


Sementara itu mitra KKN yang diwakili oleh Kabid Pembangunan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sumatera Utara Drs. Toman Nababan, MSP menyebutkan jika pemerintah provinsi juga fokus dalam pembangunan desa. 


“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki tagline membangun desa menata kota. Dalam hal ini perlu kerja sama dengan berbagai pihak terutama perguruan tinggi. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini,” kata Toman. 


Ia menambahkan sesuai Undang-Undang No. 6/2014 tentang desa, pemerintah mengalokasikan 700-900 juta per desa untuk mengembangkan desa. Ia berharap dengan adanya mahasiswa di lapangan agar penggunaan dana desa dapat dimaksimalkan oleh masyarakat. 


“Ada BUMDES dan bumdesma yang mengelola aset desa. Mahasiswa kami harapkan bisa memetakan potensi sehingga dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan mereka. Dengan turun nya mahasiswa langsung diharapkan mampu membuat grand design dalam mengembangkan desa tersebut, sehingga memberikan kontribusi pada PAD,” pungkasnya.

Image


Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas

Interviewee: Dr. Muryanto Amin - Rektor

Photographer: Irsan Mulyadi - Humas

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin