FK, Fakultas Psikologi USU dan IDAI Sumut Hadirkan Layanan Kesehatan Fisik dan Mental

FK, Fakultas Psikologi USU dan IDAI Sumut Hadirkan Layanan Kesehatan Fisik dan Mental
Diterbitkan oleh
Renny Julia Harahap
Diterbitkan pada
Rabu, 31 Desember 2025

HUMAS USU — Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) terus menunjukkan komitmennya dalam mendampingi masyarakat terdampak bencana di sejumlah wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Melalui kolaborasi bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumatera Utara serta Fakultas Psikologi USU, FK USU menghadirkan layanan kesehatan terpadu yang berfokus pada pemulihan kesehatan anak, kesehatan fisik masyarakat, dan kesehatan mental pascabencana.
Kegiatan kemanusiaan ini menjangkau wilayah terdampak di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kabupaten Langkat, dan Kota Medan di Sumatera Utara, serta Aceh Tamiang di Provinsi Aceh. Fokus utama diarahkan pada kelompok rentan, khususnya anak-anak, tanpa mengesampingkan kebutuhan kesehatan masyarakat dewasa yang turut terdampak bencana.
Dalam pelaksanaannya, FK USU bersama IDAI Sumut mengerahkan 69 dokter spesialis anak, didukung oleh 17 psikolog dari Fakultas Psikologi USU, yang turun langsung ke lapangan untuk memastikan layanan kesehatan fisik dan mental dapat diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Kolaborasi lintas disiplin ini memungkinkan penanganan yang lebih komprehensif, mulai dari aspek medis hingga psikososial.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemeriksaan dan pengobatan bagi anak-anak dan orang dewasa, penanganan penyakit pascabencana seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, dan penyakit kulit, serta pemantauan status gizi anak.
Selain itu, tim juga memberikan edukasi kesehatan kepada orang tua dan keluarga guna mencegah timbulnya penyakit lanjutan akibat kondisi lingkungan pascabencana yang belum sepenuhnya pulih.
Tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik, FK USU dan IDAI juga memberikan perhatian khusus pada kesehatan mental, yang sering kali menjadi dampak jangka panjang pascabencana. Para psikolog melakukan pendampingan psikososial melalui konseling individu dan kelompok, asesmen kondisi psikologis, serta kegiatan pemulihan trauma berbasis komunitas. Bagi anak-anak, pendekatan dilakukan melalui aktivitas bermain terapeutik, belajar bersama, dan interaksi yang dirancang untuk memulihkan rasa aman serta menurunkan kecemasan. Sementara bagi orang dewasa, pendampingan difokuskan pada pengelolaan stres, duka, kecemasan, dan kelelahan emosional akibat tekanan situasi darurat.
Sebagai bentuk dukungan tambahan, FK USU turut menyalurkan bantuan logistik yang dibutuhkan masyarakat terdampak, terutama untuk anak-anak, berupa susu formula, telur rebus, makanan siap saji, pakaian layak pakai, sandal, serta berbagai kebutuhan dasar lainnya. Bantuan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus mendukung proses pemulihan kesehatan masyarakat.
Ketua IDAI Sumatera Utara, dr. Rizky Adriansyah, M.Ked(Ped), Sp.A(K), menyampaikan bahwa kolaborasi lintas profesi menjadi kunci dalam pemulihan pascabencana.
“Dalam penanganan bencana, kita tidak hanya berbicara tentang bantuan medis yang cepat, tetapi bagaimana layanan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kolaborasi antara dokter anak, tenaga kesehatan lain, dan psikolog memungkinkan anak-anak serta keluarga terdampak mendapatkan pendampingan yang utuh, baik secara fisik maupun mental, sehingga mereka dapat lebih cepat pulih dan kembali beraktivitas,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, FK USU menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga hadir secara aktif di tengah masyarakat dalam situasi krisis. Sinergi antara tenaga medis, organisasi profesi, dan psikolog diharapkan mampu mendukung pemulihan kesehatan fisik dan mental masyarakat pascabencana secara lebih menyeluruh dan berkelanjutan.