Pulihkan Layanan Kesehatan, FK USU Percepat Revitalisasi Puskesmas di Langkat dan Aceh Tamiang

Pulihkan Layanan Kesehatan, FK USU Percepat Revitalisasi Puskesmas di Langkat dan Aceh Tamiang
Diterbitkan oleh
Renny Julia Harahap
Diterbitkan pada
Rabu, 31 Desember 2025

HUMAS USU — Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara dan Aceh menyebabkan kerusakan signifikan pada berbagai infrastruktur publik, termasuk Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, sejumlah Puskesmas tidak dapat berfungsi optimal akibat terendam air dan lumpur, sehingga peralatan medis, obat-obatan, serta bahan habis pakai mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan.
Selama masa tanggap darurat, kebutuhan layanan kesehatan masyarakat terbantu melalui posko-posko kesehatan yang dikelola relawan dari berbagai organisasi profesi, institusi pendidikan negeri dan swasta, termasuk Universitas Sumatera Utara (USU). Namun, layanan posko bersifat sementara. Ketika fase tanggap darurat berakhir dan posko mulai ditutup, kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan tetap berlanjut, terutama untuk penanganan penyakit pascabanjir, layanan kesehatan ibu hamil, serta pengobatan penyakit kronis yang memerlukan terapi berkesinambungan. Kondisi inilah yang menjadikan pemulihan fungsi Puskesmas sebagai prioritas utama.
Menjawab kebutuhan tersebut, Tim Percepatan Pemberdayaan Puskesmas Pascabanjir FK USU yang dikoordinir oleh Dr. dr. Yetty Machrina, M.Kes, AIFO-K, Sp.KKLP, Subsp. FOMC, bergerak cepat melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat. Koordinasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Puskesmas dengan wilayah kerja paling terdampak dan membutuhkan pemulihan segera. Kegiatan berlangsung sejak tanggal 8 Desember 2025, dimulai dengan penyaluran logistik dan layanan kesehatan ke wilayah kerja puskemas terdampak. Sedangkan untuk identifikasi puskes dimulai sejak 19 Desember2025.
Berdasarkan hasil identifikasi tingkat kerusakan dan urgensi pelayanan, ditetapkan empat Puskesmas prioritas untuk direvitalisasi, yaitu Puskesmas Sekerak dan Puskesmas Bendahara di Kabupaten Aceh Tamiang, serta Puskesmas Pantai Cermin dan Puskesmas Pangkalan Berandan di Kabupaten Langkat. Kebutuhan masing-masing Puskesmas ditentukan berdasarkan tingkat keparahan dampak banjir dan jenis layanan kesehatan yang harus segera dipulihkan.
Tim FK USU yang terdiri dari tenaga medis lintas disiplin bergerak cepat menyalurkan bantuan obat-obatan, alat kesehatan dasar, serta bahan habis pakai medis yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar, layanan kesehatan ibu dan anak, serta layanan kegawatdaruratan di Puskesmas. Bantuan ini disambut positif oleh para kepala Puskesmas karena sangat membantu mempercepat kembalinya layanan kesehatan bagi masyarakat.
Kepala Puskesmas Sekerak, Irwansyah, SKM, menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan sangat berarti bagi operasional Puskesmas. Menurutnya, seluruh bantuan akan segera didistribusikan ke puskesmas pembantu (pustu) dan posyandu agar masyarakat dapat kembali memperoleh layanan kesehatan secara cepat dan merata.
Koordinator Tim Percepatan Pemberdayaan Puskesmas FK USU, Dr. dr. Yetty Machrina, M.Kes, AIFO-K, Sp.KKLP, Subsp. FOMC, menegaskan bahwa pemulihan Puskesmas merupakan kunci keberlanjutan layanan kesehatan pascabencana.
“Posko kesehatan sangat membantu pada fase darurat, tetapi pemulihan Puskesmas adalah langkah strategis agar layanan kesehatan masyarakat tetap berjalan setelah masa tanggap darurat berakhir. Melalui revitalisasi ini, kami berharap Puskesmas dapat kembali berfungsi optimal untuk melayani masyarakat, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak, dan penderita penyakit kronis,” ujarnya.
Melalui langkah ini, FK USU menegaskan komitmennya untuk tidak hanya hadir pada fase darurat bencana, tetapi juga berperan aktif dalam memulihkan sistem layanan kesehatan primer sebagai fondasi pemulihan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan di wilayah terdampak.