USU Proyeksikan Diri Menjadi "Commercial University"





USU Proyeksikan Diri Menjadi "Commercial University"
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Jumat, 02 Juli 2021


MEDAN-HUMAS USU: Berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), manjadikan Universitas Sumatera Utara (USU) dapat mengelola sendiri anggaran pendapatan dan belanjanya. Dalam pelaksanaannya membutuhkan pengelolaan yang baik agar terwujudnya keseimbangan kebutuhan dan pemasukan.
Hal tersebut disampaikan Rektor USU, Dr, Muryanto Amin, S Sos, M Si, saat memberikan pemaparan dihadapan Pimpinan Rumah Sakit Pendidikan USU dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) USU, Jumat (2/7/2021) di Ruang Rapat Senat Akademik, Biro Pusat Administrasi USU.
“Selama ini kita berada dalam kategori champion university, dimana kita selalu membicarakan mengenai meraih pemeringkatan, meraih akreditasi, memenangkan kompetisi. Perlahan kita harus menggeser ini ke dalam kategori baru, yaitu comercial university,” kata Rektor USU.
Ia menjelaskan kategori comercial university membentuk kepribadian yang mandiri dari perguruan tinggi. Perguruan tinggi berupaya untuk mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan potensi dan aset yang dimiliki.
Ia mengutip arahan Mentri Kebudayaan, Pendidikan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang menyatakan pemerintah berupaya mengurangi keterlibatan negara dalam pengelolaan perguruan tinggi. Pemerintah dari tahun ke tahun membuktikan dengan semakin mengecilkan anggaran untuk perguruan tinggi.
“Perguruan tinggi dituntut untuk dapat menghasilkan sendiri pemasukannya, dan mengelolanya. Dilain sisi, pemerintah mulai mengurangi sokongan dana yang diberikan agar perguruan tinggi tersebut dapat mandiri. Hal ini disampaikan langsung oleh Mentri Nadiem, saat saya beberapa kali bertemu beliau,” ujarnya.
Rektor USU menekankan pemasukan perguruan tinggi dapat diperoleh dari beberapa aspek, mulai dari pengelolaan aset hingga pelayanan akademik. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat mendirikan unit usaha untuk mendorong pemasukannya.
“Perguruan tinggi bisa mendapatkan pemasukan melalui pengelolaan aset yang dimiliki, atau juga dari proses pelayanan akademik, dan juga unit usaha. Dalam hal ini, meskipun Rumah Sakit USU dan RSGM merupakan bentuk layananan akademik terhadap mahasiswa, namun kedua lembaga ini diproyeksikan agar dapat memberikan masukan pemasukan bagi USU,” tambahnya.
Ia mencontohkan beberapa perguruan tinggi di Pulau Jawa yang telah berhasil membuktikan diri dengan mengelola aset dan unit usahanya, sehingga mampu memperoleh pemasukan yang besar. Disamping itu, perguruan tinggi tersebut mengelola pemasukan tersebut untuk menumbuhkan unit usaha lainnya.
“Beberapa perguruan tinggi seperti UI atau UGM telah menunjukkan keberhasilan mereka dalam mengelola aset dan unit usahanya. Dari pengelolaan itu, mereka bisa memiliki anggaran yang bisa dikelola hingga trilyunan rupiah,” imbuhnya.
Direktur Utama Rumah Sakit USU, Dr dr Henry Salim Siregar SpOG(K)-FER, menyebutkan pihaknya sedang berupaya untuk melakukan revitalisasi di tubuh rumah sakit USU. Ia menuturkan, Rumah Sakit USU membutuhkan banyak perbaikan dan peningkatan kualitas.
“Usai dilantik selama lima bulan, kita sedang berupaya memenuhi arahan Rektor USU. Ada tiga arahan, yaitu agar RS USU menjadi mandiri, pengembangan RS USU, serta RS USU menjadi terkemuka di Sumatera Utara. Kesemua hal tersebut kita upayakan dengan kerja keras saat ini,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir para Wakil Rektor USU, para Staf Ahli Rektor, Pimpinan dan Dewan Pengawas Rumah Sakit Pendidikan USU beserta jajaran, Pimpinan Rumah Sakit Gigi dan Mulut USU beserta jajaran, serta tenaga kependidikan. (RR)
Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas
Interviewee: Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si - Rektor USU
Photographer: Muhammad Andriansyah - Humas