USU dan Konsulat Jenderal Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan Melalui Kuliah Tamu




USU dan Konsulat Jenderal Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan Melalui Kuliah Tamu
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto, S.S., M.Si
Diterbitkan pada
Rabu, 26 Februari 2025


"USU adalah universitas yang luar biasa dengan banyak talenta. Saya datang ke sini untuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara USU dan universitas di Tiongkok," tutur Zhang Min.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) mempererat hubungan akademiknya dengan Tiongkok melalui Kuliah Tamu bersama Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan, Zhang Min. Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat USU lantai III, pada Selasa (25/02/2025).
Dalam sambutannya, Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menyoroti semakin kuatnya hubungan antara Indonesia dan Tiongkok di sektor pendidikan dan teknologi. Ia menyampaikan bahwa saat ini USU tengah menjajaki berbagai bentuk kerja sama dengan universitas dan industri di Tiongkok, termasuk program pelatihan teknologi akademik di Singapura serta kolaborasi dengan perusahaan di Beijing untuk program pelatihan mahasiswa.
"Kerja sama dengan universitas di Tiongkok memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa USU, baik dalam hal pengembangan akademik maupun kesempatan internasional," ujar Prof. Muryanto.
Sementara itu, Zhang Min selaku Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan, mengungkapkan kekagumannya terhadap USU yang memiliki lebih dari 40 ribu mahasiswa dan telah menjalin hubungan erat dengan beberapa universitas di Tiongkok. Ia menegaskan pentingnya kerja sama antara kedua negara dalam membangun komunitas global yang lebih kuat dan saling mendukung.
"USU adalah universitas yang luar biasa dengan banyak talenta. Saya datang ke sini untuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara USU dan universitas di Tiongkok," tutur Zhang Min.
Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita, ST., MT., selaku Direktur Internasionalisasi dan Kemitraan Global USU, juga menekankan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok telah berlangsung lama, berkembang dari interaksi budaya dan perdagangan sejak abad ke-7 hingga menjadi kemitraan strategis dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan teknologi.
“Semoga kuliah tamu ini dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa mengenai pentingnya kolaborasi akademik lintas negara,” harapnya.
Selain itu, Prof. Dr. Dra. T. Thyrhaya Zein, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU, menyampaikan bahwa salah satu bentuk konkret kerja sama akademik adalah program studi Bahasa Mandarin di USU yang telah mendapat akreditasi internasional. Program ini telah mengirimkan alumni untuk melanjutkan studi di Jinan University, yang kini juga menjadi dosen di program studi tersebut.
"Peran Konsulat Tiongkok sangat penting dalam memperkuat hubungan akademik. Selain memberikan kuliah umum, mereka juga berbagi ilmu melalui seminar dan festival budaya, yang semakin memperkaya wawasan mahasiswa USU," ujar Prof. Thyrhaya.
Acara ini juga menghadirkan Mario Pascal, reporter RRI Medan yang berbagi pengalaman tentang bagaimana sistem pendidikan di Tiongkok sangat menghargai meritokrasi dan membuka banyak peluang bagi mereka yang memiliki kompetensi. Ia menekankan bahwa belajar bahasa asing, terutama Mandarin, bisa menjadi aset besar di era globalisasi.
"Jangan pernah berhenti belajar, terutama bagi mahasiswa yang sedang mendalami bahasa Mandarin. Dunia semakin terbuka, dan dengan kemampuan bahasa serta keterampilan yang tepat, banyak peluang menanti di berbagai bidang," kata Mario Pascal.