Tanoto Scholars Gathering, Rektor USU: Adaptasi Kampus Hadapi Tantangan Masa Depan





Tanoto Scholars Gathering, Rektor USU: Adaptasi Kampus Hadapi Tantangan Masa Depan
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Rabu, 01 September 2021


MEDAN-HUMAS USU: Hadir dalam acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2021, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin S Sos, M Si, sampaikan bagaimana kampus harus beradaptasi dalam menghadapi tantangan. Melalui pertemuan secara daring pada Rabu (1/9/2021) itu, ia paparkan tantangan yang akan dihadapi dunia kampus di masa depan.
Muryanto Amin menjelaskan kampus harus melakukan serangkaian strategi untuk berdaptasi dalam perkembangan era teknologi informasi. Menurutnya, perlu adanya transformasi dan revolusi fundamental dalam dunia pendidikan tinggi.
“Setidaknya ada beberapa hal yang harus kita transformasi dan revolusi dalam menghadapi perkembangan dunia teknologi saat ini. Transformasi struktur, akreditasi, pengajaran, dan pembelajaran menjadi kunci utama untuk beradaptasi dalam dunia teknologi. Kampus harus bisa fleksibel dan mengikuti bagaimana perkembangan zaman,” kata Rektor USU.
Dalam kesempatan itu, Muryanto Amin memberikan penjelasan jika perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang pesat. Ia menyampaikan jika bagaimana Artificial Intelligence menjadi sebuah inovasi yang tidak terelakkan pada masa sekarang ini.
“Saat ini kampus harus dapat menciptakan mahasiswa yang memliki kualitas diri dan skill, karena selanjutnya kita akan melihat banyak hal menjadi Automation, yang artinya seluruh pekerjaan manusia diperbantukan oleh mesin, sehingga beberapa hal sudah dilakukan secara otomatis,” kata Rektor USU.
Ia menyebutkan jika Automation kedepannya akan banyak menggantikan peran manusia. Ia menyebutkan banyak pekerjaan saat ini telah digantikan oleh mesin. Muryanto mengambil contoh Tesla yang telah mengeluarkan inovasi mobil tanpa pengemudi, sehingga kemungkinan profesi supir akan kehilangan pekerjaannya.
“Tesla sudah rilis mobil tanpa pengemudi, begitu juga ada bus yang tidak perlu ada supir nya. Sehingga kita bisa ambil kesimpulan dalam 20 tahun ke depan, banyak pekerjaan yang akan hilang, sebaliknya, banyak pekerjaan yang juga muncul di era baru ini,” kata Muryanto.
Ia menyebutkan jika saat ini pekerjaan sebagai analisis data dan informasi menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, pekerjaan untuk mengolah data, keamanan siber, dan pemasaran digital mewarnai perkembangan teknologi informasi itu. Oleh karenanya, mahasiswa diharapkan dapat melihat peluang ini.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim yang turut hadir dalam kegiatan itu, menyebutkan jika mahasiswa harus memiliki perspektif global. Kemajuan teknologi telah membuka sekat antar negara sehingga komunikasi dapat dilakukan tanpa batasan.
“Mahasiswa harusnya berspektif global. Makanya kita di Kementrian menginginkan mahasiswa itu keluar, dapat pengalaman baru di tempat baru, agar mereka memiliki perspektif global. Karena kedepannya, saingan mereka bukan hanya yang ada di kampus atau sekitar mereka, namun saingan mereka sudah ada di tingkat global,” ujar Nadiem.
Nadiem berpendapat jika permasalahan Sustainable Development Goals, Climate Change, dan sederet permasalahan global lainnya seharusnya sudah menjadi perhatian mahasiswa Indonesia. Ia berpesan agar mahasiswa terbuka dengan perbedaan yang ada, dan mewujudkan rasa kebanggan kepada Indonesia dan terbuka dengan dunia global. (RR)
Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas
Interviewee: Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si - Rektor USU
Photographer: Rizki Hakim Lubis - Humas