Rektor: Riset dan Inovasi PUI Mangrove USU Berbasis Industri Kebutuhan Masyarakat





Rektor: Riset dan Inovasi PUI Mangrove USU Berbasis Industri Kebutuhan Masyarakat
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto, S.S., M.Si
Diterbitkan pada
Rabu, 22 Desember 2021


“PUI Mangrove berfungsi melaksanakan kegiatan penelitian dan inovasi teknologi secara optimal, berkelanjutan, berbasis industri dan kebutuhan masyarakat,” kata rektor.
HUMAS USU - Pusat Unggulan Iptek Mangrove Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) seri 1 bertema “Risiko dan Peluang Restorasi Hutan Mangrove di Indonesia Pasca Pertemuan COP26”. FGD ini digelar melalui zoom meeting dan disiarkan melalui YouTube, Rabu (22/12/2021).
Dalam sambutannya, Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si mengatakan, FGD ini merupakan salah satu bentuk dukungan PUI Mangrove USU yang sesuai dengan fungsi PUI.
“PUI Mangrove berfungsi melaksanakan kegiatan penelitian dan inovasi teknologi secara optimal, berkelanjutan, berbasis industri dan kebutuhan masyarakat,” kata rektor.
Rektor menyampaikan, dalam mengoptimalkan potensi kawasan mangrove, sebelumnya tim dari USU pernah melakukan pengabdian masyarakat yang berdampak positif bagi perekonomian masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu, masyarakat juga diberi pendidikan mengenai wisata mangrove.
“Tim dari USU melakukan pengabdian masyarakat di hutan mangrove, wilayah pesisir di Kota Medan, membangun cafe dan suasana hutan mangrove, sehingga mengundang banyak pengunjung,” ucapnya.
FGD tersebut menghadirkan Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kemenko Marinvest RI, Bapak Kus Prisetiahadi S.Pi., M.Sc., Ph.D, dengan materi “Kebijakan Kemenko Marinves dalam Percepatan Rehabilitasi Mangrove Secara Nasional”. Terdapat juga narasumber lain dari unsur Pemerintah yang mengemukakan kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dr. Muryanto berharap, FGD yang mempertemukan para pengambil kebijakan dari lintas sectoral, baik Kemenko Marinvest, KLHK, KKP, BRGM, BRIN, ilmuwan, akademisi, dan mahasiswa ini dapat dijadikan ajang sharing informasi dan pengetahuan terbaru, serta berbagi hasil pengalaman di bidang restorasi dan pengelolaan hutan mangrove.
“Saya berharap FGD ini mampu merespon pidato Presiden Republik Indonesia dalam COP26 untuk perubahan iklim, yang mendukung restorasi hutan mangrove,” ujarnya
Hasil FGD ini diharapkan akan melahirkan rekomendasi dan policy brief restorasi hutan mangrove yang dibutuhkan oleh pemerintah, kementerian terkait dan para pihak lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, rektor turut menyampaikan rasa bangga dan ucapan selamat kepada PUI Mangrove yang terhitung sampai Desember 2021 berhasil mendapatkan beberapa hibah internasional seperti Newton Fund/LPDP/DIP sampai Desember tahun 2022, JSPS Core to Core sampai Maret 2023, e-ASIA sampai Desember 2024, National Geographic sampai April 2022 dan APN-CRRP Propject sampai September 2024.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Dr. Muryanto Amin - Rektor
Photographer: Humas - Humas