A11Y

HOME

MENU

CARI

Lustrum XIII FP USU, Rektor Sampaikan Tiga Pesan Penting

Diterbitkan Pada16 November 2021
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
Lustrum XIII FP USU, Rektor Sampaikan Tiga Pesan Penting
Copy Link
IconIconIcon

Lustrum XIII FP USU, Rektor Sampaikan Tiga Pesan Penting

 

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Diterbitkan pada

Selasa, 16 November 2021

Logo
Download

Fakultas diharapkan diharapkan membuat desain penataan kelembagaan dan program yang selaras dengan Renstra USU 2020-2024 yaitu meraih pengakuan internasional dan merealisasikan Program Kerja Prioritas Rektor Tahun 2021-2026.

HUMAS USU - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, sampaikan tiga pesan penting dalam peringatan Lustrum XIII atau Dies Natalis ke-65 Fakultas Pertanian USU. Kegiatan tersebut dilaksanakan di pelataran Fakultas Pertanian USU pada Selasa (16/11/2021). 

Pada kesempatan itu, Rektor USU yang didampingi Wakil Rektor V USU Ir Luhut Sihombing, MP, dan Dekan Fakultas Pertanian USU Dr Ir Tavi Supriana menekankan agar proses transformasi Tri Darma untuk mencapai kinerja tahun 2021-2026 atau disebut sebagai Transformation Towards the Ultimate dapat diimplementasikan Fakultas Pertanian USU. 

Fakultas diharapkan diharapkan membuat desain penataan kelembagaan dan program yang selaras dengan Renstra USU 2020-2024 yaitu meraih pengakuan internasional dan merealisasikan Program Kerja Prioritas Rektor Tahun 2021-2026.

“Transformasi dalam pelaksanaan tugas tri darma harus menjadi mindset baru bagi dosen, mahasiswa, tendik, dan seluruh di Fakultas Pertanian. Saat ini, transformasi dibutuhkan untuk merespon tiga disrupsi yang menerpa kehidupan dalam waktu bersamaan, yaitu perubahan iklim, revolusi industri 4.0, dan pandemi COVID-19. Pertanyaannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan oleh Fakultas Pertanian untuk merespon disrupsi tersebut?,” ujar Rektor USU.

Ia menyebutkan jika tidak ada pengalaman terbaik yang bisa dijadikan pembelajaran menghadapi ketiga disrupsi tersebut. Tidak hanya Indonesia, bahkan di banyak negara termasuk negara maju sekalipun masih merasakan kesulitan yang sama.

“Pertama, melakukan transformasi review kurikulum untuk memenuhi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Substansi penting dalam MBKM adalah membangun bridging (jembatan) karena adanya kesenjangan antara kampus dan industri. Sarjana pertanian masih kesulitan untuk diserap oleh industri yang membutuhkan ide yang konkrit sebagai solusi untuk mengatasi masalah pertanian yang saat ini memerlukan sentuhan high technology. Pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat harus dilakukan untuk merespon perubahan yang terjadi karena disrupsi tersebut,” paparnya. 

Selanjutnya rektor juga menyampaikan pesan penting kedua yakni transformasi produk ilmiah dari dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian harus diarahkan mencapai hilirisasi dan komersialisasi. Riset terapan harus diperbanyak untuk memperkuat branding USU secara utuh. Menurutnya tidak mungkin Fakultas Pertanian menghasilkan produk hilirisasi dan komersialisasi jika dosen dan mahasiswa tidak fokus merancang secara konsisten kaitan antara proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk menghasilkan inovasi.

“Perubahan proses bisnis bidang pertanian saat ini yang sudah menggunakan AI dan IoT, mengharuskan disiplin ilmu pertanian dan variannya berkolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya serta bergaul dengan dunia industri. Segala proses pembelajaran harus dilakukan secara terbuka dengan sentuhan industri sejak dini atau sejak di ruang-ruang kelas yang diartikan bukan lagi sebagai kelas sama dengan lokal. Kelas adalah proses pembelajaran yang didapat dari siapa saja, dari mana saja, dan kapan saja karena informasi perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat open resources,” sebut Muryanto Amin. 

Pada pesan ketiga Muryanto menegaskan jika sivitas akademika bertansformasi menjadi warga digital. Semua dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan harus migrasi dari manual menjadi digital karena lebih cepat adaptif merespon perubahan. Seluruh kinerja Fakultas Pertanian akan diukur melalui data digital, tidak akan lagi ada manual report yang dipertanggungjawabkan untuk pelaksanaan tugas Tri Darma. Setidaknya, sivitas akademika Fakultas Pertanian harus menjadi smart digital user.

“Ketiga transformasi yang saya sebutkan, sangat mungkin dicapai oleh Fakultas Pertanian USU. Saat pengumuman pemeringkatan yang dirilis Quacquarelli Symonds Asia University Rankings (QS AUR), USU menjadi yang terbaik di peringkat 501-550 dari 687 institusi pendidikan yang dinilai. Di antara lima keunggulan USU, salah satu yang bisa dijadikan modal untuk memperbaiki peringkat USU adalah bidang Agricultural and Biological Sciences,” katanya. 

Lustrum XIII Fakultas Pertanian juga menghadirkan Seminar bertajuk “Kiat Menjadi Organik Entrepreneur”. Hadir sebagai narasumber Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia Ir Ali Jamil, MP, PhD, Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Ir Marolop Nainggolan, MA, Duta Organik Asia, Ir H Soekirman, Ketua KOMTEX 65-11 Tanaman Pangan Perencana Madya, Setdikjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Batara Siagian, S.P., M.AB. Selain itu hadir pula para wakil dekan, dosen, tendik, serta mahasiswa di lingkungan Fakultas Pertanian USU.

Image


Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas

Interviewee: Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si - Rektor

Photographer: Amri Simatupang - Humas

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin