Kuliah Daring Prodi S3 Linguistik USU Hadirkan Pakar Sintaksis Australian National University





Kuliah Daring Prodi S3 Linguistik USU Hadirkan Pakar Sintaksis Australian National University
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Minggu, 18 Juli 2021


MEDAN : Program Studi Doktor (S3) Linguistik Fakultas Ilmu Budaya USU kembali menggeliatkan kajian ilmu dalam seri Kuliah Daring ke-3, yang mengangkat kajian Teori Sintaksis Mutakhir. Kuliah Daring 3 ini menghadirkan pakar linguistik dunia yang sangat konsern dalam meneliti bahasa dan berhasil memenangkan hibah-hibah internasional dalam kajian bahasa, yakni I Wayan Arka, M.A, Ph.D, (Dosen Udayana dan Australian National University).
Kegiatan dibuka Dekan FIB USU, Dr T Thyrhaya Zein, MA. Turut hadir dan memberikan pengantar pada pembukaan Sekretaris Prodi S3 Linguistik Dr Mulyadi, M Hum. Kuliah daring 3 yang dilaksanakan Sabtu (17/7/2021) dihadiri oleh peserta yang tidak hanya dosen dan mahasiswa S2 dan S3 internal Prodi Linguistik USU, namun ratusan akademisi dan peneliti bahasa dari berbagai daerah di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Papua dan lainnya.
Dekan FIB USU Dr T Thyrhaya Zein, MA, dalam sambutannya mengatakan, “Pimpinan FIB USU sangat mengapresiasi kegiatan kuliah daring ke-3 yang digelar Prodi S3 Linguistik USU. Kami berharap kuliah daring ini dapat memberikan semangat, kemauan, dan membuka wawasan para mahasiswa S2-S3 Linguistik untuk melakukan kajian sintaksis dalam tugas akhir tesis dan disertasinya. Bisa juga dihubungkan dengan kajian bahasa lokal, karena salah satu misi prodi kita adalah mengembangkan kajian bahasa kearifan lokal Sumatera Utara. Semoga kuliah yang menghadirkan pakar sintaksis dunia ini dapat memberikan sumbangsih baru dalam pengembangan kajian budaya dan bahasa lokal yang kita minati. Kami berharap kuliah ini juga dapat mendorong para dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan publikasi artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional bereputasi.”
Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh peserta dan berharap semoga kuliah tersebut bermanfaat baik bagi mahasiswa dalam penyelesaian studi dan para praktisi bahasa dalam memberikan sumbangsih untuk pengembangan bahasa dalam berbagai varian kajian.
Dr Mulyadi, M Hum, dalam sambutannya mengatakan, Prodi Linguistik USU memiliki komitmen untuk terus menggelorakan kajian-kajian ilmu linguistik, dengan tujuan mendorong para mahasiswa S3 Linguistik untuk semakin bergairah menggali kajian linguistik kekinian dan juga menstimulasi dalam menyelesaikan studinya. Selain itu juga dapat memberikan sumbangsih bagi para praktisi dan akademisi dalam pengembangan ilmu linguistik, dan menggali potensi bahasa-bahasa lokal yang semakin terpinggirkan.
“Kuliah daring 3 ini sesungguhya menjadi bagian dari program kerja prodi linguistik yang sudah diprogramkan. Prodi juga akan melakukan seminar internasional dengan tema yang lebih menarik. Kuliah daring 3 ini menghadirkan pakar sintaksis berkelas internasional, karena pak I Wayan Arka memang konsern dan berhasil memenangkan hibah internasional dalam kajian bahasa. Kami berharap kuliah ini dapat menambah pengetahuan baru kajian linguistik terbarukan,” tandasnya.
I Wayan Arka, Ph.D, dalam paparannya mengatakan, perkembangan teori sintaksis belakangan ini, penting untuk melibatkan berbagai aspek di luar kajian sintaksis. “Kajian sintaksis dan beberapa kajian tipologi linguistik, jika data dan analisis penelitiannya semakin baru, aneh dan belum pernah dilakukan oleh para peneliti lain yang ada, itu sesungguhnya semakin baik dan menarik. karena kajian bahasa seharusnya dapat memberikan warna baru bagi kajian linguistik, tentunya harus tetap dalam ranah linguitik. Bagi kita yang ingin mendalami berbagai kajian linguistik, harus tetap menguasai dan memahami seluk beluk teori linguistik, jangan pula hanya dasar-dasarnya saja,” paparnya.
Ia mencemaskan, jika melakukan suatu kajian atau meneliti bidang bahasa, sementara orangnya kurang memahami teori yang melingkupinya, maka dalam analisis data temuannya nanti akan kering dan tidak dapat menguak temuan baru yang memiliki dasar analisis yang kuat.
“Apapun kajian bahasa yang akan kita tulis atau teliti, harus kuat teori dan banyak data yang dapat kita gali. Sehingga hasilnya akan lebih baik dan benar, serta temuan yang diperolehnya dapat dijadikan dasar oleh peneliti lain,” tegasnya. (*)
Author: Muhammad Surif, M.Si - Kepala Humas Universitas Negeri Medan
Interviewee: Pimpinan Fakultas Ilmu Budaya - Universitas Sumatera Utara
Photographer: - - -