FK USU Laksanakan AHS Bersama Enam Provinsi di Pulau Sumatra
.jpg?w=1280&q=75)




FK USU Laksanakan AHS Bersama Enam Provinsi di Pulau Sumatra
Diterbitkan oleh
Renny Julia Harahap
Diterbitkan pada
Senin, 05 Mei 2025


"Targetnya adalah peningkatan layanan kesehatan, terutama kita membantu daerah-daerah yang kekurangan SDM kesehatan dan bisa menyelesaikan persoalan kesehatan lainnya. Kegiatan seperti ini hendaknya terus ditindaklanjuti, sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas."
MEDAN-HUMAS: Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan Academic Health System (AHS) atau koordinasi Sistem Kesehatan Akademik bersama enam provinsi lainnya di Sumatera, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jum’at (01/05/2025). Enam provinsi tersebut adalah Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi. FK USU sebagai koordinator AHS wilayah satu bertugas untuk mengkoordinasikan pendidikan dan kegiatan yang dikaitkan dengan upaya peningkatan pelayanan kesehatan di enam provinsi itu.
Demikian disampaikan Dekan FK USU Prof. Dr. dr. Aldy Sjafruddin Rambe, Sp. S(K) dan Wakil Dekan I Dr. dr. Delyuzar, M. Ked (PA), Sp. PA, SubSp. URL (K) pada rangkaian kegiatan Hardiknas 2025 bekerja sama dengan Kemendiktisaintek dan AHS yang dilaksanakan secara daring dan luring di ruang rapat FK USU. Sebelumnya, dalam kegiatan tersebut, Expo Sistem Kesehatan Akademik Berdampak tahun 2025 secara resmi telah dibuka oleh Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof.dr. OVA Emilia, M. Med., Sp. OG(K)., Ph.D.
"Kita melibatkan FK, Rumah Sakit Pendidikan, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) disetiap provinsi tadi, dalam mewujudkan AHS untuk meningkatkan pelayanan kesehatan," tuturnya.
FK USU memiliki peran aktif dalam membantu pelayanan di daerah, di antaranya mengirim dokter residen tahap akhir ke Riau, Kepulauan Riau dan daerah lainnya, yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama di bidang spesialisasi di mana pada daerah tersebut belum ada spesialisnya. Selain itu, ada 14 RSUD yang juga didukung FK USU untuk membantu peningkatan pelayanan kesehatan. FK USU bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara turut bekerja sama dalam membangun penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu dokter spesialis di Nias Barat, Nias Utara, dan Nias Selatan.
Wakil Dekan I FK USU, Dr dr Delyuzar, M.Ked(PA), Sp.PA(K) turut berharap agar semua tadi memiliki dampak dalam peningkatan kualitas pendidikan.
"Targetnya adalah peningkatan layanan kesehatan, terutama kita membantu daerah-daerah yang kekurangan SDM kesehatan dan bisa menyelesaikan persoalan kesehatan lainnya. Kegiatan seperti ini hendaknya terus ditindaklanjuti, sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas. Berbicara tentang AHS tentunya berbicara tentang bagaimana mengintegrasikan suatu sistem kesehatan antara pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan, melalui kerja sama dalam peningkatan layanan kesehatan berbasis kewilayahan," katanya.
Academic Health System (AHS) atau koordinasi Sistem Kesehatan Akademik merupakan pengorganisasian yang terdiri dari Rumah Sakit Pendidikan, Fakultas Kedokteran, satu atau beberapa Institusi Pendidikan Profesi Kesehatan lainnya, lembaga riset, wahana pendidikan, dan institusi yang melakukan perencanaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan. AHS merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan kesehatan terintegrasi yang berkomitmen untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat melalui pendidikan tenaga kesehatan dan riset unggul dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta akselerasi produksi dokter dan dokter spesialis.
AHS berfungsi untung memberikan pelayanan kesehatan sesuai permasalahan kesehatan yang dirujuk dari fasilitas layanan primer dan pelayanan kedokteran yang sangat spesialistik, memberikan pelayanan kedokteran yang langka dan tidak disediakan pada saranan pelayanan kesehatan lainnya, mendidik tenaga profesi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan saat ini dan masa depan serta melaksanakan riset translasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.
Sistem yang diadaptasi dari pembelajaran pendidikan kedokteran di Amerika ini memilki beberapa substansi yang mencakup standar tata kelola klinik dan sistem rujukan, standar tata kelola pendidikan dan pendidikan berkelanjutan, standar tata kelola penelitian (networking, capacity), evaluasi kinerja institusi dan staf medik berkelanjutan, pengelolaan keuangan dan community outreach.
Lebih lanjut Dr Delyuzar mengharapkan kolaborasi yang baik antar Kementerian Kesehatan, Kemendikbudristek, dan Kemendagri sehingga masing-masing program dapat diselaraskan dan diimplementasikan dalam bentuk kerja nyata seperti peningkatan kuota dokter, peningkatan kuota dokter spesialis,pembentukan prodi spesialis,pengampuan FKdan pengampuan RSP.Program-program tersebut berguna untuk mengisi celah (filling gap) kebutuhan tenaga kesehatan, terutama tenaga dokter dan dokter spesialis di daerah terluar dan terpencil, serta pengembangan Rumah Sakit Daerah sebagai wahana pendidikan.
Materi pertama dalam kegiatan tersebut disampaikan oleh Prof.Dr.Ir. Sri Suning Kusumawardani, MT, Oj, selaku Direktur SDM Dirjen Dikti Kemendiktiristek, yang mengusung materi berjudul Bagaimana Sistem Kesehatan Akademik Berdampak. Dilanjutkan oleh Ketua Kelompok Kerja Nasional AHS Prof. Dr. Ratna Sitompul, Sp. M(K) yang berbicara tentang Pengembangan Academy Health System, serta pemaparan dari masing-masing Koordinator Wilayah AHS (SKA).
PIC Wilayah 1, Dr. dr. Delyuzar, M. Ked (PA), Sp. PA, SubSp U. R. L(K) menjelaskan tentang keberadaan Wilayah 1 yang lahir paling belakangan dengan mengampu 6 provinsi. Ia menjelaskan, bahwa beberapa fakultas kedokteran di wilayah 1 yang mengembangkan pelayanan kesehatan dengan jumlah spesialis terbatas, menempatkan residen senior mandiri. Termasuk FK USU yang mengirimkan residen senior di wilayah Sumatra Utara, RS di Provinsi Aceh, Riau dan Kepulauan Riau.
Selain berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran juga mengampu FK baru seperti FK Helvetia, FK Imelda dan persiapan FK UNIMED. Dalam meningkatkan program kesehatan masyarakat FK USU melakukan riset bersama melibatkan pemangku kepentingan dalam penanggulangan TB di Indonesia, khususnya di wilayah 1.
“Fakultas Kedokteran (FK) USU berkomitmen mendukung program Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution, ditandai dengan melakukan kerja sama Dinkes Provsu dan membantu SDM Kesehatan pada beberapa Kabupaten di Nias, termasuk mendukung RS yang akan dikembangkan di Nias Utara dengan afirmasi pendidikan spesialis berasal dari Nias, serta penempatan dokter residen senior mandiri yang mengantisipasi kekurangan dokter spesialis”, pungkas Delyuzar. (RJ/BSB)