USU Refleksikan Pendidikan yang Berdampak pada Peringatan Hardiknas 2025





USU Refleksikan Pendidikan yang Berdampak pada Peringatan Hardiknas 2025
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto, S.S., M.Si
Diterbitkan pada
Rabu, 07 Mei 2025


“Pendidikan bukan hanya tentang angka dan data, tetapi tentang hasil yang mampu mengubah kehidupan,” kutip Prof. Muryanto saat membacakan amanat menteri.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, yang mengusung semangat “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Kegiatan ini menjadi momen reflektif bagi seluruh sivitas akademika untuk meninjau ulang arah dan makna pendidikan di era yang terus berubah. Berlangsung di pelataran GBPA USU, pada Jumat (2/5/2025).
Amanat Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi yang dibacakan oleh Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa pendidikan tidak lagi cukup diukur dari jumlah laporan atau data output. Pendidikan yang sesungguhnya, menurutnya, adalah yang memberi dampak nyata bagi manusia, masyarakat, lingkungan, hingga kemajuan peradaban.
“Pendidikan bukan hanya tentang angka dan data, tetapi tentang hasil yang mampu mengubah kehidupan,” kutip Prof. Muryanto saat membacakan amanat menteri.
Rektor USU juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan transformasi pendidikan. Lima fokus transformasi yang digagas meliputi perubahan paradigma belajar, peningkatan riset yang menjawab tantangan, hilirisasi inovasi, penguatan tata kelola, serta pembentukan ekosistem pendidikan berkelanjutan.
"Transformasi pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan lima fokus utama," lanjutnya.
Wakil Rektor I USU, Prof. Dr. Edy Ikhsan, S.H., M.A., menegaskan bahwa tema Hardiknas tahun ini relevan dengan kebutuhan zaman. Menurutnya, momentum Hardiknas bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan ajakan untuk terus mengevaluasi kualitas pengajaran dan kontribusi keilmuan terhadap masyarakat.
“Pendidikan tidak lagi hanya soal output, tapi seberapa besar dampaknya bagi kehidupan. Inilah refleksi penting, terutama bagi perguruan tinggi,” ungkap Prof. Edy.
Wakil Rektor I USU juga menekankan bahwa seluruh elemen kampus, terutama mahasiswa harus aktif dalam proses pendidikan, tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga melalui kegiatan sosial dan pengembangan diri. Lebih jauh, Prof. Edy berharap mahasiswa USU terus menjaga komitmen pada nilai-nilai pendidikan, menghargai ilmu, dan menjunjung etika.
“Mahasiswa harus siap menjadi agen perubahan. Tak cukup hanya mengejar IPK tinggi, tapi juga perlu membangun karakter dan kemampuan interpersonal yang kuat,” tuturnya.
Dengan semangat Hardiknas yang menggema, USU meneguhkan dirinya sebagai taman gagasan dan peradaban. Tempat benih intelektual tumbuh, bukan hanya untuk berprestasi, tetapi juga untuk berintegritas. Karena pendidikan adalah jalan menuju kebermaknaan, bukan sekadar mencetak cendekia, melainkan membentuk insan yang siap menyulut cahaya perubahan.