A11Y

HOME

MENU

CARI

Engineering Talk USU Soroti Peran Geoscience dan Remote Sensing dalam Manajemen Kebencanaan Sumatera

Diterbitkan Pada25 Desember 2025
Diterbitkan OlehBambang Riyanto, S.S., M.Si
Engineering Talk USU Soroti Peran Geoscience dan Remote Sensing dalam Manajemen Kebencanaan Sumatera
Copy Link
IconIconIcon

Engineering Talk USU Soroti Peran Geoscience dan Remote Sensing dalam Manajemen Kebencanaan Sumatera

 

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto, S.S., M.Si

Diterbitkan pada

Kamis, 25 Desember 2025

Logo
Download

“Dalam konteks ini, peran geoscience dan teknologi remote sensing menjadi sangat penting dan strategis untuk pemetaan daerah rawan serta pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat,” jelas Prof. Himsar.

HUMAS USU - Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar kegiatan Engineering Talk bertema “Peran Geoscience dan Remote Sensing untuk Manajemen Kebencanaan (Studi Kasus: Bencana Sumatera)” pada Kamis (18/12/2025) di Aula Fakultas Teknik. Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional serta diikuti peserta lintas fakultas sebagai bentuk kolaborasi multidisipliner dalam merespons tantangan kebencanaan di wilayah Sumatera.

Engineering Talk ini dipandu oleh Dr. Anita Zaitunah, S.Hut., M.Sc. selaku moderator, dan dihadiri mahasiswa serta dosen dari Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Fakultas Kehutanan, hingga mahasiswa program S1 dan S2. Forum ini menegaskan pentingnya pendekatan berbasis sains dan teknologi dalam menghadapi bencana hidrometeorologi yang kerap melanda Sumatera, Aceh, dan Sumatera Barat.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita, S.T., M.T., Direktur Direktorat Internasionalisasi dan Kemitraan Global USU, menyoroti meningkatnya intensitas bencana banjir dan longsor di Sumatera akibat curah hujan tinggi dan perubahan lingkungan. Ia menegaskan bahwa bencana bukan semata-mata persoalan cuaca ekstrem, melainkan hasil interaksi kompleks antara kondisi geologi, tata guna lahan, dan daya dukung lingkungan.

“Dalam konteks ini, peran geoscience dan teknologi remote sensing menjadi sangat penting dan strategis untuk pemetaan daerah rawan serta pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat,” ujarnya.

Dekan Fakultas Teknik USU Prof. Dr. Ir. Fahmi, S.T., M.Sc., IPU., ASEAN Eng. menyampaikan bahwa perguruan tinggi memiliki kontribusi realistis melalui pengembangan dan penerapan teknologi kebencanaan. Ia menambahkan bahwa penguatan kebencanaan merupakan kerja besar yang membutuhkan kolaborasi lintas disiplin dan lintas fakultas.

“Pengetahuan dan teknologi remote sensing sudah sangat berkembang dan sudah saatnya kita gunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan kemanusiaan,” ungkapnya.

Dari perspektif internasional, Prof. Dr. Saibun Tjuatja, President of IEEE Geoscience & Remote Sensing Society (GRSS), menilai kegiatan ini penting untuk membuka wawasan mahasiswa dan dosen agar lebih aktif mengembangkan keilmuan geoscience dan remote sensing.

“Aplikasinya sangat luas, tidak hanya untuk bencana. Harapannya mahasiswa terpacu untuk mengembangkan riset dan inovasi berbasis teknologi,” ujarnya.

Senada, Prof. Dr.-Ing. Ir. Wahyudi Hasbi, S.Si., M.Kom., IPU., ASEAN Eng., Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, menekankan tantangan utama Indonesia adalah pemanfaatan data dan teknologi secara tepat serta terkoordinasi dengan lembaga pemerintah. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga inovator.

“Sekarang sudah banyak tools, komunitas profesional seperti IEEE, serta peluang magang dan beasiswa yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk menjadi produsen teknologi,” katanya.

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin