A11Y

HOME

MENU

CARI

Ubah Limbah Plastik jadi Gigi Palsu, 
Mahasiswa USU Raih Environmental and Social Innovation Award 2025

Diterbitkan Pada09 Oktober 2025
Diterbitkan OlehBambang Riyanto, S.S., M.Si
Ubah Limbah Plastik jadi Gigi Palsu, 
Mahasiswa USU Raih Environmental and Social Innovation Award 2025
Copy Link
IconIconIcon

Ubah Limbah Plastik jadi Gigi Palsu, 
Mahasiswa USU Raih Environmental and Social Innovation Award 2025

 

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto, S.S., M.Si

Diterbitkan pada

Kamis, 09 Oktober 2025

Logo
Download

Penghargaan itu juga membuktikan bagaimana inovasi dari mahasiswa USU yang mampu memanfaatkan sains, teknologi, dan inovasi dapat berdampak untuk memecahkan masalah-masalah dalam isu lingkungan yang ada di masyarakat.

HUMAS USU -Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang inovasi berdampak. Kali ini, sebuah produk bernama Polyshell Dent diciptakan dan berhasil meraih Environmental and Social Innovation Award 2025. Inovasi ini merupakan bukti nyata keberhasilan kebijakan transformasi pendidikan tinggi yang dijalankan oleh Rektor Prof. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., yang menekankan riset aplikatif, kolaborasi lintas disiplin, serta pemanfaatan laboratorium berbasis hasil.

Penghargaan itu juga membuktikan bagaimana inovasi dari mahasiswa USU yang mampu memanfaatkan sains, teknologi, dan inovasi dapat berdampak untuk memecahkan masalah-masalah dalam isu lingkungan yang ada di masyarakat.

Tim yang terlibat dalam inovasi ini awalnya tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) USU 2025 yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yaitu; Muhammad Dwi Haikal sebagai Chief Executive Officer, dan Aurora Graciella Br. Lumantobing sebagai Research and Development Manager, kemudian mahasiswa dari Fakultas Teknik bernama Ferdy Salim Lubis sebagai Product Manager.

Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nathan Pratama Sihombing sebagai Finance and Marketing Manager, dan mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam bernama Viola Delviana Br. Pakpahan. Tim ini sendiri dibimbing oleh satu dosen FKG, drg. Kholidina Imanda Harahap M.DSc.

Mereka kemudian menciptakan model gigi yang terbuat dari limbah plastik dan limbah cangkang kerang darah untuk keperluan praktikum mahasiswa Kedokteran Gigi. Hal itu mereka lakukan karena model gigi pabrikan yang biasa mereka gunakan selama ini mudah jebol ketika hendak dibor.

Muhammad Dwi Haikal menjelaskan, inovasi ini sebelumnya sudah diteliti dengan baik oleh tim Odonto Polysyell 2024. Proses pembuatan Polyshell Dent sendiri pertama dimulai dengan mengekstraksi kalsium karbonat yang berada di cangkang kerang darah menggunakan asam asetat 8%, setelah itu cetakan dibuat menggunakan dental stone dan elastomer plastik PP dan kalsium karbonat ditimbang, lalu dipanaskan.

“Kemudian dicampurkan hingga homogen. Setelah itu semua selesai, kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dipress. Setelah dicetak, selanjutnya dilakukan penghalusan model gigi yang tercetak. Untuk sisa percetakan gigi, mereka mendaur ulang kembali menjadi souvenir berbentuk rahang. Sehingga proses produksi Polyshell Dent tidak menghasilkan limbah industri,” ujarnya dalam keterangannya dikutip, Kamis (9/10/2025).

Hadirnya inovasi ini diharapkan dapat mengurangi sampah plastik dan juga sampah cangkang kerang darah. Sebab dalam dunia kuliner, kerang adalah salah satu yang diminati oleh masyarakat Kota Medan. Untuk penjualan, mereka masih memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan mahasiswa kedokteran gigi Universitas Sumatera Utara.

“Kami juga membuka penjualan melaui e-commerce yang bisa dilihat melalui akun instagram resmi @polyshelldent.ppkmkusu,” ujar M Dwi Haikal.

Capaian inovasi di USU tidak terlepas dari reformasi akademik yang telah dijalankan USU sejak 2021 di bawah Rektor Prof. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. Selama empat tahun terakhir, USU mencatat peningkatan signifikan pada produktivitas riset mahasiswa dan dosen. Hal ini ditandai dengan jumlah proposal PKM yang meningkat 280% antara 2021–2025. Dana penelitian mahasiswa naik dari Rp1,8 miliar (2021) menjadi Rp6,5 miliar (2025) melalui skema matching fund dan hibah internal.

Serta perbaikan laboratorium terpadu di FKG dan FT yang kini memiliki fasilitas 3D printing, thermal press, dan alat uji kekuatan bahan yang digunakan langsung dalam pengembangan riset dan inovasi mahasiswa serta dosen.

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin