A11Y

HOME

MENU

CARI

BPIP Sosialisasi Nilai Pancasila Lewat Bedah Musik Kebangsaan di USU

Diterbitkan Pada14 Desember 2021
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
BPIP Sosialisasi Nilai Pancasila Lewat Bedah Musik Kebangsaan di USU
Copy Link
IconIconIcon

BPIP Sosialisasi Nilai Pancasila Lewat Bedah Musik Kebangsaan di USU

 

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Diterbitkan pada

Selasa, 14 Desember 2021

Logo
Download

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Bedah Musik Kebangsaan dalam rangka Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila di Universitas Sumatera Utara, Selasa (14/12/2021). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian pelaksanaan sosialisasi oleh BPIP setelah sebelumnya dilaksanakan di UI, Unpad, Untirta, IPB dan Universitas Lampung.

HUMAS USU - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Bedah Musik Kebangsaan dalam rangka Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian pelaksanaan sosialisasi oleh BPIP setelah sebelumnya dilaksanakan di UI, Unpad, Untirta, IPB dan Universitas Lampung.

Digelar di Aula Fakultas Farmasi USU pada Selasa (14/12/2021), kegiatan dihadiri oleh Rektor Universitas Sumatera Utara USU) Dr Muryanto Amin, SSos, MSi, Wakil Kepala BPIP Prof Dr Hariyono, MPd, Ketua Komisi II DPR RI Dr H Ahmad Doli Kurnia Tandjung, SSi, MT, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir Prakoso, MM, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Farmasi USU, seta Ketua Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya USU Dra Rithaony Hutajulu, MA sebagai narasumber.

Rektor USU Dr Muryanto Amin menjelaskan, USU berkomitmen menanamkan nilai Pancasila.USU telah melakukan pembekalan nilai Pancasila melalui Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang diberikan kepada mahasiswa pada saat awal pembelajaran di kampus.

“Kita ada lakukan dua langkah untuk menanamkan nilai Pancasila kepada mahasiswa, yakni implementasi MKWK kepada mahasiswa di awal masa studinya. MKWK ini berisikan materi Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Sistemnya kita akan baurkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, sehingga mereka tidak hanya bertemu teman satu jurusan, melainkan dari jurusan yang berbeda,” kata Rektor USU.

Muryanto Amin menyebutkan, jika pihaknya sedang menyiapkan aplikasi Indonesia Kuat. Aplikasi tersebut berisikan penanaman nilai Pancasila, multikultural, serta pencegahan radikalisme dan terorisme.

Melalui aplikasi tersebut diharapkan sivitas akademika USU akan semakin familiar dengan nilai Pancasila dan dapat mengamalkannya.

Muryanto Amin menegaskan jika Sumatera Utara telah mengenal kata toleransi jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal tersebut tercermin dari banyaknya masyarakat dari berbagai latar belakang suku, ras, dan agama hidup berdampingan di Sumatera Utara.

“Keunggulan Sumatera Utara adalah kita telah terbiasa hidup berdampingan. Sehingga nilai toleransi itu sudah tertanam di diri kita masing-masing. Jauh dari sebelum kemerdekaan, Sumatera Utara telah dihuni oleh beragam etnis lokal, ditambah dengan keturunan dari luar seperti Arab, Tiongkok, dan India. Sehingga tidak berlebihan jika menyebutkan Sumatera Utara sebagai miniatur Indonesia,” sebutnya.

Muryanto Amin juga berpesan agar mahasiswa dapat lebih bijak melihat perbedaan. Ia menekankan agar perbedaan bukanlah sebuah modal untuk perselisihan, melainkan sebuah kekuatan. Dengan adanya perbedaan, maka ruang-ruang kosong dalam kehidupan dapat saling isi dengan orang lain.

Image

Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono memaparkan jika musik merupakan identitas yang dapat menumbuhkan persatuan. Ia menceritakan bagaimana perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dapat disatukan dalam sebuah lagu kebangsaan Indonesia Raya.

“Saat masa perjuangan, Ki Hajar Dewantoro sempat mengajukan pertanyaan: kapan kita punya lagu kebangsaan?. Hal ini ditangkap oleh WR Supratman dengan menulis dan aransemen hingga tercipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. Ini menunjukkan betapa musik bisa menjadi media untuk persatuan,” sebutnya.

Ia menegaskan jika Pancasila bukanlah sebuah konsepsi politis. Jauh dari itu ia menyebutkan jika Pancasila merupakan sebuah manifesto dari pengetahuan dan pengalaman yang luas. Tidak mungkin menurutnya Pancasila lahir tanpa adanya pengetahuan dan pengalaman itu. Karenanya, ideologi Pancasila harus ditanamkan sebagai falsafah bangsa dan menjadi ideologi negara.

Kegiatan diisi dengan pagelaran musik, di antaranya Emmy Tobing membawakan lagu Garuda, Awing yang membawakan lagu Bangun Pemudi Pemuda, Conrad Good Vibration membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa dan Slag Band membawakan lagu Dari Sabang Sampai Merauke, serta satu lagu karya Pay, Rustam dan Irang berjudul Indonesia Rumah Kita yang dibawakan oleh seluruh artis pendukung acara.

Kegiatan dilangsungkan dengan format seminar hybrid dengan mengundang 50 orang partisipan secara langsung dan 500 orang secara daring. Protokol kesehatan Covid-19 diberlakukan dengan disiplin.

Image


Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas

Interviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Humas

Photographer: Amri Simatupang - Humas

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin