Cream Anti Aging Oxalis Dehradunensis Raizada

Produk inovasi ini sebagai solusi yang dikembangkan dengan bahan baku alami dan memiliki khasiat yang baik untuk mengurangi paparan radikal bebas, mampu mengurangi keriput dan mengecilkan pori pada wajah, serta secara signifikan mampu mengurangi noda dan flek pada kulit wanita. Melalui pemanfaatan cream anti aging ini, petani dapat lebih merawat dan menjaga kesehatan kulit serta mengurangi risiko penuaan dini pada petani.
04 Januari 2023 /  Renny Julia Harahap
   
Cream Anti Aging Oxalis Dehradunensis Raizada

Inovasi kesehatan kulit merupakan trend bisnis yang cukup marak beberapa tahun belakangan ini. Namun produk yang dihasilkan umumnya mengandung bahan kimia yang adakalanya memberi dampak negatif bagi penggunanya. Seiring perkembangan teknologi, meningkatnya trend kepercayaan masyarakat untuk “back to nature”, keanekaragaman hayati yang besar di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung pengembangan produk perawatan kulit dari bahan alam.


Peningkatan efek insiden kerusakan suatu kulit oleh faktor pemicu terjadinya penuaan membutuhkan strategi kemoprevensi dengan memanfaatkan ekstrak bahan alam sebagai sumber alami seperti tanaman berkhasiat obat yang lebih aman dan efektif dalam proses pengobatan. Berbeda dengan inovasi yang dihasilkan tim PPM USU yang memanfaatkan bahan alami, yaitu daun acem-acem (Oxalis dehradunensis Raizada), yang telah diteliti dapat meningkatkan kelembaban kulit dan efektif menghilangkan flek pada wajah. Produk inovasi ini sebagai solusi yang dikembangkan dengan bahan baku alami dan memiliki khasiat yang baik untuk mengurangi paparan radikal bebas, mampu mengurangi keriput dan mengecilkan pori pada wajah, serta secara signifikan mampu mengurangi noda dan flek pada kulit wanita. Melalui pemanfaatan cream anti aging ini, petani dapat lebih merawat dan menjaga kesehatan kulit serta mengurangi risiko penuaan dini pada petani.


Melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang difokuskan untuk dua desa, yaitu Desa Sumber Mufakat Kecamatan Kabanjahe sebagai mitra lokasi penghasil daun acem-acem dan Desa Karang Gading Kecamatan Secanggang sebagai mitra yang sudah pernah memanfaatkan dan menguji produk inovasi tim PPM, tim dosen USU melakukan edukasi dan pelatihan untuk pemanfaatan bahan tersebut. Pengabdian ini diketuai Dr Eka Lestari Mahyuni, SKM, M.Kes, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara bersama dengan Prof Dr Urip Harahap, Apt, serta melibatkan 5 (lima) orang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 


Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok petani wanita yang ada di Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat dan Desa Sumber Mufakat, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo. Kedua wilayah ini disatukan dalam kegiatan sosialisasi dan FGD virtual yang dihadiri oleh kedua kepala desa yaitu Kepala Desa Karang Gading, Bahrul dan Kepala Desa Sumber Mufakat, Drs Dinis Karo-Karo serta Kelompok Wanita Tani Tangguh dari Desa Karang Gading Secanggang dan petani wanita Karo serta perangkat Desa Sumber Mufakat Kabanjahe. Peserta yang hadir dalam sosialisasi dipilih untuk berperan sebagai agen pelaku usaha yang akan berwirausaha cream anti aging ekstrak daun acem-acem. 


Kegiatan untuk pemanfaatan cream anti aging ekstrak daun acem-acem agar petani juga dapat memperoleh manfaat cream yang dapat melembabkan kulit, mengecilkan pori serta mengurangi flek dan keriput pada wajah, akibat paparan sinar matahari dan radikal bebas.

Dr Eka mengharapkan, walaupun petani wanita selalu beraktivitas di ladang di bawah terpaan cahaya matahari, namun mereka juga dapat mempertahankan kesehatan kulitnya, sehingga tetap cantik dan awet muda. Para petani umumnya jarang memperhatikan kesehatan kulitnya, bahkan merasa kesusahan karena selalu terpapar matahari dan radikal bebas selama melakukan aktivitas di ladang. Dengan adanya cream anti aging yang dihasilkan melalui penelitian laboratorium, terbukti dapat memperbaiki kondisi kulit petani yang umumnya banyak mengalami masalah flek hitam ataupun wajah kusam dan kering.

Ekstrak daun acem-acem yang ada di dalam formula cream anti aging ini memiliki kandungan air yang banyak dan telah terbukti secara signifikan memiliki khasiat sebagai moisturizer hingga mencapai hampir 300%. Dengan menggunakan dan memakai produk cream secara rutin dapat mengurangi dampak negatif terhadap kulit wajah dari penuaan dini akibat paparan sinar matahari saat melakukan kegiatan outdoor, terutama kegiatan bertani.

“Tidak hanya itu, dari hasil uji dengan sampel cream ini juga mampu memudarkan flek hitam pada wajah secara signifikan, sekalipun flek tersebut sudah termasuk kategori dermatitis kontak seperti yang dialami petani. Kemampuan anti aging yang memudarkan kerutan dan besar pori pada wajah juga dapat diatasi dengan penggunaan cream anti aging secara rutin, dengan kadar ekstrak 5% dan 7%,” kata Dr Eka.


Upaya hilirisasi produk inovasi merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang dilakukan tim PPM USU dengan mengedukasi dan melatih petani wanita yang sering terpapar dengan pestisida, sinar matahari dan radikal bebas selama melakukan aktivitas pertanian. Tim PPM bersama mahasiswa USU mendampingi dan mengedukasi masyarakat petani, sehingga hasil penjualan cream anti aging dapat menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat petani. Tim juga memberikan sampel produk cream antiaging kepada agen pelaku usaha dari kedua wilayah untuk membantu dalam memperkenalkan produk dan membantu langkah awal pemasaran yang dapat dilakukan petani. (RJ)

  • Lainnya


    Loading...Loading...Loading...Loading...
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down