CoCandy-19, Permen Peningkat Daya Tahan Tubuh Karya Anak USU

Pandemi Corona Virus-19 telah menimbulkan dampak yang luar biasa pada masyarakat Indonesia. Selain sederet persoalan ekonomi dan kesehatan, ternyata pandemi juga memberikan perubahan positif di tengah masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal menjaga kesehatan. Seluruh masyarakat berupaya untuk tetap dalam keadaan sehat dan sebisa mungkin menghindari urusan dengan bidang layanan kesehatan, baik rumah sakit, puskesmas dan lainnya.
03 Agustus 2021 /  Roni Hikmah Ramadhan
   
CoCandy-19, Permen Peningkat Daya Tahan Tubuh Karya Anak USU

Billy Dimas Anggoro dan Fimanda Yudha Nasution, mahasiswa Prodi Teknik Kimia USU serta Anas Alfarizi (Prodi Ilmu Hukum USU), melihat hal tersebut sebagai peluang untuk menciptakan produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Kebutuhan masyarakat akan produk peningkat imunitas tubuh, meningkat seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. 

Billy Dimas Anggoro, penggagas produk ini beserta timnya menyebutkan keinginan untuk menciptakan sebuah produk yang sederhana, namun memiliki dampak luas kepada masyarakat. Ia melihat jika produk pangan adalah produk yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat. Berangkat dari pemikiran tersebut ia mulai mencari dan membaca beberapa literatur mengenai bahan alami yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. 

Dari banyak artikel, ia dan tim memutuskan menjadikan jahe (Zingiber Officinale) sebagai bahan dasar utama dari produk tersebut. Kandungan jahe dinilai memiliki khasiat tinggi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Jahe yang selama ini digunakan sebagai bahan bumbu masakan diolah menjadi produk pangan yang mudah dikonsumsi oleh masyarakat, dengan menjadikannya permen. 

CoCandy-19, begitu mereka menamakan produk permen yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh tersebut. Nama tersebut terilhami dari merebaknya Covid-19, dan diharapkan produk tersebut dapat membantu masyarakat dalam menghadapi masa pagebluk. 

CoCandy-19 dikemas dalam tampilan menarik dan mudah dikonsumsi. Tim ini sengaja menciptakan produk yang mudah dikonsumsi dan dibawa ke mana-mana. Selain itu, tampilan kemasan yang menarik dijadikan sebagai kekuatan untuk menarik minat masyarakat. Mereka mengemas CoCandy-19 dalam kemasan ergonomis 75g. Setiap kemasan dibandrol dengan harga Rp 15.000,- per kemasan. 

CoCandy-19 diproduksi dalam skala rumahan dengan menggunakan kamar kos mereka sebagai sentra produksi. Ketiga mahasiswa tersebut secara tekun melakukan proses produksi di tengah kesibukan mereka dalam dunia perkuliahan. Seluruh proses produksi menggunakan sumber daya yang mereka miliki, menunjukkan kemandirian dalam berwirausaha.Produk tersebut dipasarkan melalui jaringan media sosial dan jaringan pertemanan. Kegigihan Billy, Anas, dan Firman, begitu mereka disapa, membuat Doli M Jafar Dalimunthe, SE, M Si, tertarik untuk menjadi dosen pembimbing mereka dalam produk tersebut. Dengan bimbingan Doli, produk tersebut tampil semakin baik. 

CoCandy-19 dinyatakan lolos dalam Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (PKMI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Produk tersebut lolos pendanaan setelah melewati serangkaian seleksi dan penilaian dari berbagai macam aspek. 

Billy beserta rekannya menyebutkan, sangat beruntung produk besutan mereka tersebut mendapatkan pendampingan dan arahan dari dosen pembimbing. Mereka menyebutkan pola pikir mereka semakin luas dan strategi penjualan juga semakin terasah dengan bimbingan tersebut. Di samping itu, dengan adanya pendampingan secara terstruktur memungkinkan produk mereka dapat mengikuti berbagai ajang produk inovasi. 

Selain itu, pembagian tugas yang lebih spesifik dalam tim mereka juga membantu perkembangan produk. Billy sebagai ketua tim bertanggung jawab dalam jalannya produksi. Anas, yang juga merupakan Wakil Presiden Mahasiswa USU, berkontribusi dalam membuka jaringan dan relasi demi perkembangan produk. Firman berperan untuk memasarkan dan mengemas produk agar dapat disukai oleh masyarkat. 

Dalam pesannya, mereka bertiga kompak mengajak seluruh mahasiswa terkhusus di lingkungan USU untuk terus mengembangkan diri. Menurut mereka, selalu ada jalan dan cara dalam mengatasi semua hambatan dan kelemahan jika didasari kemauan. Lebih jauh mereka berharap produk tersebut dapat membuka lapangan kerja kepada banyak orang. (RR)

  • Lainnya


    Loading...Loading...Loading...Loading...
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down