Aplikasi Hormon Tumbuh, Bantuan Teknologi dari USU untuk Petani Bawang Merah





Aplikasi Hormon Tumbuh, Bantuan Teknologi dari USU untuk Petani Bawang Merah
Diterbitkan oleh
David Kevin Handel Hutabarat
Diterbitkan pada
Jumat, 21 Mei 2021


Bawang merah merupakan salah satu komoditas primadona dalam bidang pertanian di provinsi Sumatera Utara. Hampir semua masakan Indonesia menggunakan bawang merah sebagai bumbu penyedap.
Tidak hanya sampai di situ, bawang merah juga berperan sebagai sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi daerah setempat.
Meskipun minat petani beragribisnis bawang merah cukup kuat, namun dalam proses pengusahaannya masih dijumpai beberapa kendala, baik kendala yang bersifat teknis maupun ekonomis. Akan tetapi, para petani bawang merah tersebut sering kali mengalami berbagai kendala untuk meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya yang disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya adalah keterbatasan dalam hal pengetahuan teknis pembudidayaan maupun hal-hal lainnya. Sementara posisi strategisnya sebagai salah satu bumbu masak favorit dalam berbagai menu masakan, membuat kebutuhan akan bawang merah yang berkualitas baik menjadi tuntutan tinggi di tengah masyarakat penggunanya.
Produk pertanian, termasuk bawang merah, masih dihadapkan pada beberapa permasalahan fluktuasi dan sensitivitas harga yang cukup tinggi, terutama karena perubahan permintaan dan penawaran. Pada musim tanam, petani mengalami tingginya harga benih bermutu, sedangkan pada saat panen menghadapi rendahnya harga produk.
Menyikapi hal tersebut, Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat (LPPM) USU yang diketuai oleh Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S., memberikan bantuan teknologi kepada para petani di salah satu daerah sentra hortikultura Provinsi Sumatera Utara, yakni Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara. Hal itu dilakukan untuk membantu para petani dalam meningkatkan produksi bawang merah di daerah tersebut. Teknologi yang digunakan berupa aplikasi hormon tumbuh dan usaha pembibitan kepada petani yang ada di daerah tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggandeng Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sinur Kecamatan Siborongborong.
Kegiatan itu terdiri dari sosialisasi budi daya tanaman bawang merah, pengenalan hormon tumbuh dan pelatihan metode aplikasi hormon), serta pemberian bantuan berupa bibit bawang merah berkualitas dan hormon tumbuh. Dengan bantuan tersebut, Dr. Tavi berharap agar para petani semakin termotivasi untuk melakukan usaha pembibitan bawang merah dan memahami rantai pemasaran bibit bawang merah yang lebih efisien.
Kegiatan terdiri dari sosialisasi budidaya tanaman bawang merah, pengenalan hormon tumbuh dan pelatihan metode aplikasi hormone, serta pemberian bantuan berupa bibit bawang merah berkualitas dan hormon tumbuh. Seluruh agenda sosialisasi dan pemberian bantuan dilaksanakan di Gedung Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sinur, Kecamatan Siborongborong pada tanggal 22 Agustus 2020 lalu. Meskipun demikian, karena situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda, jumlah peserta yang mengikuti acara dibatasi dan dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari penyebaran virus.
Adapun progress dan hasil yang didapatkan dari kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat USU serta luaran yang telah tercapai pada kondisi masyarakat mitra, antara lain, petani lebih lebih termotivasi untuk membudidayakan bawang merah. Selain itu, para petani juga lebih termotivasi untuk melakukan usaha pembibitan bawang merah dan memahami rantai pemasaran bibit bawang merah yang lebih efisien.