HUMAS USU-Dalam rangka upaya mitigasi perubahan iklim, Tim Green Campus Universitas Sumatera Utara (USU) bersama Fakultas Teknik USU mengadakan kuliah umum dan workshop pengolahan sampah organik menjadi energi di Aula Fakuktas Teknik, Jumat (10/11/2023). 

Acara yang dikemas dalam tajuk “Pengolahan Sampah Organik Menjadi Energi dalam Rangka Upaya Mitigasi Perubahan Iklim dengan Metode Teknologi oleh Sampah di Sumbernya (Toos) USU Green Campus” ini diisi oleh narasumber dari Universitas Andalas, yakni Dr. Ir. Fadja Goembira, ST. M.sc. 

Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor IV Bidang Informasi, Perencanaan dan Pengembangan USU, Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc. Melalui sambutannya WR IV menyatakan bahwa telah USU mengikuti program Kampus Hijau sejak tahun 2017 dan telah mengambil langkah yang signifikan agar menjadi kampus yang hijau dan berkelanjutan. Beliau menambahkan pada tahun 2022 USU menduduki peringkat ke-17 perguruan tinggi terbaik di Indonesia namun sempat turun sehingga diperlukannya Sumber Daya Manusia yang dapat melahirkan ide atau inovasi terbaru dalam mengusung konsep Green Campus yang baik dan dapat berkomitmen penuh didalamnya.

USU juga bekerja sama dengan mitra untuk berbagi informasi dan pengetahuan terkait bentuk pengelolaan sampah organik karena pengelolaan sampah memerlukan kolaborasi lintas sektor agar semakin optimal.

Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc., berharap agar seluruh masyarakat USU dapat memahami potensi besar dalam pengelolaan sampah organik sehingga USU dapat menjadi salah satu contoh Kampus Hijau di Indonesia yang berkelanjutan dan mengambil peran penting dalam pelestarian lingkungan.

"Tujuan program ini baik yakni agar kita turut serta melestarikan lingkungan, kita ubah sampah - sampah organik tersebut menjadi sebuah energi sehingga sampah tidak terbuang secara cuma - cuma," tegas WR IV USU.

Wakil Dekan III FT USU, Ir. Nismah Panjaitan S.T., M.T., Ph.D., IPU., menuturkan FT USU telah memiliki alat dari Jepang yang dapat mengubah sampah menjadi energi atau biosolar. Program ini juga bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berhubungan dengan per-sampahan. LSM bekerja dalam pencarian alat dan sampah yang tidak berguna dan kemudian akan diolah sehingga dapat bernilai. 

Melalui kata sambutannya juga Wakil Dekan III FT USU berharap universitas dapat memanfaatkan alat tersebut dengan baik dan melalui pertemuan ini dapat berlanjut pada kesepakatan lain seperti MoA. Program ini diharapkan juga bernilai positif kedepannya dan berdampak pada banyak aspek.

"Pengelolaan sampah pada program ini ialah, untuk memilah antara sampah organik dan anorganik yang kemudian diubah menjadi solar. Kegiatan ini juga akan dilakukan oleh dosen hingga mahasiswa," tambah Wakil Dekan III FT USU.

Ketua Green Campus USU, Dr eng. Ir. Hafizul Khairi AM, ST.MT., menyebutkan USU telah melakukan berbagai upaya dalam mengelola sampah organik baik dengan margot dan kompos. Inovasi - inovasi terkait bagaimana mengelola sampah universitas dengan baik juga terus dilakukan salah satunya mengolah limbah plastik menjadi minyak. Harapannya adalah agar USU dapat mengatasi permasalahan sampahnya sendiri sehingga sampah - sampah yang dihasilkan universitas dapat dikelola dengan baik sebelum keluar kampus. 

Sebagai informasi, kegiatan ini tidak hanya untuk internal FT USU saja, melainkan mengundang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Utara, DLH Kota Medan, DLH Kabupaten Deli Serdang, DLH Langkat, LSM dan NGO lainnya. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, hari pertama berisikan kuliah umum dengan target mahasiswa berjumlah 200 orang dan workshop ini merupakan hari kedua kegiatan. Pada kesempatan ini juga melakukan pemberian selempang kepada Duta Green Kampus USU yang disematkan langsung oleh Wakil Dekan III FT USU.

Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Prof. Opim Salim Sitompul - WR IV USU

Photographer: Amri Simatupang - Humas