Webinar Pokja KK-PKDT & PB, Memulihkan Sektor Pariwisata Pascapandemi

Diterbitkan pada

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Thumbnail
WhatsappTwitterFacebook

"Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama USU Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan S.Si., M.Si., Apt. mengatakan, pertemuan ini merupakan salah satu langkah penting yang terukur dari pihak yang peduli untuk meningkatkan kembali sektor pariwisata di Sumatera Utara."

HUMAS USU - Pandemi telah memukul perekonomian nasional, salah satunya sektor pariwisata. Kondisi pariwisata dan ekonomi kreatif global sangat terpukul, hampir semua sektor yang bergabung dengan ekonomi kreatif terkena dampaknya.

Menyikapi hal tersebut, Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba & Pariwisata Berkelanjutan (Pokja KK-PKDT & PB) dan Monitoring Center For Sustainable Tourism Observatory Universitas Sumatera Utara mengadakan Multistakeholder Meeting. Dengan topik “Upaya Pemulihan Sektor Pariwisata Pascapandemi Covid-19”, acara tersebut diadakan secara daring melalui zoom meeting pada Selasa (09/11/2021).

Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama USU Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan S.Si., M.Si., Apt. mengatakan, pertemuan ini merupakan salah satu langkah penting yang terukur dari pihak yang peduli untuk meningkatkan kembali sektor pariwisata di Sumatera Utara.

“Stakeholder meeting ini membahas upaya, tantangan dan solusi untuk mengembalikan kondisi wisata di Sumatera Utara seperti pada masa keemasannya sebelum pandemi menghampiri,” ucap Poppy.

Poppy menambahkan, optimisme harus dijaga dengan baik. Pemerintah harus gencar melakukan perlindungan dan antisipasi. Pemerintah, sektor industri, komunitas dan kelompok masyarakat diharapkan ikut menyusun pengembangan pariwisata.

Ketua Pokja KK-PKDT & PB USU Ir. Nurlisa Ginting, MSc, PhD, IPM menyampaikan laporannya mengenai kondisi pariwisata di Sumatera Utara khususnya Danau Toba. Ia menjelaskan, Jumlah kunjungan wisatawan sangat mempengaruhi jumlah tenaga kerja bagi masyarakat lokal. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan yang terjadi akibat Pandemi COVID19 juga mempengaruhi para pengusaha dalam Industri pariwisata yang terpaksa untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya.

“Masyarakat perlu disiapkan dengan beragam keterampilan seperti keterampilan sebagai pemandu, penerjemah, manajer keuangan, manajer pemasaran, dan lain-lain yang akan dikelola di Badan Kreatif dan Inovasi,” kata Nurlisa.

Berdasarkan survey, pandemi mengakibatkan sebagian besar pelaku wisata di kawasan sekitar Danau Toba mengalihkan sementara sumber pemasukan ekonomi keluarga dari sektor pariwisata menjadi sektor pertanian.

“Para local heroes perlu didorong untuk tetap memotivasi partisipasi dari masyarakat lokal di tengah pandemi,” ujarnya.

Mengenai langkah-langkah pemulihan sektor pariwisata di Sumatera Utara, Kepala Bidang Bina Objek Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provsu (Disbudparsu), Maike M Ritonga menyampaikan bahwa Disbudparsu melakukan program kegiatan untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Program-program tersebut berupa program peningkatan daya tarik destinasi pariwisata, program pengembangan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif, program pengembangan kebudayaan, dan program pemasaran pariwisata.

“Kita melakukan peningkatan daya saing sektor pariwisata melalui penataan kawasan wisata dan cagar budaya, pengembangan kawasan pariwisata Langkat, Madina dan Kepulauan Nias,” lanjut Maike.

Danau Toba yang merupakan destinasi super prioritas akan dibangun secara maksimal. Selain itu, Cagar Budaya Kesultanan Langkat dan Bawomataluo hingga Gedung Nasional dan Lapangan merdeka pun akan ditata dengan serius. Digitalisasi promosi pariwisata juga akan dikembangkan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdirektorat Tata Kelola Ekonomi Digital II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhamad Tidar Hetsaputra menjelaskan, sebagai upaya pemulihan pariwisata, Kemenparekraf telah menargetkan vaksinasi hingga 95% dari pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor.

“Kita juga melakukan langkah-langkah pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu pemulihan dan perluasan pasar, peningkatan kapasitas SDM, inovasi produk dan jasa, revitalisasi destinasi pariwisata dan infrastruktur ekraf, serta peningkatan resiliensi dan daya saing usaha,” tutur Tidar.

ForWaRek
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down