HUMAS USU - Pimpinan universitas telah menyusun peta persoalan dan menyusun desain program agar menghasilkan output dan outcome sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan di penghujung akhir tahun ini untuk kemudian diterapkan di 2022.

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Muryanto Amin, SSos, MSi dalam apel pagi rutin di halaman Gedung Pusat Administrasi USU, Senin (13/12/2021) menyampaikan menyampaikan persoalan internal dan eksternal yang harus dipecahkan oleh USU.

“Secara eksternal, USU masih harus memberikan kontribusi yang lebih banyak kepada industri dan komunitas masyarakat Indonesia melalui kolaborasi yang memberikan keuntungan masing-masing pihak,” ujarnya.

Sedangkan secara internal, menurut rektor, persoalan yang harus dipecahkan adalah mengubah pola pola pikir tenaga pendidik, dosen dan mahasiswa untuk merespons perubahan akibat disrupsi yang terjadi di dunia secara global.

“Kedua peta persoalan umum itu harus kita selesaikan secara cepat, kita akan lakukan dengan effort atau kerja keras untuk meraih prestasi dan melaksanakan tugas yang telah diberikan,” tutur rektor.

Menurut rektor, hal terpenting adalah dengan memaksimalkan tugas sebagai dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa agar bisa menghasilkan alumni yang dicari oleh industri.

“Sebagai dosen, tugas kita adalah memberikan proses belajar terbaik bagi mahasiswa yang saat ini mengalami banyak perubahan. Dosen harus terus menerus merevisi cara mengajarnya, menyampaikan laporan layanan pembelajaran, mengajak praktisi memberikan pengalaman, mengajak mahasiswa untuk belajar bekerja dan merdeka dalam mengajar,” jelasnya.

Selain itu, rektor mengimbau kepada setiap dosen untuk membagi informasi perkembangan ilmu pengetahuan terbaru dari hasil risetnya kepada masyarakat melalui publikasi di jurnal internasional bereputasi dan memiliki karya inovasi yang dapat digunakan industri untuk mengatasi persoalan dalam kehidupan.

“Dosen juga harus membagi waktunya untuk mengajar, meneliti dan memberikan pengabdian kepada masyarakat secara proposional,” lanjutnya.

Dr. Muryanto menambahkan, tenaga kependidikan dituntut untuk terampil berperan sebagai administrator dan akselelator dalam layanan pendidikan. Inovasi layanan pendidikan tidak boleh terhambat.

“Tanpa dukungan layanan pendidikan yang terampil, kita akan kehabisan waktu dan sulit menghasilkan lulusan yang andal dan bermoral,” ujarnya.

Menurut Dr. Muryanto, untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada, pimpinan universitas dan pimpinan seluruh unit juga harus memiliki dua kemampuan sekaligus. Pertama, mampu mengetahui secara tepat masalah dan menyusun rencana aksi agar bisa diselesaikan secara cepat.

“Semua unsur pimpinan harus sering turun ke bawah, mendengarkan masalah dan memastikan dalam kurun waktu tertentu masalah itu bisa selesai. Ikut terlibat melihat angka capaian secara kuantitatif dan kualitatif,” katanya.

Terakhir, Dr. Muryanto menyampaikan, setiap pekerjaan akan dievaluasi sesuai kinerjanya dan disampaikan secara terbuka kepada publik. Jika kinerjanya bereputasi akan diberikan reward. Sebaliknya, jika kinerjanya menurun akan diberikan punishment.

Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USU

Photographer: Muhammad Adriansyah - Humas