USU Salurkan Bantuan dari UNNES untuk Korban Banjir Sumatera

USU Salurkan Bantuan dari UNNES untuk Korban Banjir Sumatera
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto, S.S., M.Si
Diterbitkan pada
Sabtu, 06 Desember 2025

Rektor USU, Prof. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., melalui Wakil Rektor III Prof. Poppy Anjelisa Z Hasibuan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan UNNES yang menyerahkan bantuan kemanusiaan melalui USU.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) mendapat kepercayaan dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir Sumatera yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Bantuan senilai Rp55.000.000 juta itu dikirim melalui rekening Dana Kelolaan USU yang dikelola Posko USU Peduli.
Rektor USU, Prof. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., melalui Wakil Rektor III Prof. Poppy Anjelisa Z Hasibuan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan UNNES yang menyerahkan bantuan kemanusiaan melalui USU.
“Amanah ini akan kita salurkan kepada yang berhak dan Insya Allah tepat sasaran,” ujar Prof. Poppy dalam keterangannya Sabtu (6/12/2025).
Prof. Poppy menjelaskan, bantuan dari UNNES tersebut juga sudah disalurkan ke beberapa wilayah di seputar Medan. “Saya dan tim langsung menyerahkan bantuan, khususnya di wilayah Medan Marelan,” katanya.
WR III USU menjelaskan, Tim USU Peduli sejauh ini terus bergerak membantu korban banjir di beberapa wilayah. Bantuan juga telah diberikan kepada sivitas akademika USU yang terdampak banjir seperti mahasiswa, tenaga pendidik dan dosen.
USU sendiri atas arahan dari Kemendiktisaintek mendorong dosen dan mahasiswa untuk menyiapkan proposal tanggap darurat sesuai dengan arahan dari Wakil Menteri Diktisaintek Stella Christie yang beberapa hari lalu berkunjung ke Posko USU Peduli.
Sebagaimana diinformasikan Wamen Stella, Kemendiktisaintek telah menganggarkan Rp50 miliar dengan plafon maksimal Rp500 juta untuk setiap proposal tanggap darurat yang disetujui. Sivitas akademika dari Pulau Sumatera, khususnya yang terdampak banjir bisa mengajukan proposal bantuan tersebut.
Fokus tanggap darurat diharapkan untuk delapan bidang, yakni distribusi logistik, layanan kesehatan dan gizi, perdampingan psikososial, rehabilitasi, sanitasi lingkungan dan kebutuhan air bersih, pendidikan darurat, pemulihan ekonomi, dukungan administrasi publik, dan mitigasi dan edukasi kebencanaan.