HUMAS USU — Memasuki pekan kedua penanganan bencana banjir di Sumatera Utara dan Aceh, Universitas Sumatera Utara (USU) melalui USU Peduli terus memperluas jangkauan respons kemanusiaan ke sejumlah wilayah terdampak. Langkah ini ditandai dengan penguatan layanan kesehatan bergerak, layanan kedaruratan medik, penyediaan obat dan peralatan kesehatan, bantuan non-medis, serta survei cepat kesehatan masyarakat sebagai dasar pemetaan kebutuhan dan penentuan prioritas intervensi.

Secara spasial, respons USU Peduli menjangkau beberapa kabupaten/kota terdampak, termasuk Kota Medan, Kabupaten Langkat, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.
Pendekatan berbasis data lapangan ini dilakukan untuk memastikan bantuan dan layanan bergerak menuju wilayah yang paling membutuhkan, termasuk area yang aksesnya terganggu serta posko dengan keterbatasan air bersih dan sarana dasar.

Dalam aspek sumber daya manusia, hingga 9 Desember 2025 tercatat relawan terdaftar yang siap mendukung layanan di lapangan, terdiri dari 121 dokter umum, 111 dokter spesialis, 58 perawat, dan 5 apoteker. Ketersediaan SDM ini memperkuat rotasi layanan medis lintas spesialisasi sesuai kebutuhan di titik-titik terdampak.

Pada Kabupaten Tapanuli Tengah, dukungan yang telah disalurkan mencakup sembako 2,5 ton dan obat-obatan 400 kg, ditambah 2 unit genset dan 3 perangkat Starlink untuk menopang operasional layanan di tengah keterbatasan listrik dan komunikasi. Tim juga menyalurkan ATS 120 vial, serta mendukung mobilisasi layanan melalui pengiriman tim medis harian dan dukungan kendaraan operasional.

Sementara itu di Aceh Tamiang, USU Peduli menyalurkan sembako 2 ton dan obat-obatan 400 kg, serta dukungan sarana lapangan berupa 4 set tenda, 50 veld bed dan matras, 2 unit genset, dan 3 perangkat Starlink. Selain itu, disalurkan juga ATS 80 vial dan dilakukan pengiriman tim medis harian untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi warga pengungsian.

Memasuki fase berikutnya, USU Peduli terus memprioritaskan stabilisasi layanan kesehatan primer, penguatan posko dan rotasi tenaga medis, serta pencatatan kebutuhan harian agar distribusi logistik tetap tepat sasaran, tepat guna, dan efektif. Upaya ini dilakukan dengan koordinasi lintas pihak, termasuk rumah sakit rujukan, dinas kesehatan, organisasi profesi, dan unsur terkait di daerah terdampak.

USU Peduli menegaskan bahwa respons kemanusiaan ini akan terus dilanjutkan dengan prioritas pada wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau, penguatan layanan kesehatan dan psikososial, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak. Melalui kolaborasi lintas institusi dan pendekatan berbasis data, USU berkomitmen memastikan kehadiran kampus tidak hanya pada fase darurat, tetapi juga dalam mendampingi masyarakat menuju pemulihan yang lebih berkelanjutan.