HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) mengukuhkan tiga guru besar tetap di Auditorium USU secara luring dan daring melalui live youtube pada Selasa (09/11/2021). Tiga guru besar itu, yaitu Prof. Ir. Seri Maulina, M.Si., Ph.D dari Fakultas Teknik, Prof. Dr. drg. Ameta Primasari, MDSc., M. Kes dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Prof. Ir. Lilis Sukeksi, M.Sc., Ph.D dari Fakultas Teknik.

Ketiga guru besar tersebut menyampaikan pidato pengukuhannya yaitu, pidato pengukuhan oleh Sdri. Prof. Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.D dengan judul “Penilaian Siklus Hidup (Lca), Rute Menuju Eko-Efisiensi”. Pidato pengukuhan oleh Sdri. Prof. Dr. drg. Ameta Primasari, MDSc., M. Kes, berjudul “Potensi Biomarker Dan Dna Saliva Dalam Menegakkan Diagnosis Dan Prognosis Di Bidang Kedokteran Gigi”.  

Serta pidato pengukuhan dari Prof. Ir. Lilis Sukeksi, M.Sc., Ph.D, yang berjudul, ”Hilirisasi Produk Turunan Kelapa untuk Meningkatkan Nilai Tambah Dan Manfaat Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.

Dalam sambutannya, Rektor USU Dr. Muryanto Amin S.Sos, M.Si menjelaskan, USU akan terus menambah guru besar secara signifikan, untuk memperkuat tercapainya Renstra Periode II tahun 2020-2024. USU saat ini telah memiliki 175 orang Guru Besar, dengan perincian 141 orang Guru Besar Tetap yang berstatus PNS, sementara Guru Besar Tidak Tetap Non PNS berjumlah 34 orang.

Rektor mengatakan, tiga pidato pengukuhan tersebut memiliki urgensi untuk kemajuan ilmu pengetahuan yang melengkapi kompetensi dan kebermanfaatan para bagi dosen dan mahasiswa lainnya.

“Pertambahan Guru Besar Universitas Sumatera Utara dimanifestasikan sebagai energi penggerak bagi seluruh dosen di USU, untuk melaksanakan tugas mulia Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan penuh dedikasi dan mencapai Renstra USU,” tutur rektor.

Menurut Muryanto, Guru Besar merupakan leader atau role model dari beberapa kegiatan yang berkaitan dengan transformasi tugas Tri Darma Perguruan Tinggi. Melalui desain kelembagaan dan program prioritas, USU akan berupaya secara terus menerus melaksanakan dan memenuhi target kinerja sesuai kriteria penilaian yang ditetapkan. 

Kemendikbud ristek telah menetapkan tiga tema riset yang akan mendapatkan prioritas pendanaan. Luaran yang diharapkan adalah produk ilmiah yang memiliki nilai hilirisasi dan komersialisasi. Sejalan dengan hal tersebut, Muryanto mengatakan bahwa USU akan mengelola tantangan dengan baik, salah satunya adalah mengubah proses pembelajaran di kelas yang sejalan dengan riset dan pengabdian masyarakat, serta membentuk dan memperbanyak kelompok riset.

“Tagline transformation towards the ultimate harus diterjemahkan dalam setiap kegiatan Tri Darma di Universitas Sumatera Utara. Pertama, transformasi di bidang pengajaran adalah mengubah cara pembelajaran untuk memenuhi kriteria dalam MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka),” lanjut Mury.

Ia menuturkan, transformasi kedua adalah bidang penelitian. Riset harus memiliki kualitas standar penilaian internasional yang diterjemahkan dalam kegiatan produk penelitian secara kolaboratif dengan berbagai disiplin ilmu.

Transformasi ketiga ada pada bidang pengabdian masyarakat yaitu program pengabdian masyarakat yang direncanakan untuk luaran yang dapat memberikan nilai tambah ekonomis secara jelas dan terukur untuk kesejahteraan masyarakat.

“Ketiga contoh transformasi tersebut akan dilakukan dalam rangkaian kebijakan USU agar capaian Indikator Kinerja Utama dapat memenuhi gold standard,” ucapnya.

Dengan dikukuhkannya para guru besar baru ini, Muryanto berharap USU akan terus berkembang menghasilkan karya-karya terbaik dan bermanfaat. Terutama dalam peningkatan publikasi, inovasi dan pengabdian masyarakat, serta meraih kinerja reputasi di tingkat nasional maupun internasional.

Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USU

Photographer: Amri Simatupang, Muhammad Adriansyah - Humas