USU Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila, Serukan Revitalisasi Ideologi Bangsa





USU Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila, Serukan Revitalisasi Ideologi Bangsa
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Sabtu, 07 Juni 2025


“Pancasila bukan sekadar dokumen historis. Ia adalah jiwa bangsa, panduan hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur,” kutip Rektor.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Biro Rektor, pada Senin (02/06/2025). Upacara berlangsung khidmat dan dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan.
Upacara dipimpin langsung oleh Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., yang membacakan pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia. Dalam pidato tersebut, ditekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa, bukan sekadar teks normatif. Pancasila disebut sebagai kekuatan pemersatu yang strategis di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang dimiliki Indonesia.
“Pancasila bukan sekadar dokumen historis. Ia adalah jiwa bangsa, panduan hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur,” kutip Rektor.
Pidato tersebut juga menyoroti tantangan nyata terhadap ideologi bangsa di era globalisasi dan digitalisasi, termasuk penyebaran ekstremisme, radikalisme, intoleransi, dan disinformasi. Oleh karena itu, revitalisasi nilai-nilai Pancasila dinilai sangat penting untuk terus dilakukan di berbagai sektor kehidupan.
“Dalam era yang semakin kompleks ini, Pancasila harus menjadi panduan utama, tidak hanya di dunia pendidikan, tetapi juga dalam birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital. Kemajuan bangsa harus tetap berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial,” lanjutnya.
Sekretaris USU, Prof. Dr. dr. Muhammad Fidel Ganis Siregar M.Ked(OG), Sp.O.G, Subsp.F.E.R., menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen USU dalam menjaga dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Upacara ini tidak hanya menjadi seremoni rutin, tetapi juga sarana untuk menyampaikan kembali pesan-pesan penting tentang Pancasila.
“Langkah konkret yang dilakukan USU adalah tetap melakukan upacara, kemudian tentu menyampaikan pesan-pesan agar kita selalu setia, taat, dan menjadikan Pancasila ini sebagai jalan dan arah bintang kehidupan kita,” tutur Prof. Fidel.
Lebih lanjut, Prof. Fidel menegaskan, USU senantiasa menanamkan jiwa Pancasila dalam setiap aktivitas akademik dan kehidupan kampus. Nilai-nilai Pancasila tidak sekadar diajarkan secara teoritis, tetapi juga ditanamkan dalam praktik keseharian. Khususnya, ia meyakini bahwa dengan memahami dan mengamalkan Pancasila, mahasiswa akan mampu bersikap bijak dalam menggunakan teknologi, serta terhindar dari penyalahgunaan yang dapat merugikan masyarakat maupun bangsa.
“Kita selalu menanamkan jiwa Pancasila, baik itu di kehidupan sehari-hari, proses belajar-mengajar. Dengan menanamkan jiwa Pancasila, kita yakini anak-anak kami, para mahasiswa USU, tidak akan menjadi orang yang menyalahgunakan teknologi di dalam kehidupan, baik itu bernegara maupun dalam kehidupan sosial,” ungkapnya.