Sumpah Jabatan dan Penyerahan SK PNS Di Lingkungan USU





Sumpah Jabatan dan Penyerahan SK PNS Di Lingkungan USU
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Sabtu, 07 Juni 2025


“Jadi pengerjaan reputasi Universitas Sumatera Utara ini baik atau tidaknya 80% itu mengandalkan dosen, 20% lainnya hanya suportif,” ungkap Prof. Mury dalam kata sambutan.
HUMAS USU - Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU) laksanakan Sumpah Jabatan sekaligus Penyerahan Surat Keputusan Pengangkatan. Kegiatan ini dilaksanakan di Digital Learning Center Building Lt 8, pada Senin (02/06/2025).
Sumpah Jabatan dan juga Penyerahan SK ini berlangsung dengan khidmat yang diikuti oleh para dosen muda dari berbagai fakultas di lingkungan USU.
Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menyebut bahwa setelah sumpah jabatan ini, para dosen telah mengemban konsekuensi. Konsekuensi ini menyangkut kemanusiaan dan ketuhanan. Ia mengatakan jika reputasi kampus bergantung kepada dosen yang mengajar.
“Jadi pengerjaan reputasi Universitas Sumatera Utara ini baik atau tidaknya 80% itu mengandalkan dosen, 20% lainnya hanya suportif,” katanya dalam kata sambutan.
Lebih lanjut, Prof Mury, menyampaikan tiga pesan untuk para dosen dalam menjalankan tugasnya yaitu tri dharma, manajemen organisasi dan dosen sebagai role model untuk mahasiswanya.
“Integrasi kita sebagai dosen itu diuji karena bukan hanya dituntut untuk diri sendiri tetapi untuk pedoman bagi orang lain,” pesannya.
Silvia Annisa, S.Sos., M.A., Dosen Muda dari FISIP, hal yang akan dilakukannya setelah menjadi dosen ialah sudah menentukan ingin melakukan hal apa saja dalam tugas tri dharma, terutama menentukan kajian untuk publikasi ilmiah.
“Kita mau fokus di mana saja, kajiannya apa saja. Mau nulis tentang apa, mau research tentang apa, gitu,” ungkapnya ketika diwawancarai.
Pada kesempatan yang sama, Novita Sari, S.Sos., M.Kesos., juga turut menambahkan nantinya akan menciptakan inovasi pembelajaran yang menarik sehingga mahasiswa tidak merasa jenuh saat berada di kelas.
“Kalau bisa kita mengajar jangan sampai mahasiswa itu jenuh,” sebut Novita