HUMAS USU - Fakultas Hukum (FH) Universitas Sumatera Utara (USU) langsungkan seminar nasional mengenai Konvergensi Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) dalam Penyelesaian Sengketa Perbuatan Melawan Hukum Pemerintah. Seminar ini juga bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-70 FH USU, pada Selasa (20/02/2024).

Pembahasan utama dalam seminar atau pekan ilmiah ini berfokus pada konvergensi antara peradilan tata usaha negara dengan peradilan umum. Dengan menghadirkan Prof. Dr. Supandi, S.H., M.Hum dan Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., sebagai narasumber. Pada dies natalis ini diikuti oleh para mahasiswa, dosen dan seluruh masyarakat FH USU.

Dekan FH,Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H, mengatakan jika salah satu tujuan dies natalis untuk motivasi serta semangat bahwa FH USU mempunyai alumni-alumni yang luar biasa. Pada seminar kali ini mengajarkan para mahasiswa tentang titik pertemuan antara Peradilan Tata Usaha dan Peradilan Umum.

“Berarti ada pertemuan dalam satu titik antara Peradilan Tata Usaha dengan Peradilan Umum,” katanya.

Prof. Dr. Hasim Purba, S.H., M.Hum, selaku Koor Pelaksana Seminar, menyebut seminar menghadirkan narasumber yang berasal dari FH USU, baik yang sudah berhasil di praktisi dan teoritisi. Prof. Hasim menambahkan jika ini menjadi bekal untuk menambah wawasan di bidang hukum.

“Di samping memperkuat ilmu wawasan mereka, juga memotivasi mereka bagaimana dalam dunia praktek suatu saat mereka akan kesana. Kehadiran alumni mengajar dan alumni memberikan kuliah umum sangat penting,” sebut Prof. Hasim.

Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pemateri, menuturkan mahasiswa harus mempersiapkan diri secara matang, arif, dan bijaksana bagaimana mengembangkan ilmu. Sehingga ilmu yang dipelajari secara maksimal dipahami dengan baik, terutama dengan sistem administrasi.

“Kami harapkan dengan adanya seminar konvergensi Peradilan Tata Usaha Negara atas perbuatan melawan hukum dari pemerintah ini, mahasiswa sebagai agen perubahan itu harus mempersiapkan diri secara matang kemudian berpikir secara arif dan bijaksana,” tuturnya.