MEDAN-HUMAS USU: Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, resmikan gedung Laboratorium Analisis Fakultas Farmasi pada Rabu (23/02/2022). Peresmian tersebut ditandai dengan penguntingan pita dan penandatanganan prasasasti peresmian. Peresmian digelar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat. Hadir dalam kesempatan itu para Wakil Rektor USU, Sekretaris Universitas, Dekan, Wakil Dekan, serta mahasiswa dan dosen di lingkungan Fakultas Farmasi.

Dalam kesempatan itu, Rektor USU menyampaikan jika pembangunan di perguruan tinggi berbadan hukum dilaksanakan secara mandiri. Hal ini berhubungan dengan pemerintah yang perlahan akan mengurangi ketergantungan perguruan tinggi berbadan hukum.

“PTN-BH tidak dapat anggaran untuk pembangunan. Itu kita uang sendiri. Pemerintah perlahan mengurangi ketergantungan kita terhadap mereka. Alhasil kita yang harus bisa mengelola pemasukan dan pengeluaran,” ujarnya.

Muryanto Amin menjelaskan jika salah satu potensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapat perguruan tinggi adalah dengan menaikkan uang kuliah mahasiswa secara proporsional. Perguruan tinggi dapat melakukan perhitungan agar penerapan uang kuliah dapat menguntungkan mahasiswa dan perguruan tinggi itu sendiri.

“Lambat laun ketergantungan kita kepada pemerintah itu dikurangi. Jadi kita harus bisa melakukan manajemen keuangan. Uang kuliah itu paling besar memberikan masukan. Jikalau pun naik, itu sebanding dengan pembangunan yang akan kita lakukan. Uang kuliah ini tidak bisa dibandingkan dengan perguruan tinggi non PTN-BH,” paparnya.

Seperti diketahui, PTN-BH merupakan perguruan tinggi yang dapat menentukan arah kebijakannya sendiri. Termasuk dalam pengelolaan keuangan dan manajemen kelola organisasi. Oleh karenanya, PTN-BH diharuskan dapat meningkatkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan operasional.

“Kita ini seperti swasta terkadang, karena pemerintah sudah tidak lagi memberikan bantuan. Kita lebih diberikan keleluasaan untuk bisa mengelola keuangan sendiri. hanya PNS yang digaji pemerintah. Selebihnya itu universitasnya sendiri. Porsi paling besar kita dapat dari SPP mahasiswa, sekitar 60 persen,” sebut Muryanto Amin.

Ia juga menjelaskan USU sudah menerapkan transparansi dalam setiap aspek. Hal ini untuk mendorong para pimpinan universitas dan fakultas untuk bisa melihat porsi keuangan. Sehingga pimpinan dapat memprioritaskan arah kebijakan.

“Kita juga menerapkan tata kelola keuangan terbuka dengan pimpinan universitas. Persentase keuangan kita juga akan kita bagi kepada fakultas dan lembaga. Karena beberapa lembaga itu tidak punya pemasukan seperti Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat. Mereka kebutuhannya banyak, termasuk memberikan insentif bagi dosen yang melakukan publikasi,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan pembangunan di lingkungan USU menjadi prioritasnya setelah dilantik menjadi rektor. Ia menyebutkan infrastruktur menjadi salah satu modal penting untuk menyiapkan rencana internasionalisasi di USU.

“Perbaikan infrastruktur menjadi salah satu poin utama yang saya gagas setelah dilantik menjadi rektor. Saat itu saya melakukan kunjungan ke seluruh fakultas, dan Fakultas Farmasi merupakan salah satu fakultas yang perlu mendapat peremajaan,” sebut Rektor USU.

Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas

Interviewee: Muryanto Amin - Universitas Sumatera Utara

Photographer: Amri Simatupang - Humas