Rencana Rektor USU dalam Pendirian China-Indonesia Skilled Talent Development Center Diapresiasi





Rencana Rektor USU dalam Pendirian China-Indonesia Skilled Talent Development Center Diapresiasi
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto, S.S., M.Si
Diterbitkan pada
Selasa, 16 September 2025


“Kalau kemampuannya sudah global, tentu daya saingnya akan semakin tinggi. Reputasi USU sebagai kampus berstandar Internasional juga akan semakin bagus. Jadi program ini sangat baik sekali untuk peningkatan kualitas kita,” kata luusan magister di Jinan University Guangzhou, Tiongkok ini.
HUMAS USU - Rencana Universitas Sumatera Utara (USU) untuk mendirikan China-Indonesia Skilled Talent Development Center mendapat apresiasi dari Dosen Program Studi Bahasa Mandarin, Dr. T Kasa Rullah Adha, MTCSOL. Menurutnya, program itu akan sangat baik dalam mendukung lulusan USU berstandar global.
“Tentu Prodi Mandarin, FIB USU mendukung langkah tersebut, studi ini akan membantu terlaksananya program-program yang akan dilaksanakan nantinya di China-Indonesia Skilled Talent Development Center,” ujar Sekretaris Program Studi Bahasa Mandarin ini, Selasa (16/9/2025).
Dr. T Kasa Rullah mengatakan kehadiran China-Indonesia Skilled Talent Development Center di USU juga akan berdampak bukan hanya saja Prodi Mandarin, namun juga program studi lainnya. Di mana pusat pelatihan itu diharapkan dapat menjadi inkubator bagi maghasiswa dalam meningkatkan skillnya ke level global.
“Kalau kemampuannya sudah global, tentu daya saingnya akan semakin tinggi. Reputasi USU sebagai kampus berstandar Internasional juga akan semakin bagus. Jadi program ini sangat baik sekali untuk peningkatan kualitas kita,” kata luusan magister di Jinan University Guangzhou, Tiongkok ini.
Sebagai lulusan dari universitas di Tiongkok, Dr Kasa melihat, langkah Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin yang menjalin kerja sama pendidikan dengan Inner Mongolia Technical University Construction (IMTUC) dan China Construction Fourth Division Corp. Ltd (CCFDC) adalah langkah strategis yang memang diperlukan.
China, menurutnya, terus mengalami perkembangan yang cukup pesat, sehingga langkah-langkah kerja sama internasional yang dilakukan Rektor USU Prof Mury adalah langkah baik yang perlu didukung oleh sivitas akademika, mulai dari dosen, mahasiswa, pegawai sampai alumni.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, USU menjalin kerja sama dengan Inner Mongolia Technical University Construction (IMTUC) dan China Construction Fourth Division Corp. Ltd (CCFDC) untuk mendirikan China-Indonesia Skilled Talent Development Center.
Pusat pelatihan tersebut akan dibangun di lingkungan USU. Rencana kerja sama itu merupakan tindak lanjut dari 2025 Inner Mongolia Conference on High-Quality Development of Education Opening-Up yang berlangsung di Hohhot, ibu kota Provinsi Inner Mongolia, Tiongkok beberapa waktu lalu.
Konferensi tersebut mempertemukan perwakilan perguruan tinggi dari China, Indonesia, Rusia, Mongolia, Mesir, dan Thailand, dengan fokus pada internasionalisasi pendidikan serta penguatan kerja sama antarnegara mitra.
Dalam forum tersebut, USU mendapat undangan sebagai perwakilan dari Indonesia.
Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si menegaskan pusat pelatihan yang akan dibangun ini menjadi langkah nyata USU dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
“USU berkomitmen untuk membangun China-Indonesia Skilled Talent Development Center di kampus kami,” ujar Prof. Muryanto Amin di Medan, Kamis (28/8/2025).
Pada tahap awal, pusat pelatihan ini akan difokuskan pada bidang konstruksi dengan pengajar gabungan antara dosen USU dan IMTUC.
Peralatan pelatihan akan didatangkan langsung dari Tiongkok. CCFDC, perusahaan konstruksi internasional asal Tiongkok yang memiliki banyak proyek di Indonesia, diperkirakan akan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja Indonesia yang sebelumnya dilatih di pusat pelatihan ini.
Lebih jauh, Rektor USU menjelaskan bahwa pusat pelatihan tersebut akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan.
"Ke depan, pusat ini akan diperluas ke bidang lain seperti mobil listrik, pertanian, pertambangan, dan kecerdasan buatan. Kami juga menyiapkan skema joint degree dan double degree dengan IMTUC, sehingga mahasiswa USU dapat menempuh dua tahun studi di Medan dan dua tahun studi di Tiongkok, dengan bekal bahasa Mandarin yang kuat," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut Direktur Direktorat Internasionalisasi dan Kemitraan Global USU. Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita ST., MT hadir menyampaikan paparan yang berjudul "China-Indonesia International Exchange and Cooperation".