Prof Bungaran Saragih Berikan Kuliah Umum Hilirisasi Pertanian di USU





Prof Bungaran Saragih Berikan Kuliah Umum Hilirisasi Pertanian di USU
Diterbitkan oleh
Renny Julia Harahap
Diterbitkan pada
Senin, 07 Juli 2025


Kuliah umum mengusung topik hilirisasi pertanian dengan tema “Agribisnis Sebagai Dasar Re-Industrialisasi Ekonomi Indonesia”.
MEDAN-HUMAS USU: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara bersama Prodi S1 Agribisnis dan PT. Agrari menyelenggarakan kuliah umum dengan menghadirkan narasumber Prof Bungaran Saragih, Menteri Pertanian RI periode 2000-2004, Rabu, (2/2025), bertempat di Aula Suratman. Prof Bungaran merupakan tokoh ternama sekaligus salah seorang guru besar di Institut Pertanian Bogor.
Kuliah umum mengusung topik hilirisasi pertanian dengan tema “Agribisnis Sebagai Dasar Re-Industrialisasi Ekonomi Indonesia”. Turut hadir Prof Dr Ir Tavi Supriana, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian USU, para wakil dekan, kaprodi dan sekprodi, Head Agronomy PT Agrari Agus Hatimbulan, SP, serta para mahasiswa.
Dalam sambutannya, Prof Tavi menyampaikan, bahwa menjadi suatu kebanggaan bagi Fakultas Pertanian atas kehadiran Prof Bungaran Saragih sebagai narasumber. “Saya telah membuktikan sendiri melalui pengalaman saya pribadi bahwa Prof Bungaran Saragih merupakan sosok yang sangat pintar, khususnya di bidang ekonomi makro, saat saya menjadi mahasiswa beliau dalam program S2 di IPB.”
Kuliah umum dipandu Vista Uli Sihombing, M.Si, sebagai moderator. Ia menyampaikan dalam pengantarnya, di mana tema yang dihadirkan merupakan upaya reflektif sekaligus prospektif dalam melihat bagaimana sektor pertanian tidak hanya dilihat dari sisi produksi semata. Pertanian harus diposisikan sebagai motor penggerak transformasi ekonomi nasional, khusunya melalui pendekatan hilirisasi dan pengembangan sistem agribisnis secara menyeluruh”.
Prof. Bungaran Saragih dalam pemaparannya menjelaskan, “Saat ini Indonesia ditargetkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% per tahun serta pencapaian ketahanan pangan dan ketahanan energi. Untuk membangun basis pertumbuhan ekonomi 8%, pemerintah mendorong industrialisasi yang saat ini lebih dikenal dengan hilirisasi. Meskipun hilirisasi Indonesia telah berlangsung lama, namun secara agregat masih termasuk dangkal. Hal ini tercermin dari rasio nilai tambah sektor industri agro dengan sektor pertanian tahun 2023 yang masih bergerak di sekitar angka satu.”
Para peserta kuliah umum sangat antusias mengikuti kuliah umum. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta kuliah umum yang memberikan pertanyaan pada sesi tanya jawab.