Dalam silaturahmi itu, Menteri Polhukam, Mahfud MD, menyampaikan pembahasan mengenai peran strategis perguruan tinggi mendukung pemerintah dalam menciptakan kondusifitas politik, hukum, dan keamanan dalam masa pandemi Covid-19. Menteri Dikbudristek, Nadiem Makarim turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Lima poin penting ditekankan Mahfud MD dalam kesempatan tersebut. Peran perguruan tinggi dinilai sangat strategis karena memiliki sumber daya yang berpendidikan. Selain itu, sebagai lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat secara luas.

“Pemanfaatan hasil riset untuk penanganan pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun kebijakan. Perguruan tinggi memiliki sumber daya yang mumpuni untuk memberikan masukan yang berdasar pada ilmu pengetahuan. Sehingga pemerintah dapat terbantu untuk mengambil kebijakan,” kata Mahfud MD.

Lebih lanjut, Menkopolhukam mengimbau perguruan tinggi hadir sebagai fasilitator antara masyarakat dan pemerintah. Jangkauan perguruan tinggi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menjadikan perguruan tinggi memegang peranan penting.

“Perguruan tinggi dapat hadir menjembatani masyarakat dan pemerintah dalam penyampaian kritik dan aspirasi. Perguruan tinggi dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan kebijakan, dan di lain sisi menjadi jembatan masyarakat menyampaikan aspirasi,” sebutnya.

Penguatan di berbagai sektor merupakan poin yang tidak kalah penting sebagai kontribusi perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang berlatar belakang berbagai ilmu pengetahuan diharapkan mampu mendukung pemerintah melakukan penguatan tersebut.

“Penguatan literasi dan edukasi kepada masyarakat, penguatan solidaritas dan kapasitas sosial, serta penguatan ketahanan ekonomi masyarakat. Semua hal tersebut dapat terwujud dengan kontribusi dari perguruan tinggi, sebagaimana kita tahu perguruan tinggi terdiri dari berbagai macam disiplin ilmu,” katanya.

Mahfud MD juga menekankan pemerintah telah melakukan banyak langkah dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19. Ia menyebutkan langkah tersebut dilakukan bahkan sebelum Covid-19 mulai merebak di Indonesia.

Nadiem Makarim dalam sambutannya mengimbau agar pimpinan perguruan tinggi dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk berkarya. Menurutnya, mahasiswa harus dapat mengepresikan dirinya dan perguruan tinggi harus mewadahi itu.

“Merdekakan mahasiswa dalam jalur yang positif. Mahasiswa harus dapat merdeka dalam pemikiran, tindakan, serta kemauan. Mereka harus diwadahi untuk berkembang sesuai dengan passion mereka,” kata Nadiem Makarim.

Pihaknya telah memberikan panduan bagi perguruan tinggi agar dapat memaksimalkan potensi mahasiswa melalui program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Melalui program tersebut pimpinan perguruan tinggi dapat mewujudkan cita-cita pengembangan kemampuan mahasiswa berdasarkan minat dan bakatnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Setelah pemaparan, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Kegiatan ditutup dengan foto bersama melalui tangkapan layar. (RR)

Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas

Interviewee: Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P. , Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Indonesia, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia

Photographer: Amri Simatupang - Humas