ICTROMI 2025: Penanganan Penyakit Menular

ICTROMI 2025: Penanganan Penyakit Menular
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto, S.S., M.Si
Diterbitkan pada
Kamis, 11 Desember 2025

“Perkembangan yang terbaru untuk bisa kita gunakan scientific method yang paling awam untuk menyembuhkan penyakit-penyakit kita di sini,” ungkap Prof. Stella.
HUMAS USU - Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) langsungkan 5th ICTROMI (International Conference on Tropical Medicine and Infectious Diseases) 2025 dengan mengusung tajuk “Sepsis, Pneumonia, and Beyond: Integrated Approaches to Infectious Disease Management Across the Lifespan”. Konferensi ini sebagai sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan mengenai kesehatan. Kegiatan ini dilangsungkan di Santika Premiere Dyandra Hotel, pada Kamis-Minggu (04-07/12/2025).
ICTROMI 2025 menjadi ruang penting bagi para ahli untuk bertukar pandangan melalui sesi ilmiah, simposium, dan diskusi panel yang menyoroti strategi penanggulangan penyakit infeksi secara terpadu, termasuk kasus sepsis, pneumonia, dan berbagai isu kesehatan global. Turut menghadirkan Prof. Stella Christie, A.B., Ph.D., selaku Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Prof. Dr. dr. Muhammad Fidel Ganis Siregar M.Ked(OG), Sp.O.G,Subsp.F.E.R., mendukung terhadap terlaksananya kongres ini sebagai penguatan riset dan kolaborasi lintas disiplin. Tidak hanya menampilkan temuan ilmiah terbaru, tetapi juga membuka ruang bagi peserta untuk memperluas jejaring akademik dan profesional. “ICTROMI 2025 bukan hanya sekedar, pertemuan ilmiah namun juga jembatan dari berbagai ilmu pengetahuan,” ujar Prof. Fidel.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Stella Christie mengungkapkan bahwa dengan adanya perkembangan teknologi yang dibarengi dengan peningkatan kapasitas penelitian, berbagai inovasi di bidang kesehatan dapat dikembangkan secara lebih efektif dan tepat sasaran. ICTROMI menjadi ruang strategis untuk memperkenalkan pendekatan terbaru dalam penanganan penyakit infeksi secara lebih cepat dan tepat.
“Perkembangan yang terbaru untuk bisa kita gunakan scientific method yang paling awam untuk menyembuhkan penyakit-penyakit kita di sini,” ungkap Prof. Stella.
Lebih lanjut, Prof. Stella menyebut Indonesia menjadi salah satu negara terbesar ke-4 di dunia dari segi populasi. Dalam penularan penyakit, hal ini akan berdampak luas kepada masyarakat. Penting untuk melakukan pencegahan dan penanganan secara komprehensif agar risiko penyebarannya dapat ditekan. “Kita adalah negara 4 terbesar di dunia, jadi yang ada di infectious disease itu, begitu ada negara kita itu sangat berdampak terhadap dunia,” sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. dr. Bastian Lubis, M.Ked (An), Sp.An-ti, Subsp.TI(K), selaku Ketua Panitia, mengatakan jika rangkaian acara terdapat workshop, simposium pre-kongres, dan selanjutnya ICTROMI 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh peneliti, akademisi, dan juga praktisi dari jejaring internasional.
“Konferensi ini menghadirkan berbagai peneliti yang ahli di dalam bidangnya. Berkesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam memandu berjalannya acara,” kata dr. Bastian.