Fakultas Farmasi USU Kembali Lantik 63 Apoteker Baru




Fakultas Farmasi USU Kembali Lantik 63 Apoteker Baru
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Selasa, 22 April 2025


“Fakultas Farmasi USU kembali mengambil sumpah janji apoteker yang diluluskan pada semester genap ini jumlahnya 63 orang. Dengan demikian jumlah apoteker yang telah diluluskan USU sebanyak 4.493 orang. Ini bukanlah acara seremonial belaka tapi harus benar-benar saudara khayati isi dari sumpah janji apoteker yang baru dilapaskan tadi,” tutur Prof. Poppy.
HUMAS USU - Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menggelar prosesi Pengambilan Sumpah Apoteker bagi 63 lulusan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker pada semester genap Tahun Akademik 2024/2025. Kegiatan berlangsung di Aula Lt.2 Fakultas Farmasi USU, pada Sabtu (18/04/2025).
Rektor USU diwakili oleh Wakil Rektor III, Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan ini menambah jumlah total apoteker lulusan USU menjadi 4.493 orang. Prof. Poppy menekankan bahwa profesi apoteker memiliki tanggung jawab besar dalam praktik kefarmasian, sehingga sumpah yang diucapkan bukan sekadar formalitas, melainkan komitmen etis terhadap pelayanan kesehatan.
“Fakultas Farmasi USU kembali mengambil sumpah janji apoteker yang diluluskan pada semester genap ini jumlahnya 63 orang. Dengan demikian jumlah apoteker yang telah diluluskan USU sebanyak 4.493 orang. Ini bukanlah acara seremonial belaka tapi harus benar-benar saudara khayati isi dari sumpah janji apoteker yang baru dilapaskan tadi,” tutur Prof. Poppy.
Dekan Fakultas Farmasi USU, Prof. apt. Khairunnisa, S.Si., M.Pharm., Ph.D yang merupakan anggota dari Kolegium Farmasi menjabarkan peran Kolegium Farmasi dalam mendampingi praktik profesi dan mengajak para apoteker baru untuk aktif dalam program Kementerian Kesehatan, serta siap mengabdi di seluruh wilayah Indonesia, mengingat masih tingginya kebutuhan dan ketimpangan distribusi apoteker secara nasional.
“Sampai tahun 2024, gap antara ketersediaan dan kebutuhan apoteker mencapai 57%, namun ini tidak merata. Karena itu, selamat mengabdi di area Indonesia manapun sehingga setiap masyarakat Indonesia mendapat pelayanan apoteker yang berkualitas,” ujar Prof. Khairunnisa.
Lebih lanjut, Prof. Khairunnisa mengungkapkan bahwa fakultas telah menyediakan lokasi praktik kerja profesi (PKP) yang berkualitas agar mahasiswa mendapatkan pengalaman terbaik. Setelah lulus, komunikasi dan koordinasi akan tetap terjalin dan para alumni dapat turut membantu fakultas dalam penyelenggaraan PKP selanjutnya.
“Kami mencari tempat PKP yang terbaik sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman yang lebih baik lagi. Ketika sudah tamat, kita tetap berkoordinasi dan mereka juga membantu kita ketika kedepannya untuk PKP,” ungkap Prof. Khairunnisa.
Kepala Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU, apt. Dr. Dadang Irfan Husori, S.Si., M.Sc. menjelaskan bahwa pengambilan sumpah apoteker merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap lulusan program profesi apoteker sebagai langkah akhir menuju profesionalisme di bidang kefarmasian.
“Sumpah apoteker ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh lulusan apoteker sesuai dengan Undang-Undang nomor 17 tahun 2023. Jadi mereka telah melaksanakan kewajiban untuk menjadi seorang profesional di bidang apoteker,” jelas apt. Dr. Dadang.
Sebagai lulusan terbaik, apt. Dian Febiola Pakpahan, S.Farm. mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas pencapaian tersebut. Setelah resmi menjadi apoteker, ia merasa memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan berencana berkarir di bidang distribusi farmasi serta berharap tetap bisa melayani masyarakat.
“Saya rasanya bahagia dan bersyukur. Ada rasa tanggung jawab besar setelah menjadi apoteker. Semakin dipercaya untuk melayani masyarakat rasanya ada beban tersendiri. Langkah selanjutnya saya ingin masuk ke dunia distribusi farmasi dan bisa untuk melayani masyarakat juga,” katanya.