USU Upacara Peringatan HARDIKNAS 2022





USU Upacara Peringatan HARDIKNAS 2022
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Sabtu, 14 Mei 2022


Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa seluruh civitas akademika yang ada di USU mesti memaksimalkan tugasnya sebagai seorang pendidik. Seperti memberikan pelayanan kepada peserta didik agar lulusannya bisa memberikan manfaat kepada negara.
HUMAS USU – Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan upacara dengan berpaikan adat dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang dikemas dalam tajuk “Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar”. Acara tersebut berlangsung di halaman gedung biro pusat administrasi USU pada Jumat, (13/05/2022).
Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa seluruh civitas akademika yang ada di USU mesti memaksimalkan tugasnya sebagai seorang pendidik. Seperti memberikan pelayanan kepada peserta didik agar lulusannya bisa memberikan manfaat kepada negara.
“Memamksimalkan tugasnya sebagai seorang pendidik, itulah yang harus dia lakukan. Memberikan pelayanan kepada peserta didik agar lulusannya bisa lebih bermanfaat bagi negara Republik Indonesia,” kata rektor.
Pada kesempatan tersebut, rektor yang menyampaikan isi pidato Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Indonesia Nadiem Makarim menyebutkan bahwa ini merupakan tahun ketiga kurikulum merdeka belajar menyambangi pulau-pulau yang ada di Indonesia.
Kurikulum tersebut berawal untuk berupaya membantu para guru dan murid di masa pandemi dan terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.
“Kurikulum merdeka yang berawal untuk berupaya membantu para guru dan murid di masa pandemic terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini kurikulum merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140 ribu satuan Pendidikan di seluruh Indonesia,” ucap rektor.
Ia juga menyebutkan bahwa asesmen nasional yang sekarang digunakan merupakan bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar. Selain itu, agar kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolah dan terbebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.
“Asesmen nasional yang sekarang digunakan tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar. Supaya kepsek termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar Pendidikan.
Selain itu, terdapat hal menarik dalam upacara HARDIKNAS kali ini, karena para peserta termasuk rektor USU mengenakan pakaian adat. Berdasarkan keterangan rektor, selain dikaerenakan dengan isi surat edaran, mengenakan busana adat ini bermaksud agar HARDIKNAS dapat mengingatkan semuanya akan keberagaman.
“Sesuai dengan surat edaran. Maksudnya ini biar kita tahu, ingat Hari Pendidikan Nasional bisa mememori bahwa sebenarnya kita beragam, itulah alasannya mengapa kita harus menggunakan pakaian adat di HARDIKNAS,” ucap rektor.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor
Photographer: Andre Simatupang - Humas