USU Persiapkan MKWK Sebagai Media Pembentukan Karakter Mahasiswa





USU Persiapkan MKWK Sebagai Media Pembentukan Karakter Mahasiswa
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Jumat, 09 Juli 2021


MEDAN-HUMAS USU: Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 35 (3) ada empat Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) pendidikan tinggi yang harus diterapkan. Keempat mata kuliah wajib tersebut adalah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Mata kuliah wajib tersebut diharapkan membentuk karakter mahasiswa.
Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, menyebutkan implementasi MKWK dapat menjadi media pembentukan kerpibadian dan karakter mahasiswa di lingkungan USU. Hal tersebut disampaikan pada Rapat Pembahasan MKWK secara daring, Jumat (9/7/2021).
“USU sebagai pendidikan tinggi harus dapat mengaplikasikan amanah yang tercantum dalam undang-undang mengenai MKWK. MKWK menunjukkan pentingnya mata kuliah tersebut untuk diajarkan kepada mahasiswa,” sebut Rektor USU.
Lebih lanjut, ia menginginkan kewajiban menyelenggarakan MKWK tersebut dapat memberikan dampak nyata dalam pembentukan karakter mahasiswa. Metode pembelajaran MKWK yang berjalan selama ini menurutnya perlu ditinjau kembali.
“Proses pembelajaran MKWK selama ini perlu dievaluasi. Kita harus menyusun bagaimana MKWK ini memang berdampak nyata membentuk kepribadian mahasiswa. Sehingga pada hasilnya, mahasiswa memang mendapatkan keilmuan MKWK yang aplikatif,” ujarnya.
MKWK diharapkan dapat bertransformasi dari proses pembelajaran yang menekankan teori berubah menjadi pembelajaran yang lebih adaptif dan bisa dipraktekkan oleh mahasiswa. Menurutnya, transformasi tersebut dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa.
“Saat ini tidak bisa lagi kita memberikan MKWK secara teori saja. Kita harus menciptakan MKWK ini dapat dilaksanakan oleh mahasiswa dikehidupannya. Adaptasi Tridarma harus diselaraskan dengan pembelajaran MKWK ini sehingga berkesinambungan,” katanya.
Ia menjabarkan keempat bidang ilmu MKWK tersebut harus mengajarkan ilmu yang sesuai dengan perkembangan zaman. Ia mencontohkan pendidikan Pancasila diharapkan tidak hanya membahas mengenai nilai-nilai pancasila, namun jauh dari itu diupayakan mahasiswa turut aktif melaksanakan nilai tersebut.
“Seperti pelajaran agama juga, selama ini kita bersifat teoritis, kedepannya kita harus memberikan pengajaran kepada mahasiswa bentuk pengaplikasian keilmuan agama dalam kehidupan, seperti toleransi antar umat beragama. Kita juga bisa aplikasikan yang namanya pembelajaran agama tematik misalnya, dimana sebuah isu dibahas dan dikaji lalu dikaitkan dengan keagamaan,” jelasnya.
Di akhir arahannya, Muryanto Amin menekankan pentingnya MKWK untuk menciptakan karakter mahasiswa yang memiliki toleransi tinggi. Selain itu juga agar mahasiswa aktif dalam mencegah paham radikal, dan juga membentuk mahasiswa yang memiliki etika baik.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor I USU, Dr Edy Ikhsan, SH, MA, Dekan Fakultas Hukum USU, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU, Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU, serta Staf Ahli Rektor. (RR)
Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas
Interviewee: Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si - Rektor USU
Photographer: Rizki Hakim Lubis - Humas