Resmikan MBKM, Rektor USU: Proses Perkawinan Keilmuan Perguruan Tinggi dan Kebutuhan Dunia Industri





Resmikan MBKM, Rektor USU: Proses Perkawinan Keilmuan Perguruan Tinggi dan Kebutuhan Dunia Industri
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Jumat, 10 September 2021


MEDAN-HUMAS USU: Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, secara resmi meluncurkan pelaksanaan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di lingkungan USU. Peresmian tersebut dilaksanakan dalam acara virtual yang digelar pada Kamis (9/9/2021). Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan mitra USU, peserta, dosen, dan tenaga pendidik yang berperan dalam pelaksanaan MBKM.
Muryanto Amin menyebutkan jika kebutuhan industry hari ini harus dapat diikuti oleh perguruan tinggi. Kaitannya, perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia yang akan terjun di dunia industri.
“Pelaksanaan MBKM merupakan proses perkawinan antara keilmuan di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia industri. Kita harus mampu menciptakan lulusan yang telah siap untuk bekerja dan siap menjadi pengusaha handal. MBKM merupakan bentuk jalan cepat yang efektif untuk menciptakan sumber daya manusia tersebut,” ujar Muryanto.
Ia menyebutkan jika perkembangan teknologi dan perkembangan dunia industri telah berkembang pesat. Akibatnya perguruan tinggi harus mampu menyesuaikan diri dengan hal itu. Sebagai lembaga penghasil sumber daya manusia, peran perguruan tinggi sangat penting untuk menyiapkannya.
“Mahasiswa harus sudah belajar bekerja, berusaha, dan berkreasi sejak bangku kuliah karena tidak ada yang namanya PHK. Ini kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri melalui program MBKM agar mereka siap setelah menyelesaikan masa studinya nanti,” kata Rektor USU.
Rektor USU juga berpesan meskipun diberikan keleluasaan untuk dapat mengaktualisasikan diri dalam program MBKM, mahasiswa tetap perlu mengikuti aturan dan panduan. Dengan peraturan tersebut diupayakan pelaksanaan program MBKM dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti Kemendibudristek), Prof Ir Nizam, MSc, PhD, ASEAN Eng dalam sambutannya menyebutkan mahasiswa harus bisa adaptif dan inovatif. Kedua hal itu menurutnya menjadi syarat penting yang harus dipenuhi mahasiswa dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Mahasiswa harus memiliki kemampuan adaptasi dan inovasi tinggi dalam menghadapi persaingan masa depan. Dengan kemampuan adaptif, seorang mahasiswa akan selalu mampu bertahan meskipun dalam keadaan yang sulit sekalipun. Lalu dengan inovasi tinggi, ia mampu menggunakan seluruh kesempatan menjadi peluang yang baik untuk dirinya,” sebut Nizam.
Menurutnya, mahasiswa yang mampu menerapkan sikap adaptif dan inovatif akan dapat memenangi persaingan dunia global. Ia mengingatkan kemajuan teknologi telah mempercepat disrupsi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dengan kemampuan adaptif dan inovatif tadi dipercaya dapat menjadi bekal mahasiswa.
“MBKM memberikan kesempatan yang luas bagi mahasiswa untuk mengasah diri. Perguruan tinggi harus segera menyesuaikan diri dengan perkembangan saat ini dan keluar dari zona nyaman. Selain kemajuan teknologi, pandemi juga telah mempercepat dampak disrupsi,” jelasnya.
Ia juga memaparkan cara lama tidak lagi dapat diandalkan secara penuh untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa. Prof Nizam menceritakan bagaimana evaluasi pendidikan tinggi dilakukan setiap lima tahun sekali. Menurutnya hal itu tidak relevan mengingat cepatnya akselerasi perkembangan teknologi dan disrupsi yang terjadi.
Rektor USU berpendapat sama dengan Prof Nizam menyebutkan mahasiswa sudah selayaknya terjun langsung dalam dunia kerja yang nyata dalam proses pembelajarannya. Pengalaman yang mereka dapatkan menjadi modal mereka saat lulus dari bangku perkuliahan.
“Mereka mengaplikasikan aspek teoritis yang didapatkan di kampus menjadi praktis saat melaksanakan program MBKM. Pengalaman menjadi sangat berharga bagi mereka sebagai modal untuk terjun di dunia kerja yang sesungguhnya setelah mereka lulus,” kata Rektor USU.
Ia juga berharap agar kedepannya mitra MBKM USU dapat menjadi dosen praktisi yang memberikan pengajaran di USU. Dengan pengalaman yang dimiliki, dosen praktisi tersebut dapat menceritakan kejadian sesungguhnya di dunia kerja kepada mahasiswa.
“Kami juga sangat berharap kedepannya mitra kami ini bersedia untuk berdiri di depan kelas menjadi dosen praktisi. Pengalaman yang dimiliki sangat berharga untuk dibagikan kepada mahasiswa. Mereka bisa belajar dari cerita sukses para praktisi tersebut,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor I USU, Dr Edy Ikhsan, SH, M Hum, memaparkan detail keikutsertaan mahasiswa USU dalam kegiatan MBKM. Dalam paparannya, ia menyebutkan ada 1119 mahasiswa yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Dari 1119 mahasiswa, terdiri dari 469 tergabung dalam program kampus mengajar, pertukaran mahasiswa untuk inbound dan outbound masing-masing 209 mahasiswa, magang bersertifikat 240 mahasiswa, studi independent sebanyak 87 mahasiswa, dan Indonesian International Mobility Awards sebanyak 5 mahasiswa,” sebut Edy.
Ia juga menambahkan dari total mahasiswa yang ikut serta tersebut berasal dari 1073 mahasiswa yang mengikuti program bersama Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta 141 mahasiswa yang mengikuti program bersama mitra USU.
“Mitra USU saat ini ada PTPN IV, Pegadaian, Bank Sumut, PT Pos, dan yang lainnya yang jika ditotalkan menjadi 490 mitra. Pada pertukaran mahasiswa secara outbound, mahasiswa USU berasal dari 35 prodi yang akan melakukan kegiatan belajar pada 22 perguruan tinggi di Indonesia, sementara secara inbound ada 34 perguruan tinggi di Indonesia yang akan beraktivitas di USU,” tambahnya.
Edy Ikhsan menyebutkan kegiatan MBKM ini akan digelar selama satu semester pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Total Sistem Kredit Semester (SKS) yang akan ditempuh oleh mahasiswa adalah 20 SKS.
Muryanto Amin mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh mitra USU. Menurutnya, program ini dapat berjalan atas kontribusi dan kesamaan visi yang telah terbentuk. Sebelum menutup sambutannya Rektor USU secara resmi membuka pelaksanaan MBKM di lingkungan USU disertai dengan laman informasi MBKM yang dapat diakses melalui mbkm.usu.ac.id. (RR)
Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas
Interviewee: Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si - Rektor USU
Photographer: Humas - Universitas Sumatera Utara