Rektor USU Tinjau Skrining TBC Maba USU

Diterbitkan pada

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Thumbnail
WhatsappTwitterFacebook

"Ini sebetulnya pemeriksaan rutin mahasiswa baru, tapi ada tambahan baru, Skrining TB. Ini penting karena menunjukkan ketahanan mahasiswa. Kita itu memastikan bahwa semua proses pembelajaran itu diterima dengan baik. Makanya begitu nanti terdapat ada penyakit yang ditemukan langsung di poliklinik dirawat, kalau TB itu perlakuan khusus lagi,” jelas Rektor USU."

HUMAS USU-Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. tinjau hari terakhir Skrining TBC Mahasiswa Baru USU di Gedung Pancasila USU pada Rabu, (16/08/2023). Sebanyak 120 mahasiswa baru diperiksa pada hari terakhir ini.


Pemeriksaan dilakukan dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM). Hal ini dapat meningkatkan kualitas mahasiswa agar terhindar dari berbagai penyakit sehingga kualitas dari pendidikan dapat meningkat.


Rektor USU mengungkapkan skrining ini merupakan langkah tambahan dari pemeriksaan rutin bagi mahasiswa baru USU sebagai upaya memastikan kesehatan dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi proses pembelajaran dan akan ada tindak lanjut dari pihak universitas jika terdapat mahasiswa terindikasi penyakit tersebut.


“Ini sebetulnya pemeriksaan rutin mahasiswa baru, tapi ada tambahan baru, Skrining TB. Ini penting karena menunjukkan ketahanan mahasiswa. Kita itu memastikan bahwa semua proses pembelajaran itu diterima dengan baik. Makanya begitu nanti terdapat ada penyakit yang ditemukan langsung di poliklinik dirawat, kalau TB itu perlakuan khusus lagi,” ungkap Rektor USU.


Adapun tahapan teknis pelaksanaan skrining TBC adalah pertama, mahasiswa diminta mengukur suhu tubuh menggunakan aplikasi SOBAT TB. Selanjutnya, mahasiswa diarahkan ke ruang tunggu dan mengisi formulir pada tautan https:/bit.ly/skriningtbusu. Selama menunggu giliran, mahasiswa diedukasi terkait TBC. Kemudian proses skrining dengan menggunakan x-ray atau Tes Cepat Molekuler (TCM).


Dalam Skrining TBC ini Rektor USU menyebut tentang penggunaan teknologi baru berbasis AI sebagai alat bantu pemeriksaan. Dimana hasil yang diperoleh AI selanjutnya diverifikasi oleh dokter spesialis. Apabila tingkat kesalahan minim, ini menjadi hal yang dipertimbangkan untuk diadopsi sebagai alat baru yang berpotensi digunakan.


“Ada teknologi baru AI yang digunakan untuk melihat deteksi penyakitnya, lebih cepat dan akurat. Ada dua pemeriksaannya, pakai AI, hasilnya dimasukkan ke AI untuk diolah terus juga diperiksa sama dokter spesialis radiologi. Kalau tingkat errornya sedikit atau bahkan zero mungkin bisa kita pikirkan untuk menjadikan sebagai sebuah tools baru,” jelas Rektor USU.


Lebih lanjut, Rektor USU mengatakan bahwa universitas sedang aktif dalam pengembangan alat kesehatan. Hal ini melibatkan berbagai disiplin ilmu yang berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran. Banyak inisiatif telah dimulai dan upaya saat ini fokus pada pengembangan inovasi baru untuk menghasilkan produk pengetahuan yang bermanfaat.


“Ini kan kita lagi membuat yang namanya riset kolaboratif untuk alat kesehatan itu. Itu bukan hanya dokter tapi ada orang Teknik, FASILKOM, dosen dan mahasiswanya yang bisa berkolaborasi dengan orang-orang FK. Banyak sebetulnya yang sudah dimulai. Jadi sekarang kita kembangkan hal-hal baru seperti ini agar bisa punya produk knowledge bagi kita,” tutur Rektor USU.


Terakhir, ia berharap mahasiswa USU dapat menjalani masa kuliah dengan sehat dan dapat beradaptasi dengan segala perubahan yang akan mereka hadapi.

“Kita harapkan anak USU ini sehat-sehat bisa belajar bisa mengadaptasi semua perubahan yang mereka akan alami,” harap Rektor USU.

Kampus Sehat
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down