Rektor USU: Budaya Karo Miliki Potensi Ekonomi Kreatif

Diterbitkan pada

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Thumbnail
WhatsappTwitterFacebook

"“Sebagai masyarakat yang melestarikan nilai-nilai budaya, kita memiliki tanggung jawab untuk menggali dan mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif dari kebudayaan Karo,” ungkap Rektor USU. "

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) bersama dengan Lembaga Kajian dan Penelitian Peradah (LKPP) dan Ikatan Mahasiswa Karo melakukan diskusi budaya mengenai “Potensi Kreatif Kebudayaan Karo”. Diskusi tersebut berlangsung di Gedung Rektorat USU, Sabtu (09/12/2023).


Pada diskusi budaya ini menghadirkan Dr. Ir. Arif Budimanta Sebayang, M.Sc., selaku Staf Khusus Presiden RI Bidang Ekonomi dengan membawakan materi Potensi Ekonomi Kreatif Kebudayaan Karo. Pemaparan materi juga disampaikan oleh Prof. Dr. Rudy Sofyan Ginting, S.S., M.Hum dengan materi Suku Karo, dan Anton Sitepu, S.Sn., M.Sn membahas mengenai Seni Pertunjukan.


Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si.., menyampaikan bahwasanya dalam ekonomi kreatif tidak hanya merujuk pada industri seni dan budaya, tetapi juga mencakup inovasi, kreativitas, dan ekspresi identitas yang dapat menjadi daya ungkit bagi pembangunan ekonomi lokal.


“Sebagai masyarakat yang melestarikan nilai-nilai budaya, kita memiliki tanggung jawab untuk menggali dan mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif dari kebudayaan Karo,” ungkap Rektor USU.


Rektor USU menambahkan, Program Studi Etnomusikologi sudah menyelenggarakan konser keberagaman etnis di Sumatera Utara. Kedepannya akan diadakan pagelaran yang serupa sebagai upaya pelestarian budaya, terutama etnis Karo.


“Kita bimbing anak-anak ini terus punya keahlian dan keterampilan di bidang seni. Bisa tari, bisa musik, bisa teater. Lalu kita fokuskan membuat event-event nya itu,” tambahnya.


Ketua LKKP Dr. Suresh Kumar, S.Ag., M.Si., menjelaskan jika budaya yang ada di Karo harus dilestarikan agar tidak tergerus oleh waktu. Potensi budaya tidak hanya pada kesenian tetapi dalam bentuk lain yang bisa mendorong kesejahteraan masyarakat Karo.


“Wujud dari budaya Karo yang memiliki nilai ekonomis sehingga kebudayaan Karo tidak hanya sekadar kita tunjuk sebagai seni dan budaya. Tapi bisa juga menunjang kesejahteraan masyarakat,” ujar Dr. Suresh.


Ketua LKPP melanjutkan bahwa dalam mendukung ekonomi kreatif di daerah Karo perlu adanya bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah, khususnya daerah Karo. Selain dari dukungan pemerintah, para penggerak ekonomi kreatif harus juga saling bersinergi satu sama lain.


“Termasuk pemerintah, lembaga-lembaga swasta harus memang mendukung, ya, supaya ini lebih ada percepatan,” lanjutnya.


Anton Sitepu, S.Sn., M.Sn, selaku pemateri, menyampaikan bentuk pelestarian kebudayaan Karo salah satunya dengan mengadakan pentas seni sehingga menarik minat masyarakat luas untuk melihatnya.


“Ada dampak ekonomi yang ditimbulkan, contoh seperti tari kreasi-kreasi budaya itu dibuat menjadi festival pementasan. Itukan bisa menarik minat banyak orang,” ujarnya.

Pendidikan
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down