Proposal PKM Tim FK USU Raih Pendanaan Diktiristek 2023

Diterbitkan pada

Diterbitkan oleh

Renny Julia

Thumbnail
WhatsappTwitterFacebook

"Tahun 2023, proposal PKM yang masuk sebanyak 42.368 dan hanya 5.102 proposal yang mendapatkan pendanaan. Dua dari proposal tersebut terdapat proposal Tim PKM Karsa Cipta dari Fakultas Kedokteran USU. Salah satu tim mengangkat judul “DNA Marker 50 bp dengan fragmen DNA 50-1000 bp berbasis PCR yang Bersumber DNA Manusia.” "

PKM sebagai salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Ditjen Diktiristek pada tahun 2022 di bawah pengelolaan Belmawa, merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa. PKM memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan prestasi Perguruan Tinggi dalam pemeringkatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.


Dalam upaya mengakomodasi perkembangan ide kreatif dan inovatif mahasiswa, PKM terus dikembangkan dan disempurnakan sehingga mahasiswa mampu mengantisipasi, memahami bahkan berkontribusi untuk mewujudkan tujuan kehidupan dunia yang dicanangkan PBB dalam 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) tahun 2015-2030. PKM juga dirancang untuk mengadopsi teknologi digital yang telah merasuki nyaris di semua sendi kehidupan.


Tahun 2023, proposal PKM yang masuk sebanyak 42.368 dan hanya 5.102 proposal yang mendapatkan pendanaan. Dua dari proposal tersebut terdapat proposal Tim PKM Karsa Cipta dari Fakultas Kedokteran USU. Salah satu tim mengangkat judul “DNA Marker 50 bp dengan fragmen DNA 50-1000 bp berbasis PCR yang Bersumber DNA Manusia.”


Tim ini diketuai oleh Putri Chalya Firjatu dan beranggotakan Muhammad Ilmam Bariqi, Bayu Harly Putra, dan Nurhazlin. Keempatnya berasal dari Prodi Pendidikan Dokter. Kegiatan ini nantinya akan memberikan luaran produk fungsional berupa DNA Marker 50 bp. Indonesia belum memiliki DNA Marker yang diproduksi secara mandiri. Diharapkan dengan kegiatan ini akan menghasilkan DNA marker pertama buatan Indonesia, mempersingkat waktu pengiriman, dan menjadikan harganya lebih ekonomis. Selain itu, ada juga luaran sosial media seperti Instagram yang berisi konten edukatif dan update perkembangan kegiatan dengan username @dnamarker.id.


Partisipasi Tim Fakultas Kedokteran USU mengikuti PKM dimulai dari tahun 2022. “Pada tahun tersebut, kami mengikuti PKM Riset Eksakta dan alhamdulillah mendapatkan pendanaan. Perjuangan PKM kami hanya sampai PKP 2 karena tidak lolos ke PIMNAS. Tahun ini, kami mencoba kembali mengikuti kegiatan PKM dan Alhamdulillah kembali mendapatkan pendanaan. Skema PKM yang kami pilih adalah PKM Karsa Cipta dengan judul “DNA Marker 50 bp dengan Fragmen DNA 50-1000 bp Berbasis PCR yang Bersumber DNA Manusia”. Mohon doanya semoga kami dapat meneruskan perjuangan ke PIMNAS dan mendapatkan hasil terbaik,” kata Putri.


Lebih lanjut dituturkan Putri, pada saat kuliah kedokteran, mereka mempelajari dasar biomedik pada blok Basic Biomedical Sciences (BBS). Banyak hal yang dipelajari, salah satunya adalah tentang DNA.


“Pengetahuan baru yang kami dapati mengenai DNA membuat kami tertarik terkait implementasi klinis yang berkaitan dengan DNA. Namun satu fakta mengejutkan yang kami ketahui dari dosen, bahwa DNA Ladder/DNA Marker yang digunakan untuk mengetahui DNA hasil amplifikasi dan berperan penting dalam proses PCR, hingga saat ini masih bergantung pada produksi luar negeri. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar bagi kami, apakah Indonesia tidak dapat untuk memproduksi DNA Marker sendiri? Bergerak dari rasa penasaran tersebut, kami mengumpulkan informasi terkait pembuatan DNA Marker dan dibimbing oleh dosen yang berkompeten. Kami akhirnya memutuskan untuk membuat inovasi pembuatan DNA Marker 50bp pada fragmen 50-1000bp dan mengajukan pendanaan pada seleksi PKM,” papar Putri.


Setelah mendapatkan pendanaan, Putri dan tim segera mempersiapkan alat dan bahan untuk memulai kegiatan. Luaran dari kegiatan ini adalah DNA Marker 50 bp. Saat ini, proses pengerjaan sudah 45%. Produk ini diharapkan dapat digunakan secara fungsional setelah kegiatan selesai.


Tim PKM FK USU secara personal juga memiliki prestasi yang mengagumkan. Putri Chalya Firjatu pernah meraih gelar Mahasiswa Berprestasi Sarjana Utama 1 USU tahun 2023, Mahasiswa berprestasi sarjana 3 LLDIKTI Wilayah 1 tahun 2023 dan Juara 2 Esai Nasional Hi-Festa Universitas Udayana 2022. Sementara Muhammad Ilmam Bariqi pernah meraih Juara 1 Esai Ilmiah Perhimpunan Nefrologi Sumut-Aceh 2022, Juara 1 Pema Medical Olympiad cabang Musculoskeletal 2023 dan Juara 3 Poster Ilmiah pada SPORA Universitas Sriwijaya 2022. Bayu Harly Putra pernah menjadi Finalis Lomba Poster Ilmiah Pertemuan Ilmiah Tahunan II 2022 Perhimpunan Disiplin Herbal Medik Indonesia, penerima pendanaan PKM-KC 2022 dan Juara 1 Lomba Inovasi Mahasiswa Nasional 2022. (RJ)

Inovasi
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down