PIMNAS 34 - Didasari Pandemi COVID-19 Mahasiswa USU Teliti Filter Anti Bakteri





PIMNAS 34 - Didasari Pandemi COVID-19 Mahasiswa USU Teliti Filter Anti Bakteri
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto, S.S., M.Si
Diterbitkan pada
Jumat, 29 Oktober 2021


“Melihat masker sangat dibutuhkan, jadi kami buat filter masker dengan menggunakan nanofiber, kami lihat metode pembuatannya dari review jurnal, ternyata bisa lakukan di laboratorium. Filter yang kami buat ini adalah sebagai antibakteri,” ujar Sylvia, Peserta PIMNAS 34 USU.
HUMAS USU - Mahasiswa Universitas Sumatera Utara meneliti pembuatan filter antibakteri pada masker dengan memanfaatkan limbah pelepah pisang, karya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta berjudul “Efektivitas Nanofiber Selulosa Asetat dari Limbah Pelepah Pisang (Musa paradisiaca L.) sebagai Filter Antibakteri pada Masker” itu telah dipresentasikan dalam ajang PIMNAS ke-34 pada Rabu (27/10/2021).
Anggota tim berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) S-1 Kimia yakni Sylvia Romalia Simanungkalit, Putri Amelia Sihotang, Shofi Tasa Al-Khairi dan Dzul Hadi Sahputra. Serta Brian Christoper dari Fakultas Kedokteran Gigi dan penelitian mereka juga dipamerkan dalam bentuk poster dalam rangkaian PIMNAS.
Ketua Tim Sylvia Romalia Simanungkalit saat diwawancarai, Jumat (29/10/2021) menuturkan, karya ini dibuat didasari oleh situasi pandemi COVID-19 di mana masker menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat. Apalagi, banyak beredar masker yang tidak memenuhi standarisasi World Health Organization (WHO).
“Melihat masker sangat dibutuhkan, jadi kami buat filter masker dengan menggunakan nanofiber, kami lihat metode pembuatannya dari review jurnal, ternyata bisa lakukan di laboratorium. Filter yang kami buat ini adalah sebagai antibakteri,” jelas Sylvia.
Filter nanofiber yang digunakan memiliki kelebihan untuk meningkatkan efektivitas filter masker karena ukurannya lebih kecil dari ukuran bakteri. Nanofiber memfiltrasi bakteri yang akan masuk.
Timnya memilih pelepah pisang sebagai sumber nanofiber karena mengandung senyawa anti bakteri berupa flavonoid, alkaloid, fenol dan saponia. Kandungan selulosa juga cukup besar yakni sekitar 63%. Selain itu, pelepah pisang juga sangat mudah didapat, terutama pisang barangan yang merupakan tanaman endemik di Sumatera Utara.
“Produk yang dihasilkan dari beberapa penelitian masih jarang yang menggunakan pelepah pisang, jadi kami memberikan inovasi bahwa pelepah pisang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan nanofibernya ini,” ucapnya Sylvia.
Mereka telah melakukan skrinning, uji "contact angle" dan pengaplikasian produk. Harapannya, produk filter masker ini bisa dihilirisasi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Sylvia saat presentasi, tim juri PIMNAS mengatakan produk ini harus diuji lebih lanjut dan mereka disarankan untuk menggunakan sebuah alat pengujian aliran udara.
Sylvia dan tim berterima kasih kepada pihak USU yang telah membantu dan memfasilitasi persiapan PIMNAS Ke-34. USU telah memberikan monitoring dan evaluasi serta bimbingan dengan menghadirkan dosen yang berpengalaman.
“Kami benar-benar dipersiapkan, kami diberikan bimbingan pembuatan poster sampai presentasi. USU sudah berbuat banyak untuk ini. Kami berharap dapat membawa medali dan membanggakan USU,” ujarnya.
Author: Irsan Mulyadi - Humas
Interviewee: Sylvia Romalia Simanungkalit - Peserta PIMNAS 34 USU
Photographer: Tim Peneliti - Tim Peneliti