A11Y

HOME

MENU

CARI

Pertemuan Majelis Dewan Guru Besar PTN-BH Berlangsung di USU

Diterbitkan Pada01 Juli 2024
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
Pertemuan Majelis Dewan Guru Besar PTN-BH Berlangsung di USU
Copy Link
IconIconIcon

Pertemuan Majelis Dewan Guru Besar PTN-BH Berlangsung di USU

 

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Diterbitkan pada

Senin, 01 Juli 2024

Logo
Download

Saya mengharapkan kegiatan ini terus berjalan dengan lancar dan kita dapat sama-sama menuntaskan permasalahan bangsa melalui perwujudan pemikiran strategis para Dewan Guru Besar, kata Prof. Mury


HUMAS USU - Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara (DGB USU) menyelenggarakan Pertemuan Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTNBH) dengan tema "Building A Strong Community Through Campus And Industry Relationships" yang diikuti oleh 21 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, pada hari Kamis-Sabtu (27-29/06/2024) yang pembukaannya berlangsung di Digital Learning Center Building USU. 


Terdapat 3 narasumber yang mengisi rangkaian pertemuan ini antara lain perwakilan dari menteri pertanian yang membawakan materi mengenai "Akselerasi Pembangunan Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global", selanjutnya Dirjen Kemendikbudristek Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris, M.Sc dengan materi "Peran Guru Besar dalam Pembangunan Bangsa", serta Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si., dengan materi "Membangun Kekuatan Komunitas Melalui Hubungan Kampus dan Industri". 


Urgensi membangun kekuatan komunitas dianggap krusial oleh Prof. Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si., karena dengan menjalin hubungan antar perguruan tinggi dan industri mampu memperkuat penelitian yang menghasilkan inovasi terbaik guna menuntas isu-isu strategi yang terjadi di Indonesia yang didukung oleh kebijakan industri. Rektor USU juga mengharapkan kelancaran rapat MDGB kali ini sebagaimana output yang diharapkan. 


"Saya mengharapkan kegiatan ini terus berjalan dengan lancar dan kita dapat sama-sama menuntaskan permasalahan bangsa melalui perwujudan pemikiran strategis para Dewan Guru Besar," tutur Rektor USU.


Kedudukan Dewan Guru Besar menurut Ketua Majelis Dewan Guru Besar PTN-BH, Prof. Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM., saat ini ingin diperjuangkan untuk dipertahankan mengingat rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Tinggi akan eksistensi guru besar tidak ada. Oleh karena itu, sejalan dengan pertemuan pertama yang sebelumnya telah terlaksana di Universitas Hasanuddin pada Desember tahun lalu, perjuangan eksistensi guru besar dilanjutkan dengan membahas isu strategi yang terjadi mulai dari ketahanan pangan, hingga urgensi dalam membangun komunitas. 


Peran guru besar sangat vital karena merupakan sosok pemikir bangsa yang melahirkan pemikiran yang strategis. Pemikiran yang bersifat komprehensif diberbagai bidang akan terus menerus ditingkatkan melalui rapat-rapat yang akan dilaksanakan seterusnya sehingga berkesinambungan dan konsisten. 


"Rapat ini sudah menjadi kegiatan rutin MDGB PTN-BH untuk membahas isu-isu strategis yang kali ini dibahas melalui penyampaian materi dari 3 narasumber. Saya berharap dengan rapat ini, kita dapat menunjukkan eksistensi akan guru besar seluruh Indonesia dengan melahirkan pemikiran yang strategis dan dapat menyelesaikan permasalahan bangsa," terang Ketua MDGB PTN-BH. 


Latar belakang tema yang dipilih pada rapat kali ini disebakan bagaimana relasi kampus dengan industri menurut Prof. Dr. Ir. Rosmayati, MS., selaku Ketua DGB USU sangat erat dalam menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia mulai dari kemiskinan, korupsi, melemahnya hukum dan kualitas demokrasi. Diperlukan pemikiran startegis Guru Besar untuk mengurangi tantangan tersebut dalam membangun Bangsa. Prof. Rosmayati juga menuturkan bahwa ketiga narasumber akan saling melengkapi untuk memberikan kontribusi dalam membangun kekuatan komunitas bangsa guna membangun bangsa. 


Mencakup misi USU juga, Prof. Dr. Ir. Rosmayati, MS., menerangkan pada MDGB PTN-BH memiliki 4 komisi, dan DGB USU terdapat 5 komisi. Yang menjadi pembeda ialah komisi yang ke-5 dalam DGB USU mencantumkan Internasionalisasi yang sesuai dengan prioritas USU saat ini. Ketua DGB USU berharap perjuangan keberadaan Dewan Guru Besar ini dapat diteruskan sehingga dapat memproduksi banyak argumentasi yang dapat membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik untuk menjawab segala tantangan yang ada. 


"Komisi ke-5 DGB USU dibuat karena untuk menggalakkan ranking USU secara internasional sebagaimana yang diprioritaskan untuk ditingkatkan USU," tambah Prof Rosmayati.



Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Prof. Muryanto Amin - Rektor USU

Photographer: Amri Simatupang - Humas

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin