A11Y

HOME

MENU

CARI

Pantang Menyerah, Mahasiswa FKG USU Raih Juara IDPQ

Diterbitkan Pada11 Januari 2022
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
Pantang Menyerah, Mahasiswa FKG USU Raih Juara IDPQ
Copy Link
IconIconIcon

Pantang Menyerah, Mahasiswa FKG USU Raih Juara IDPQ

 

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Diterbitkan pada

Selasa, 11 Januari 2022

Logo
Download

Tiga mahasiwa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (USU) yang meraih juara pada lomba International Dental Physiology Quiz (IDPQ) yang digelar pada Desember 2021. Mereka adalah Cindy Loreta, Livita, dan Veronica yang meraih juara setelah mengalahkan setidaknya 48 tim yang berasal dari 30 universitas dari 8 negara.

HUMAS USU - Pantang menyerah, frasa paling tepat untuk menggambarkan perjuangan ketiga mahasiwa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (USU) yang meraih juara pada lomba International Dental Physiology Quiz (IDPQ) yang digelar pada Desember 2021. 

Mereka adalah Cindy Loreta, Livita, dan Veronica yang meraih juara setelah mengalahkan setidaknya 48 tim yang berasal dari 30 universitas dari 8 negara. Indonesia sendiri diwakili oleh beberapa universitas seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, serta Universitas Udayana. Sementara USU hanya diwakili oleh Cindy cs. 

Universitas Malaya, Malaysia menjadi tuan rumah lomba yang digelar secara daring tersebut. Dalam lomba tersebut, para peserta dibagi dalam tiga kelompok yang berbeda, sehingga masing-masing anggota tim mendapatkan soal dan ruangan yang berbeda dalam pertemuan secara daring. 

Hal ini memberikan tekanan tersendiri kepada peserta untuk dapat menanggungjawabi masing-masing persoalan yang mereka dapatkan. 

Delegasi USU tergabung dalam Tim 25 dan terbagi ke dalam tiga ruangan virtual. Ketiga peserta tidak boleh berada dalam satu ruangan yang sama, baik secara virtual maupun nyata. Aturan tersebut tidak menghalangi Cindy cs untuk dapat memberikan yang terbaik. 

Ketiganya saling tidak mengetahui perolehan nilai masing-masing anggota tim sebelum rekapitulasinya diumumkan oleh dewan juri. 

Cindy menuturkan jika masing-masing dari mereka berusaha keras dengan belajar dan mencoba menguasai kisi-kisi yang diberikan oleh panitia. Ia menjelaskan jika materi lomba tergolong berat, yakni mengenai fisiologi. 

Fisiologi merupakan salah satu subjek ilmu kedokteran yang membutuhkan konsentrasi dan daya ingat tinggi. 

Diwawancara secara bersamaan, Livita juga menjelaskan jika fisiologi merupakan hal yang baru untuk mereka perlombakan. Pada dasarnya, ilmu fisiologi membahas tentang tata cara dan sistem kerja tubuh. Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri dimana mereka berasal dari Fakultas Kedokteran Gigi yang fokus pada rongga mulut. 

Ia bersyukur kegemarannya dan tim dalam membaca dan ingin belajar hal baru membantunya untuk dapat menguasai materi secara cepat. 

Sebelumnya mereka telah mengikuti beberapa lomba secara berasama sebagai sebuah tim. Beberapa diantaranya adalah meraih peringkat ketiga dalam lomba Place Dental Quiz: Composite 2021 yang digelar di Universitas Islam Sultan Agung pada Agustus 2021, dan juga peringkat ketiga pada Dental Olympic: DMT yang digelar Universitas Lambung Mangkurat pada November 2020. 

Setelah dua kali meraih peringkat ketiga dari beberapa kali lomba yang mereka ikuti, akhirnya mereka dapat merengkuh peringkat pertama dalam lomba IDPQ ini. 

Pada awalnya, mereka mengakui kurang percaya diri dan tidak memasang target tinggi. Namun dorongan dan kerja sama tim, serta dukungan dosen perlahan membangkitkan semangat Veronica dan tim. 

Pada babak penyisihan, mereka tidak menyangka dapat melangkah pada babak selanjutnya. Masuk pada babak Quarter-Final dengan 24 tim membangun semangat juang mereka. Perlahan mereka mulai mendiskusikan dan membahas starategi selanjutnya dalam menjawab pertanyaan. Waktu terbatas untuk komunikasi hanya pada waktu jeda dimanfaatkan dengan maksimal oleh ketiganya. 

Veronica menyebutkan jika setiap waktu jeda, mereka langsung melakukan evaluasi. Mereka mencoba merangkai kembali pertanyaan yang diperoleh di masing-masing ruangan virtual. Setelahnya menghitung perolehan nilai dari evaluasi tersebut. Dan benar saja, mereka masuk ke tahap selanjutnya pada Semi-Final dengan 12 tim. 

Babak Semi-Final menyuguhkan metode baru dalam perlombaan ini. Jika sebelumnya juri memberikan pertanyaan dan peserta menjawab dengan menuliskan di atas kertas, maka di babak ini peserta diharuskan menjawab secara langsung dengan metode wawancara. Peserta diharapkan dapat memberikan penjelasan ringkas dan padat atas pertanyaan yang diajukan. Tentu dengan tingkat pertanyaan yang semakin sulit. 

Tim USU menyadari jika pada saat itu mereka tidak memikirkan lebih jauh untuk target masuk pada babak selanjutnya. Mereka mengakui hanya memberikan yang terbaik atas setiap jawaban yang diberikan. Hingga pada akhirnya saat pengumuman tim yang akan masuk ke babak Final, Tim 25, nomor urut untuk Tim USU, dipanggil oleh dewan juri sebagai salah satu dari tiga besar tim yang akan berlanjut di babak Final. 

Rasa bahagia tentu memuncak saat mengetahui mereka masuk ke babak final. Namun sesama mereka tetap saling mengingatkan untuk tidak jumawa dan tetap fokus pada babak Final. Kedewasaan dan kematangan yang mereka dapatkan dari pengalaman mengikuti berbagai perlombaan terlihat. Cindy cs berusaha mengatur emosi mereka untuk tetap profesional dan bersikap tenang. 

Babak final diikuti oleh USU, UGM, dan Khon Kaen University Thailand. Ketiganya bertarung merebut gelar yang terbaik. Enam pertanyaan yang dibagi kepada masing-masing peserta diajukan oleh dewan juri. Secara bergantian peserta tiap tim mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan. Babak Final berlangsung singkat hingga masuk pada tahap penilaian. 

Penetapan juara juga dilakukan saat itu juga setelah rekapan nilai terkumpul. Tiba saat pengumuman, Tim USU memperoleh peringkat pertama dengan menjawab lima pertanyaan benar dari enam pertanyaan. Sementara Tim Khon Kaen University Thailand berada di peringkat kedua dengan menjawab empat pertanyaan, dan UGM diperingkat ketiga dengan menjawab satu pertanyaan. 

Rasa syukur tentu menghampiri saat mendengar pengumuman juara. Perjuangan selama ini mengikuti berbagai perlombaan akhirnya berbuah manis dengan meraih peringkat pertama. Buah kesabaran dan semangat pantang menyerah berujung dengan pencapaian tertinggi. Juara satu diraih atas kepercayaan dan dukungan diantara sesama mereka. 

Cindy menyebutkan jika fokus dan tidak jumawa merupakan kunci utama meraih juara tersebut. Cindy, Livita, dan Veronica membuktikan jika perjuangan tidak ada yang sia-sia. Mereka menunjukkan semangat pantang menyerah akan menghantarkan pada pencapaian terbaik. 

Secara khusus mereka berpesan kepada teman mahasiswa untuk berani mengejar mimpi dan selalu melakukan yang terbaik. Dengan melakukan yang terbaik, maka keberhasilan hanya tinggal menunggu waktu.


Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas

Interviewee: Cindy Loreta - Mahasiswi FKG USU

Photographer: Rizki Hakim Lubis - Humas

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin