MKWK Fair TA 2022/2023 USU: Pembelajaran Berbasis PBL

Diterbitkan pada

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Thumbnail
WhatsappTwitterFacebook

"Karna MKWK ini harus diimplementasikan dalam bentuk kegiatan itu yang disebut PBL. Tidak hanya teori namun menghasilkan karya yang bermanfaat,” jelas Prof. Timbangen."

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) kembali mengadakan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Fair TA 2022/2023 yang merupakan hasil kegiatan model pembelajaran berbasis Project Based Learning dan Case Method. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Gelanggang Mahasiswa USU, pada Kamis (24/08/2023).


MKWK berbasis PBL yang kedua ini bertajuk 'Menjadikan Mahasiswa USU Berkarakter BINTANG Mendukung Masyarakat Bergotong Royong Merawat Kebhinekaan sebagai Dasar Menuju Sumatera Utara Maju, Aman, dan Bermartabat.'


Ketua Panitia MKWK Fair USU TA 2022/2023, Prof. Dr. Timbangen Sembiring, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan melalui program ini, para mahasiswa mampu mengartikulasikan permasalahan dengan cerdas melalui karya. Juga menjalankan aktivitas tersebut dengan semangat yang berlandaskan kebersahabatan dan untuk direnungkan secara bersama.


“Karna MKWK ini harus diimplementasikan dalam bentuk kegiatan itu yang disebut PBL. Tidak hanya teori namun menghasilkan karya yang bermanfaat,” jelas Prof. Timbangen.


Prof. Dr. Timbangen Sembiring, M.Sc juga memberikan perbandingan antara MKWK Fair 2022 dengan MKWK Fair 2023. Perbandingan mencolok terlihat dalam pelaksanaanya. Pada MKWK Fair 2022, mahasiswa menghasilkan beragam karya kreatif dalam bentuk video. Namun pada MKWK Fair 2023, karya video yang dihasilkan tidak sebanyak sebelumnya.


“Pada saat MKWK Fair yang pertama dilaksanakan perkuliahan secara daring, jadi lebih banyak kegiatan yang dihasilkan oleh mahasiswa. Sementara di 2023 ini, hasil video mereka tidak begitu banyak,” ungkap Prof. Timbangen.


Karena itu, Prof. Dr. Timbangen Sembiring, M.Sc berharap mahasiswa terlatih untuk terlibat secara aktif dalam merumuskan, melaksanakan, serta merenungkan materi-materi esensial seperti Pancasila, Agama, Bahasa Indonesia, dan Kewarganegaraan. Strategi pembelajaran yang inovatif diperlukan untuk menciptakan pengalaman interaktif yang memikat perhatian para mashsiwa.


“Harapannya, tentu kegiatan serupa seperti ini melibatkan mahasiswa untuk terlibat aktif terhadap materi. Dan harus diubah strategi bagaimana menjadikan pembelajaran yang interaktif dan menarik,” harap Prof. Timbangen.


Dalam acara ini, para mahasiswa mempersembahkan sejumlah hasil eksplorasi ide yang kreatif dan bermanfaat. Penampilan oleh mahasiswa tersebut berhasil menarik perhatian berkat kualitas internalisasi yang tinggi. Dengan beragam proyek inovatif yang dipersembahkan melalui tari, musik, puisi, stand up comedy, dan yang lainnya.

Kampus merdeka
Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down