A11Y

HOME

MENU

CARI

Memulihkan Luka yang Tak Terlihat: Relawan FK USU Dampingi Penyintas Bencana di Tapanuli Tengah dan Aceh Tamiang

Diterbitkan Pada14 Desember 2025
Diterbitkan OlehRenny Julia Harahap
Memulihkan Luka yang Tak Terlihat: Relawan FK USU Dampingi Penyintas Bencana di Tapanuli Tengah dan Aceh Tamiang
Copy Link
IconIconIcon

Memulihkan Luka yang Tak Terlihat: Relawan FK USU Dampingi Penyintas Bencana di Tapanuli Tengah dan Aceh Tamiang

 

Diterbitkan oleh

Renny Julia Harahap

Diterbitkan pada

Minggu, 14 Desember 2025

Logo
Download

HUMAS USU — Tim Relawan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU), melalui Departemen dan Program Studi Kedokteran Jiwa, memberikan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial bagi masyarakat terdampak bencana banjir di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Aceh Tamiang. Kehadiran tim ini menjadi bagian penting dari upaya pemulihan pascabencana, khususnya dalam membantu penyintas menghadapi dampak emosional dan trauma yang mendalam.

Di Tapanuli Tengah, tim relawan FK USU mendirikan posko layanan kesehatan jiwa untuk memberikan pendampingan langsung kepada warga pengungsian. Banyak penyintas menunjukkan gejala stres akut, kecemasan tinggi, gangguan tidur, serta ketakutan berlebihan setiap kali hujan turun. Salah satu penyintas, NS (60 tahun), mengungkapkan pengalaman traumatisnya saat terjebak selama dua hari di atas pohon sawit karena tidak bisa berenang, sembari menyaksikan anak, menantu, dan cucunya hanyut terbawa banjir. Pengalaman kehilangan dan perjuangan bertahan hidup tersebut meninggalkan luka psikologis yang mendalam, tidak hanya bagi NS tetapi juga banyak warga lain di lokasi pengungsian.

Untuk membantu meredakan tekanan psikologis tersebut, tim Prodi Kedokteran Jiwa FK USU menerapkan Psychological First Aid (PFA) sebagai intervensi awal guna mengurangi distres psikologis dan memperkuat kemampuan adaptif penyintas pascabencana. Selain itu, tim juga melakukan skrining stres, konseling sederhana, latihan grounding, manajemen emosi, serta pendampingan psikologis intensif. Pada kondisi tertentu, diberikan pula terapi farmakologis yang sesuai, disertai dukungan spiritual untuk membantu penyintas memaknai kehilangan dan memperkuat harapan.

Upaya serupa juga dilakukan di Posko Bencana Banjir Aceh Tamiang, di mana FK USU memberikan layanan konseling psikososial bagi warga terdampak. Banjir yang melanda wilayah tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga meninggalkan beban mental yang berat, terutama bagi ibu, anak-anak, dan lansia. Para residen psikiatri FK USU memfokuskan intervensi pada pemberian rasa aman, penenangan, serta penguatan dukungan sosial agar masyarakat memiliki ketahanan mental untuk menghadapi masa pemulihan.

Ketua Departemen Kedokteran Jiwa FK USU, dr. M. Surya Husada, M.Ked., Sp.KJ(K), menegaskan bahwa pemulihan kesehatan mental merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penanganan bencana.
“Bencana tidak hanya merusak rumah dan lingkungan, tetapi juga meninggalkan luka psikologis yang sering kali tidak terlihat. Pendampingan psikososial sangat penting agar para penyintas dapat kembali merasa aman, berfungsi secara adaptif, dan memiliki kekuatan untuk bangkit. Melalui layanan ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak berjalan sendiri dalam proses pemulihan,” ujarnya.

Melalui keterlibatan aktif relawan dan tenaga medis FK USU, layanan kesehatan jiwa dan psikososial ini diharapkan dapat membantu penyintas bencana di Tapanuli Tengah dan Aceh Tamiang mencapai pemulihan yang lebih menyeluruh. FK USU menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pendampingan berkelanjutan, tidak hanya pada fase tanggap darurat, tetapi juga hingga masyarakat kembali mampu menjalani kehidupan secara produktif dan bermartabat.

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin