HUMAS USU - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) bersama dengan Satuan Kerja Khusus Migas Sumbagut - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumut melakukan Kuliah Umum dengan tema “Pengenalan Industri Hulu Migas”. Dilaksanakan pada hari Selasa (25/02/2025).

Kuliah umum mendatangkan narasumber dari pihak migas dan seorang antropolog USU, membahas mengenai diseminasi hasil praktik baik kerja sama antara industri hulu dan institusi perguruan tinggi dalam melakukan riset untuk mengkaji relasi sosial, politik, dan budaya antara industri hulu migas dan masyarakat sekitar.

Kata Sambutan Wakil Rektor I yang diwakili oleh Sekretaris Pengembangan dan Pendidikan USU Dr. Joiverdia Arifiyanto, S.H., M.H., sangat menyambut baik kuliah umum ini dan merupakan lanjutan dari kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya dengan SKK Migas Sumbagut. Dengan adanya diskusi interaktif dan para mahasiswa dapat berkesempatan untuk bertukar pikiran.

“Saling diskusi dan jangan ragu-ragu untuk bertanya supaya diskusi yang terjalin sangat interaktif,” kata Dr. Joverdia dalam sambutannya.

Antropolog FISIP USU, Fikarwin Zuska, mengatakan tujuan dari kuliah umum untuk memperkenalkan lebih luas mengenai hal yang berkaitan dengan sektor hulu migas. Ia berpesan kepada para mahasiswa yang hadir dalam kuliah umum ini untuk meneliti mengenai masyarakat di sekitar hulu migas tersebut.

“Tujuan untuk memperkenalkan lebih luas lagi di hulu migas itu ngapain, sih. Jadi itulah kira-kira sebab juga diadakan di FISIP,” katanya.

Yanin Kholison sebagai Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, menuturkan akan dibuatnya Migas Centre atau Migas Corner di USU yang difungsikan untuk memperoleh informasi mengenai SKK Migas dan hal yang berhubungan dengan sektor migas.

“Kita buat migas centre atau corner karena USU bagian dari stakeholders dari Sumut dan bagian kerja dari Sumbagut,” tuturnya.

Terakhir, dengan adanya kuliah umum yang dilakukan FISIP para mahasiswa lebih awal mengetahui mengenai tantangan industri ini tidak hanya mengedepankan pendekatan teknis tetapi juga diharapkan mahasiswa mampu berkontribusi memperlancar operasional.