IDAI Sumut dan FK USU Menjaga Asa Anak-Anak di Tengah Banjir

IDAI Sumut dan FK USU Menjaga Asa Anak-Anak di Tengah Banjir
Diterbitkan oleh
Renny Julia Harahap
Diterbitkan pada
Minggu, 07 Desember 2025

HUMAS USU — Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Utara bersama Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) terus memperkuat respon kemanusiaan untuk masyarakat terdampak banjir di berbagai wilayah. Gerak bersama ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan keluarga, terutama anak-anak, ibu hamil, serta kelompok rentan lain yang paling berisiko saat bencana.
Sepanjang rangkaian tanggap bencana, tim medis IDAI Sumut dan Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU turun langsung ke sejumlah titik layanan dan pengungsian. Di Kota Medan, pelayanan dilakukan di wilayah Sunggal, Gaperta, dan Marelan. Di Kabupaten Langkat, tim menjangkau Tanjung Pura, Besitang, dan Brandan. Sementara di Aceh Tamiang, tim hadir di Kuala Simpang. Sebaran lokasi ini ditetapkan berdasarkan kebutuhan lapangan dan prioritas wilayah dengan dampak terberat serta keterbatasan akses layanan kesehatan.
Dalam setiap penanganan bencana, IDAI Sumut dan FK USU menegaskan bahwa bantuan bukan sekadar hadir cepat, melainkan harus benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat terdampak. Karena itu, tim bergerak dengan prinsip bantuan yang tepat sasaran, tepat guna, dan efektif. Asesmen kebutuhan dilakukan secara berkelanjutan agar pelayanan medis maupun nonmedis yang diberikan selaras dengan kondisi warga di lapangan.
Ketua IDAI Sumut dr. Rizky Adriansyah, M.Ked, SpA(K) menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak agar layanan kemanusiaan berjalan cepat dan terintegrasi. “Kolaborasi sangat penting agar bantuan bencana bisa cepat dan sinergis. Dengan demikian, masyarakat bisa lebih cepat hidup normal kembali dan beraktivitas rutin seperti biasa. Kegiatannya tim medis, perawatan luka, penyediaan air bersih, logistik, makanan, dan obat-obatan,” ujarnya.
Layanan yang diberikan tim mencakup pemeriksaan kesehatan anak dan keluarga, penanganan penyakit yang muncul pascabanjir, perawatan luka, edukasi pencegahan penyakit menular, serta pemantauan status gizi anak. Di luar layanan medis, dukungan nonmedis seperti penyediaan air bersih, logistik harian, makanan tambahan, dan distribusi obat-obatan juga menjadi bagian penting untuk menjaga ketahanan keluarga di pengungsian.
Melalui kekuatan kolaborasi IDAI Sumut dan Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU, aksi tanggap bencana di berbagai daerah ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan masyarakat, terutama anak-anak, agar dapat kembali tumbuh sehat, bersekolah, dan menjalani aktivitas dengan aman. Komitmen ini akan terus dilanjutkan hingga situasi di wilayah terdampak benar-benar pulih dan kebutuhan kesehatan masyarakat terpenuhi secara menyeluruh.