A11Y

HOME

MENU

CARI

FK USU Lantik 160 Dokter Baru

Diterbitkan Pada07 Mei 2025
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
FK USU Lantik 160 Dokter Baru
Copy Link
IconIconIcon

FK USU Lantik 160 Dokter Baru

 

Diterbitkan oleh

Bambang Riyanto

Diterbitkan pada

Rabu, 07 Mei 2025

Logo
Download

“Kita tahu bahwa persoalan kesehatan menjadi persoalan fondasi yang paling utama. Karena itu, faktor yang paling menentukan apakah fondasi kesehatan kita baik atau tidak, berkaitan dengan tenaga medis, adalah posisi dokter. Ketika memilih prodi kedokteran, itu niat baik, komitmen, ketika itu sudah didapat maka harus dituntaskan,” tutur Prof. Mury

HUMAS USU – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar prosesi Pengambilan Sumpah Dokter bagi 160 orang lulusan Program Studi Pendidikan dan Profesi Dokter Periode III Tahun Akademik 2024/2025. Acara berlangsung di Gelanggang Mahasiswa USU, pada Senin (05/05/2025).

Dalam sambutannya, Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si. yang hadir langsung sekaligus sebagai orang tua salah satu lulusan, menyampaikan pesan mendalam mengenai profesi dokter dan komitmen dalam dunia kedokteran. Ia menuturkan pentingnya peran dokter dalam menentukan kualitas sistem kesehatan.

“Kita tahu bahwa persoalan kesehatan menjadi persoalan fondasi yang paling utama. Karena itu, faktor yang paling menentukan apakah fondasi kesehatan kita baik atau tidak, berkaitan dengan tenaga medis, adalah posisi dokter. Ketika memilih prodi kedokteran, itu niat baik, komitmen, ketika itu sudah didapat maka harus dituntaskan,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran akademik atas dedikasi dalam membimbing para mahasiswa. Ia juga menekankan bahwa tanpa kontribusi dari para tenaga medis, termasuk dokter, sebuah masyarakat tidak akan mampu berkembang dengan baik.

“Kami mengucapkan terima kasih pada para dosen yang sudah mendidik anak-anak kami sehingga pada hari ini sudah diambil sumpah dokternya. Tanpa basis kesehatan yang dikontribusikan oleh orang-orang atau perangkat medis juga dokter, tidak akan satu masyarakat itu bisa maju,” tambahnya.

Sebanyak 160 dokter baru yang disumpah terdiri dari 103 wanita dan 57 pria. Dari jumlah tersebut, 97 orang meraih predikat cumlaude.

Dekan FK USU, Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K). mengungkapkan bahwa pengambilan sumpah dokter ini merupakan bagian dari persiapan awal bagi para lulusan untuk mulai mengabdi kepada masyarakat. Setelah ini, para lulusan akan memasuki tahap program intensif selama satu tahun di bawah bimbingan para dokter pembimbing sebagai proses lanjutan dari pendidikan profesi.

“Acara pengambilan sumpah dokter yang telah kita saksikan merupakan persiapan para dokter baru untuk mengabdikan dirinya di tengah-tengah masyarakat. Dokter baru akan mendapatkan latihan melalui program intensif yang akan dibimbing oleh para dokter pembimbing selama 1 tahun ke depan,” ujarnya.

Ia menyebutkan para lulusan memiliki tanggung jawab untuk bekerja secara profesional, menjunjung tinggi etika, dan mematuhi seluruh aturan. Ia berharap para lulusan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, menjaga nama baik almamater, serta terus menjalin komunikasi.

“Kalian dituntut untuk selalu bekerja dengan profesional, selalu menjunjung tinggi etika, dan mematuhi semua peraturan. Jadilah agen perubahan di lingkungan masing-masing, jaga nama baik almamater, dan jangan lupa untuk selalu menjaga komunikasi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dekan mengatakan bahwa fakultas terus berupaya menjaga mutu pelaksanaan pendidikan di seluruh jenjang, dengan tanggung jawab pengawasan yang melekat pada masing-masing program studi di lingkungan FK USU.

“Kita selalu berusaha mengawasi pelaksanaan pendidikan di semua jenjang, masing-masing program studi di FK USU bertanggung jawab sehari-hari mengawasi proses pelaksanaan pendidikan,” katanya.

dr. Muhammad Alfian Fachrezi, salah satu dokter baru yang dilantik, mengungkapkan bahwa selama menempuh pendidikan, kekuatan fisik dan ketahanan mental menjadi aspek yang penting. Proses yang dijalani bukan sekadar tantangan, melainkan pembelajaran. Ia juga mengatakan keberhasilannya ini tidak lepas dari peran para dosen, orang tua, serta karunia dari Tuhan.

“Di kedokteran ini yang harus dikuatkan itu fisik dan mental juga paling penting. Bukan tantangan tapi pelajaran untuk meningkatkan mental kita kedepannya. Paling berjasa yang pasti guru-guru kita dan orang tua dan jangan lupa juga ini semua karena berkah dari Allah SWT juga,” ungkapnya.

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Mengobrol dengan

Halo USU

Halo,
Dengan Layanan Bantuan USU
Ada yang bisa kami bantu hari ini?
- Admin