Bedah Buku "Bocah Kebon dari Deli", Rektor: USU Bangga Miliki Prof Soepandi





Bedah Buku "Bocah Kebon dari Deli", Rektor: USU Bangga Miliki Prof Soepandi
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Jumat, 19 November 2021


Buku “Bocah Kebon dari Deli” berisi kisah perjalanan hidup Prof. Supandi, SH yang dimulai dari kisah seorang anak yang besar di lingkungan kebon di daerah Deli sampai bisa menapak jenjang karir yang sangat tinggi menjadi seorang Hakim Agung dan salah satu Ketua di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) bangga memiliki alumni dengan reputasi seperti Prof. Soepandi yang berhasil memadukan dunia hukum dan dunia pendidikan yang menentukan dalam perjalanan sebuah bangsa. Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Sumatera Utara Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si dalam kegiatan bedah buku “Bocah Kebon dari Deli”, Jumat (19/11/2021).
Buku “Bocah Kebon dari Deli” berisi kisah perjalanan hidup Prof. Supandi, SH yang dimulai dari kisah seorang anak yang besar di lingkungan kebon di daerah Deli sampai bisa menapak jenjang karir yang sangat tinggi menjadi seorang Hakim Agung dan salah satu Ketua di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
“Kita juga akan banyak belajar dari karakteristik seorang penegak hukum yang sukses dan seorang guru besar yang bijaksana. Karakter inilah yang menjadi salah satu tujuan pendidikan tinggi di Indonesia,” ucap rektor.
Rektor menuturkan, buku ini menceritakan perjalanan sejarah perkoelian di tanah Deli yang dulu dikuasai kolonialis Hindia Belanda, hingga sampai ke masa kemerdekaan. Di dalam buku ini tersurat dan tersirat pesan penting, pahit getir perjalanan Supandi bersekolah dari kampung, dari ‘Bocah Kebon” yang masa kecilnya sebagai penggembala, kemudian dibekali ilmu dari Pramuka, lantas memberikannya bekal berharga dalam perjalanan karirnya sebagai Hakim.
Dalam bidang hukum, Prof. Supandi telah mencapai puncak menjadi hakim agung dan puncak lain ditaklukkan dengan gelar Profesor (Guru Besar) yang dianugerahkan oleh Universitas Diponegoro.
Rektor mengatakan, pendidikan tinggi tidak terkecuali pendidikan tinggi bidang hukum membutuhkan perpaduan yang harmonis antara aspek teoritis dan aspek praktis. Lulusan FH semestinya memiliki kemampuan teoritis doctrinal dan kemampuan serta keterampilan hukum.
“Apa yang dipersembahkan oleh Prof. Soepandi adalah sebuah gambaran ideal tentang profil lulusan FH. USU selalu mendorong agar para lulusan menguasai kedua aspek tersebut, sehingga bisa mencetak lebih banyak Prof. Sopandi yang lain yang dibutuhkan bangsa ini,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa USU telah merancang sejumlah metode pembelajaran agar lulusannya tidak saja mampu menguasai aspek teoritis, tetapi juga memiliki keterampilan sesuai bidang ilmunya serta berperan dalam memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan bangsa. Program ini akan direalisasikan melalui pelaksanaan Program MBKM.
“USU sangat memerlukan orang-orang dengan tipikal yang sama seperti Prof. Soepandi, praktisi yang mengabdikan dirinya kepada dunia pendidikan,” pungkasnya.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USU
Photographer: Irsan Mulyadi - Humas