Berita

Penelitian

Pengumuman

Agenda

Acara

Pengabdian

carousel

Headline

Beasiswa

Artikel

Galeri

SDGs 15

SDGs 4

SDGs 11

SDGs

Pelatihan

Artikel Penelitian

Artikel Pengabdian

SDGs 1

SDGs 2

SDGs 3

SDGs 5

SDGs 6

SDGs 7

SDGs 8

SDGs 9

SDGs 10

SDGs 12

SDGs 13

SDGs 14

SDGs 16

SDGs 17

Kegiatan Universitas

Kegiatan Penelitian

Kegiatan Pengabdian

Prestasi

Aktivitas Mahasiswa

Kemahasiswaan

Hak Kekayaan Intelektual

Erasmus

Dies Natalis

Tata Kelola

Forum Wakil Rektor

Kerja Sama

Kampus Merdeka

Pendidikan

Penerimaan

Kehidupan Kampus

Alumni & Karir

Inovasi

Kampus Sehat

World Class University

Panduan

Peraturan

Tender

Layanan

Info Penelitian

Bima KEMDIKBUD

Renstra

Hasil Penelitian

Panduan Penelitian

SDGs Headline

Fokus Utama

Artikel Utama

Kuliah Umum

Arsip Hari Ini

Edukasi Arsip

Informasi Penting

Kalender

Ujian Komprehensif

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Webinar World Class University (WCU) Top Scientist bertema “Exosomes in Pancreatic Cancer: From Early Detection of Theurapeutics Delivery”. Digelar secara daring pada Jumat (10/12/2021), webinar ini menghadirkan pembicara dari King’s college London United Kingdom, Prof. Khuloud T. Al-Jamal.Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si mengatakan, topik tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi terkait berdirinya pusat unggulan ilmiah di USU. Secara simultan juga meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan medis, riset dan publikasi.“Prof. Khuloud T. Al-Jamal akan sharing informasi dan pengalaman khususnya untuk dosen dan mahasiswa yang mempelajari mengenai topik-topik kanker serta pengobatan dan turunannya,” ucap rektor dalam sambutannya.Rektor berharap, general lecture ini akan memberikan pengalaman untuk mahasiswa dan dosen dalam mengembangkan banyak perspektif kompetensi dan skill serta ilmu pengetahuan. Menurutnya, hal itu bisa mendukung USU masuk ke level standarisasi internasional.“Bukan hanya mengenai kepentingan WCU, tetapi lebih penting meningkatkan pengetahuan tema-tema riset yang hasilnya bermanfaat bagi dunia akademik dan memberikan solusi permasalahan di masyarakat,” kata Dr. Muryanto.Mewujudkan hal tersebut, USU akan berkolaborasi dengan dosen internasional bersama dosen dan mahasiswa USU untuk melakukan riset dalam topik tertentu.“Kita menyiapkan fasilitas untuk itu, dalam hal ini khususnya Fakultas Farmasi, kita berharap dekan dapat memberikan insight untuk menyiapkan skema riset yang bisa dibantu oleh Prof. Khuloud, hingga terbitnya publikasi bersama dari riset yang dilakukan,” lanjut Dr. Muryanto.Rektor USU berpesan, riset dan penelitian ilmiah adalah hal terpenting di dunia akademik. Setiap dosen diharapkan bisa memiliki minimal satu riset dan publikasi dalam bidangnya maupun yang berkaitan dengan kompetensi bidang ilmu lain. “General lecture yang kita lakukan hari ini dalam rangka WCU, selain memberi pemikiran baru, juga memotivasi kita menghasilkan satu projek riset yang dibiayai universitas maupun dana hibah kompetisi riset ilmiah,” pungkasnya.<img src="https://konten.usu.ac.id/storage/posts/27129/2SVGCqQPIC.jpeg" alt="Image"> Author: Bambang Riyanto - HumasInterviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USUPhotographer: Irsan Mulyadi - Humas

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Webinar World Class University (WCU) Top Scientist bertema “Exosomes in Pancreatic Cancer: From Early Detection of Theurapeutics Delivery”. Digelar secara daring pada Jumat (10/12/2021), webinar ini menghadirkan pembicara dari King’s college London United Kingdom, Prof. Khuloud T. Al-Jamal.Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si mengatakan, topik tersebut

Webinar WCU Top Scientist Beri Inspirasi untuk Pusat Riset Unggulan USU

Universitas

Bambang Riyanto

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan penandatangan MoU dengan PT Prodia Widyahusada, Tbk sekaligus menyelenggarakan webinar bertajuk "Let's Talk Research OMIC Technologies in Personalized Medicine". Acara tersebut digelar melalui zoom meeting, Jumat (10/12/2021).Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si mengatakan, kerja sama ini untuk melanjutkan nota kesepahaman sebelumnya dengan meningkatkan kuantitas dan program yang mendukung implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Dalam implementasinya, mungkin ada penyesuaian dalam satuan kerja yang bisa memberikan manfaat secara seimbang antara kedua institusi ini,” kata rektor.Rektor mengatakan, USU dan PT Prodia Widyahusada, Tbk akan menguatkan kerja sama di bidang riset untuk kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan. Serta mewujudkan pengembangan proses bisnis dan penguatan jejaring antara kampus dan dunia industri. “Dalam konteks MBKM, PT Prodia Widyahusada, Tbk sebagai sebuah industri yang sudah ada di hulu maupun di hilir produknya, bisa diberikan semacam fasilitas sehingga kebutuhan prodia dalam pengembangan ilmu pengetahuan atau jejaring bisa dibantu USU,” jelas Dr. Muryanto.Selain itu, USU dan PT Prodia Widyahusada, Tbk menginginkan pembinaan sumber daya manusia yang berasal dari USU, terutama mahasiswa. Tak hanya dengan Fakultas Kedokteran, juga akan dikembangkan bentuk kerja sama dengan fakultas lainnya.“Akan dibuat program misalnya pengabdian masyarakat seperti desa sehat yang diinisiasi oleh USU dengan Prodia,” lanjutnya.Dr. Muryanto berharap kerja sama ini dapat memberikan kebermanfaatan dari bagi kepentingan masyarakat.Presiden Director of PT Prodia Widyahusada, Tbk, Dr. Dewi Muliaty, M.Si mengatakan, sebelumnya juga telah terjalin kerja sama antara USU dan PT Prodia Widyahusada, Tbk, seperti support sponsorship acara ilmiah serta seminar penelitian dan kepenulisan.“Selain itu, juga sudah ada 321 penelitian dari FKUSU, kami berharap ke depannya semakin bertambah mahasiswa ataupun dosen USU yang dapat memanfaatkan layanan penelitian yang dimiliki Prodia,” ucap Dr. Dewi.Ia menambahkan, PT Prodia Widyahusada, Tbk juga mempunyai fasilitas pemeriksaan terbaru untuk menunjang penelitian klinis bagi mahasiswa dan dosen. Dosen dan mahasiswa USU juga dapat menafaatkan jurnal dari PT Prodia Widyahusada, Tbk yang telah terindeks scopus,“Jika kerjasamanya sudah sampai di tingkat universitas, penelitian yang bisa dikerjakan tidak terbatas hanya dengan FK, fakultas lainnya bisa juga melakukan kerja sama penelitian dengan Prodia,” tuturnya.<img src="https://konten.usu.ac.id/storage/posts/27130/wrmcaREJBf.jpeg" alt="Image"> Author: Bambang Riyanto - HumasInterviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USUPhotographer: Irsan Mulyadi - Humas

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan penandatangan MoU dengan PT Prodia Widyahusada, Tbk sekaligus menyelenggarakan webinar bertajuk "Let's Talk Research OMIC Technologies in Personalized Medicine". Acara tersebut digelar melalui zoom meeting, Jumat (10/12/2021).Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si mengatakan, kerja sama ini untuk melanjutkan nota kesepahaman sebelumnya dengan meningkatkan kuantitas dan program

USU-Prodia Sepakat Kembangkan Riset dan Perluas Jejaring Industri

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) merancang kerja sama dengan PT Waskita Realty untuk meningkatkan fasilitas serta sarana dan prasarana di USU. Pembahasan rancangan kerja sama tersebut diadakan di Rumah Dinas Rektor USU, Jumat (10/12/2021).Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si mengatakan, peningkatan fasilitas serta sarana dan prasarana kampus merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemeringkatan universitas.“Kerja sama yang akan dibentuk merupakan pengembangan fasilitas di lingkungan USU, salah satunya konsep dormitory untuk memudahkan mahasiswa mendapatkan fasilitas asrama,” jelas Rektor USU.Selain itu, juga akan dirancang pengembangan fasilitas lainnya, seperti Rumah Sakit Gigi dan Mulut USU.“Kita akan merancang pembangunan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas kelembagaan, salah satunya Rumah Sakit Gigi dan Mulut,” ujar rektor.Dr. Muryanto Amin mengatakan, pola serta skema pembiayaannya akan dianalisis.”Tarif akan ditentukan secara fleksibel berdasarkan market. Kita atur sedemikian rupa,” lanjutnya.Ia mengatakan, langkah selanjutnya adalah penandatanganan MoU dan merancang realisasi project kerja sama ini.Presiden Direktur PT Waskita Realty Eri Prananto mengatakan, pihaknya sebagai BUMN properti berusaha untuk bisa menjangkau semua lembaga pendidikan, salah satunya USU. “Kita akan lihat potensi yang bisa dikembangkan program KPBU dimana pihak universitas menyediakan tanah, kami BUMN sebagai investor akan masuk dititik di mana pihak USU membutuhkan pembangunan,” tutur Eri Prananto.Ia berharap, USU sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia dapat menjadi partner strategis untuk PT Waskita Realty.<img src="https://konten.usu.ac.id/storage/posts/27131/M735HiVnFq.jpeg" alt="Image"> Author: Bambang Riyanto - HumasInterviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USUPhotographer: Irsan Mulyadi - Humas

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) merancang kerja sama dengan PT Waskita Realty untuk meningkatkan fasilitas serta sarana dan prasarana di USU. Pembahasan rancangan kerja sama tersebut diadakan di Rumah Dinas Rektor USU, Jumat (10/12/2021).Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si mengatakan, peningkatan fasilitas serta sarana dan prasarana kampus merupakan salah satu upaya untuk

Tingkatkan Fasilitas Sarana dan Prasarana, USU Rancang Kerja Sama dengan PT Waskita Reality

HUMAS USU - Pusat Kajian Kebudayaan dan Etnis Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan diskusi bertajuk “Peran Asosiasi Warga dalam Pencegahan Konflik Etnik” sebagai upaya menemukan usulan kebijakan dan penyelesaian konflik etnik. Diskusi tersebut digelar melalui zoom meeting, Kamis (09/12/2021).Ketua Pusat Kajian Kebudayaan dan Etnik Prof. Dr. Budi Agustono mengatakan, persoalan konflik etnik menjadi peran sentral formasi politik di Indonesia, terutama terkait dengan gejolak politik sosial dan ekonomi yang berlangsung akhir tahun 1990-an.“Ketika misalnya formasi kekuasaan orde baru yang pada waktu itu mengalami keringkihan politik, sehingga di sana-sini terjadi konflik etnik. Terutama di kota satelitik Indonesia, seperti Ambon, Poso, Sambas, Pontianak, dan sebagainya,” ujar Prof. Budi.Menurut Prof. Budi, ketika terjadi politik juga bersamaan dengan eskalasi yang begitu tinggi, muncul linisasi dan partisipasi masyarakat dalam penyelesaikan konflik. Hal itu direpresentasikan dengan kehadiran asosiasi warga.“Ini menjadi penting melihat bagaimana warga menginisiasi perdamaian dan penurunan eskalasi konflik,” ujarnya memantik diskusi.Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komnas HAM Republik Indonesia Ahmad Taufan Damanik, M.A menyampaikan bahwa benar tidak ada masalah etnisitas lagi di Sumatera Utara. Menurutnya, Medan punya modalitas yang tinggi yaitu prinsip-prinsip egalitarian.“Saya sangat terkesan dengan panggilan ‘bung’ di Medan pada sekitar tahun 1950. Itu mengindikasikan perkawinan semua etnik, panggilan yang mengikat semua. Tidak saja pengikat antar etnik tapi juga pengikat antar agama dan antar kelas,”jelas Ketua Komnas HAM.Ahmad Taufan menambahkan, prinsip itu telah terbangun sejak awal. Meskipun Medan merupakan daerah Melayu dengan mayoritas etnis Jawa, tetapi tidak ada kelompok yang mendominasi satu sama lain.“Semua pihak punya peran yang besar, mencirikan modalitas yang besar,” ujarnya.Menurut Ahmad, berkembangnya zona ekslusif perlu diminimalisir untuk mencegah konflik etnik, seperti adanya perumahan khusus untuk identitas tertentu.“Kita perlu perbanyak membangun ruang bersama, Lapangan Merdeka dapat diarahkan menjadi ruang bersama, misalnya dengan mengadakan acara budaya yang dapat diakses oleh semua pihak,” lanjutnya.Ketua Komnas HAM turut mengapresiasi Pusat Kajian Kebudayaan dan Etnik USU. Ia berharap, pusat kajian ini dapat terlibat dalam pengambilan kebijakan dan penyelesaian masalah.“Pusat kajian etnik di USU ini bisa tampil menemukan solusi, kita punya sumber daya manusia yang bisa dioptimalkan,” pungkasnya. Author: Bambang Riyanto - HumasInterviewee: Prof Dr Budi Agustono, MS - Ketua Pusat Kajian Kebudayaan dan EtnikPhotographer: Humas - Humas

HUMAS USU - Pusat Kajian Kebudayaan dan Etnis Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan diskusi bertajuk “Peran Asosiasi Warga dalam Pencegahan Konflik Etnik” sebagai upaya menemukan usulan kebijakan dan penyelesaian konflik etnik. Diskusi tersebut digelar melalui zoom meeting, Kamis (09/12/2021).Ketua Pusat Kajian Kebudayaan dan Etnik Prof. Dr. Budi Agustono mengatakan, persoalan konflik etnik menjadi peran sentral

Pusat Kajian Kebudayaan dan Etnik USU Diskusi Pencegahan Konflik

Berita Universitas

Webinar WCU Top Scientist Beri Inspirasi untuk Pusat Riset Unggulan USU

USU-Prodia Sepakat Kembangkan Riset dan Perluas Jejaring Industri

Tingkatkan Fasilitas Sarana dan Prasarana, USU Rancang Kerja Sama dengan PT Waskita Reality

Pusat Kajian Kebudayaan dan Etnik USU Diskusi Pencegahan Konflik

Eksplor

Kategori